“Ya Tuhan, semoga pelangi nanti
akan muncul, amin.” diam-diam kuberdoa didalam hati, supaya pelangi itu muncul.
Karena..aku ingin membuktikan kata-kataku kepadanya, dan ia tidak bilang bahwa
aku adalah seorang anak kecil yang pembohong. Lebih dari itu, aku ingin ia
berhenti menangis. Hmm, kenapa aku begitu iba dengannya, padahal ia bukan
temanku.
Rintik hujan terasa semakin
kecil. Awan kelabu yang menggelayut diatas sana mulai berarak dan memperlihatkan persembunyian sang surya. Sinarnya mulai
menerpa kami. Hangat. Apakah hatinya
akan hangat juga?