Saturday, August 24, 2013

Tujuh Liko : Sebuah Tradisi Perayaan Bulan Ramadhan di Dabo Singkep


tradisi, tujuh liko, ramadhan, dabo singkep


Bulan ramadhan memang sudah berlalu bagi kita semua, namun  saya ingin sedikit berbagi cerita tentang perayaan bulan Ramadhan  yang terdapat di tanah kelahiran saya, yaitu Dabo Singkep.

Memang bulan Ramadhan sangat identik dengan berbagai pernak-pernik dalam merayakannya.  Di seluruh penjuru dunia punya berbagai tradisi berbeda-beda dalam merayakannya. Begitu juga dengan tanah kelahiran saya ini.

Salah satu tradisi yang  masih dilestarikan dan menyita banyak  perhatian adalah tradisi  Tujuh Liko.  Tradisi tujuh liko adalah sebuah tradisi  yang  dimiliki oleh suku Melayu, dimana masyarakat melayu akan memasang lampu-lampu pelita, maupun  lampu tanglung di setiap pojok rumah dan kampung. Pemasangan lampu pelita dimulai setiap tanggal 21 Ramadahan dan puncak perayaannya terjadi pada tanggal 27 ramadhan. 

Setiap kampung  akan mulai berbenah-benah membuat sebuah pintu gerbang ketika memasuki pertengahan bulan Ramadhan. Umumnya, pintu gerbang tersebut dibuat dengan bahan kayu maupun bambu,  yang dibentuk menyerupai  kubah mesjid  diatas dengan berbagai  hiasan di sekelilingnya, baik berupa kaligrafi, potongan ayat Al-Qur’an sampai ukiran-ukiran.

Di dalam kerangka pintu gerbang akan di letakkan lampu pelita  sebagai penerangan  yang bagian luar kerangka tersebut telah ditutupi dengan kertas berwarna-warni. Warna kertas yang membalut kerangka gerbang dan  cahaya lampu pelita yang dinyalakan di belakangnya akan menghasilkan efek warna cahaya yang begitu indah pada pintu gerbang. 

Secara serentak  pintu gerbang yang telah dihiasi  ratusan cahaya pelita akan dinyalakan tepat pada malam ke 27 bulan ramadhan.  Inilah moment  yang paling ditunggu-tunggu oleh semua warga Dabo Singkep. Semua berbaur jadi satu-padu. 

Jalan-jalan dipenuhi oleh keramaian warga untuk melihat keindahan pintu gerbang yang tersebar di setiap kampung. Di halaman depan rumah-rumah warga pun tak ketinggalan memasang beberapa buah pelita sebagai penanda puncak bulan ramadhan. 

Uniknya,selain penyambutan puncak bulan Ramadhan ditandai dengan adanya tradisi Tujuh Liko,  masih dapat kita temukan di beberapa kampung sebuah tradisi yang masih dilestarikan. Setiap penduduk  tak ketinggalan  juga akan memasak hidangan lezat dan membuat kue-kue basah.  Lalu, mereka akan saling kunjung-mengunjungi dan saling berbagi makanan kepada tetangga di sekitarnya. Tradisi ini masih bisa kita jumpai  seperti  di kampung Berindat, kampung Persing, Kampung Lanjut,  Kampung Sedamai, Kampung Nerakak, Kampung Batu Putih dan Kampung Kute.

Kamu bisa membayangkan bagaimana kemeriahan dan semarak malam 27 bulan Ramadhan di tanah kelahiran saya.  Suasana  keceriaan, kebahagiaan, serta gemerlap bulan Ramadhan benar-benar membius semua warga Dabo Singkep. ^^

Ramadhan selalu penuh warna bagi semua orang-orang di penjuru dunia.  Ia ibarat kekasih hati, ditunggu kedatangannya, dicintai ketika ia telah datang, lalu dirindukan kala ia telah pergi. >.< aduh..kenapa saya yang  jadi malu ...:D

Sebagai bingkisan manis untuk teman-teman semua, saya ingin memberikan beberapa buah foto  cantik keindahan pintu gerbang tujuh liko di tanah kelahiran saya, Dabo Singkep ;)
Selamat  menikmati hadiah dari saya ;)


tradisi, tujuh liko, ramadhan, dabo singkep



tradisi, tujuh liko, ramadhan, dabo singkep

tradisi, tujuh liko, ramadhan, dabo singkep



tradisi, tujuh liko, ramadhan, dabo singkep



tradisi, tujuh liko, ramadhan, dabo singkep




tradisi, tujuh liko, ramadhan, dabo singkep

tradisi, tujuh liko, ramadhan, dabo singkep


Spesial thanks :
My friends : Patrick star atas sumbangan foto-fotonya, maaf ya terkadang saya merepotkan..:D terima kasih banyak...siap menampung sumbangan foto berikutnya..:D






1 comment:

Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.

Dabo Singkep

Welcome To Dabo Singkep Island

Sudah pernahkah kamu   mendengar sebuah pulau   bernama Dabo Singkep? Bagi yang sudah mendengarnya, mereka akan tahu dimana letak pu...