Hallo
semua apa kabar?
Saya
harap semua dalam keadaan suasana hati yang baik. Berbicara tentang suasana
hati, suasana hati saya saat ini sangat baik. Oh ya, akhir-akhir ini saya
sedang membaca sebuah novel yang cukup menarik bagi saya. Meski saya belum
menyelesaikannya, saya malah ingin menulis sebuah sinopsis dari novel tersebut.
Semoga bisa menjadi rujukan akan novel yang ingin teman-teman baca ataupun
membeli novel.
Ok,
mari sedikit saya menceritakan kepada teman semua.
Fly
By Night atau terjemahannya “Terbang Malam”
adalah novel pertama yang ditulis oleh Frances Hardinge. Penuturan
cerita di dalam novel tersebut sedikit rumit, ini menurut saya. Tapi...saya
menyukai gaya bahasanya. Meski saya
tidak tahu alias buta dengan dunia politik yang digambarkan di novel ini,
ketika saya membacanya saya membayangkan peristiwa yang terjadi pada tahun 1998
di Indonesia. Ketika runtuhnya zaman orde baru dan rakyat memasuki zaman
reformasi.
Untuk
jelasnya tentang peristiwa tersebut, silahkan teman-teman searching lewat
google bagi yang berkeinginan mengetahuinya ( karena saya buta tentang politik
-_- )
Keadaan
yang mirip peristiwa tersebut juga terjadi di dalam novel Fly By Night. Dimana
sebuah negara yang bernama Mandelion terdapat sebuah peraturan untuk melarang
buku-buku dan kata-kata yang tidak tunduk kepada penguasa. Bahkan
orang bisa kehilangan kepala akibat kata-kata. Seorang laki-laki yang bernama Quillam Mye
dari kalangan ahli cetak menyeruakan pendapatnya lewat buku-buku karangannya
atas ketidakadilan yang terjadi di Mandelion.
Puncaknya,
terjadi kerusuhan besar dan peristiwa berdarah di negeri tersebut. Quillam Mye
dituduh penguasa sebagai dalang dari kekacauan yang terjadi. Akibatnya,
Buku-buku yang ditulis oleh Mye
dimusnahkan--dibakar, bahkan sekolah miliknya pun dirobohkan.
Mye menghilang
dan Mandelion menjadi terpecah belah ke dalam negara-negara kecil dengan
masing-masing dipimpin oleh seorang raja / ratu. Setiap seorang raja/ratu di
dukung oleh masing-masing kelompok yang berpengaruh di negeri itu. Kelompok tersebut aterbagi menjadi tiga
kelompok adalah para ahli cetak, pekerja serikat air, dan para ahli kunci.
Mandelion
pun menjadi sebuah negara yang tak utuh dan tak aman seperti dulu lagi. Namun, Quillam
Mye meninggalkan warisannya yang sangat berharga, seorang anak perempuan
satu-satunya yang bernama Mosca Mye. Mosca diasuh oleh paman dan bibinya di
kota yang bernama Cough.
Hidup
bersama paman dan bibinya, tak lantas membuat Mosca bahagia. Ia tumbuh menjadi
seorang anak dengan rasa keingintahuan
yang sangat besar. Dia sangat
menyukai buku. Juga sangat besar rasa
ingin tahunya atas apa yang telah terjadi pada ayahnya.
Mosca
memutuskan untuk kabur dari rumah pamannya dan meminta bantuan kepada Clent,
seorang mata-mata yang diselamatkannya ketika Clent tertangkap. Agar clent membawanya ke kota Mandelion,
tempat ayahnya pernah hidup dan tinggal disana. Petualangan merekapun dimulai.
“Kebenaran itu berbahaya.
Kebenaran bisa menggulingkan istana-istana dan membunuh raja-raja, bisa memicu
amarah para lelaki terhormat, dan membuat mereka mengangkat lengan.
...................................................................................................................................................
“Sungguh berbahaya jika menjadi
seorang pengungkap kebenaran. Kadang-kadang, seseorang harus memilih untuk
diam, atau dipaksa diam. Namun, jika suatu kebenaran tidak dapat diungkapkan,
setidaknya, kebenaran itu harus diketahui. Bahkan jika kau tidak berani
mengungkapkan kebenaran kepada orang lain, jangan pernah berbohong kepada
dirimu sendiri.”
( Fly By Night- halaman 136
)
Huaammmm.....cukup
dulu postingan kali ini. semoga bermanfaat untuk semua. sampai jumpa di
postingan berikutnya. ^_^
Detail Buku :
Judul
buku : Fly By Night
Pengarang : Frances Hardinge
Penerbit : QWERTY
Tahun : 2010
Jumlah
halaman : 412 halaman
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.