Monday, January 14, 2013

Hikmah Pukulan Sang Guru



Jika  kita tengah asyik duduk bersantai,  tiba-tiba ada seseorang yang tidak kita kenal  menampar  pipi kita, pasti rasanya ingin menampar balik kan ! Tapi..bagaimana jika yang menampar itu adalah gurumu. Ayo…masih berani mau menampar balik..^^..

Tiap hal-hal  buruk yang datang kepada kita tentunya juga tersimpan hal indah yang belum terungkap.
Seperti harta karun yang belum ditemukan.  Sama seperti kisah yang saya bagikan kali ini.


Alkisah, terdapatlah seorang kisra ( raja ), ia mempunyai seorang anak laki-laki yang sangat disayanginya.  Sang raja pun mengangkat seorang guru untuk mendidik anak kesayangannya.
Anak sang raja pun didik hingga mencapai tingkat tertinggi dalam ilmu raga dan ilmu kanuragan.

Setelah sekian lama sang anak menuntut ilmu, akhirnya tugas sang guru pun selesai mendidiknya. Dipanggilnya sang anak tersebut, setelah sang anak mendekat, dipukulnya lah perut si anak hingga anak itu terjengkang dan kesakitan. Sang guru pun berlalu dan pergi meninggalkan sang anak. 

Beberapa tahun kemudian, raja pun wafat dan digantikan oleh anaknya.
Ia pun memerintah pengawalnya untuk menjemput sang guru. Di dalam hati sang anak, ia ingin membalas perlakuan sang guru yang dulu telah memukulnya tanpa sebab.  

Sesampainya guru di istana, sang anakpun  menanyai  sang guru,
“ Wahai guru, apa yang mendorongmu memukulku pada hari itu dengan pukulan yang menyakitkan dan tanpa sebab?”
Dengan tenang, sang guru pun berkata,
“Ketahuilah, bahwa ketika engkau telah mencapai tingkat tertinggi dalam ilmu yangkuajarkan, aku tahu bahwa engkau akan memperoleh tampuk kepemimpinan kerajaan setelah ayahmu wafat. Maka aku ingin menunjukkan kepadamu rasanya orang dipukuli dan dianiaya, supaya engkau tidak menganiaya siapapun.”

Sang anakpun tersadar dari rasa sakit hati nya selama ini akibat tindakan guru nya itu.
“Semoga Allah swt membalas kebaikanmu, wahai guru ku” ucap sang anak dengan rasa haru.
Sang gurupun pamit dan berlalu pergi, dan tak lupa pula  member ikan hadiah kepada sang guru.


Sumber :
Karung Mutiara Al-Ghazali, Jitet Koestana dan Hermawan, Jakarta : KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia ), 1997.





No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.

Dabo Singkep

Welcome To Dabo Singkep Island

Sudah pernahkah kamu   mendengar sebuah pulau   bernama Dabo Singkep? Bagi yang sudah mendengarnya, mereka akan tahu dimana letak pu...