Sunday, January 6, 2013

Syair Cinta Sang Rumi



Sesungguhnya tak pernah pecinta mencari tanpa dicari pula oleh kekasihnya.

Apabila kilat cinta telah membakar hati yang ini, ketahuilah bahwa dihati yang itu pun cinta telah bersemayam penuh gelora.


apabila cinta Tuhan telah membara di relung hatimu, pastilah Dia telah mencintaimu.

Tiadalah suara tepukan terdengar hanya dari sebelah tangan. Hikmat Tuhan dalam takdir dan hukum yang menjadikan kita saling mencinta.

Oleh karena itu, setiap bagian dari dunia diberi pasangan.

Di mata orang  bijak, langit adalah laki-laki dan bumi adalah perempuan.
Bumi memupuk apa yang telah dijatuhkan langit. Apabila bumi kekurangan panas, langit mengirimkannya,
apabila ia kehilangan embun dan kesegaran, langit memperbaruinya.

Langit berkeliling laksana seorang suami yang mencari nafkah demi istrinya. Sedangkan bumi sibuk mengurus rumah tangganya, ia merawat yang lahir dan menyusui apa yang telah ia lahirkan. Anggaplah bumi dan langit sebagai makhluk yang dianugrahi kecerdasan, karena mereka melakukan pekerjaan makhluk yang memiliki kecerdasan.

Jikalau pasangan ini tidak merasakan kebahagiaan antara satu dan lainnya, mengapa mereka melakukan bersama laksana sepasang kekasih yang saling mencinta?

Tanpa bumi, bagaimana bunga dan pepohonan akan tumbuh? Lalu, air dan panas langit menghasilkan apa?
Karena Tuhan meletakkan gairah dalam diri laki-laki dan perempuan, maka lewat persatuannya dunia terselamatkan.
Masing-masing saling mencinta demi kesempurnaan pekerjaan mereka yang saling membutuhkan.

Maka, dia menanamkan gairah kedalam setiap jenis makhluk demi jenis makhluk yang lain.
Memang secara lahir, kamu melihat ada pertentangan siang dan malam, namun secara hakikat, keduanya saling membantu demi tujuan cinta.

Tanpa malam, waktu manusia tak akan menerima penghasilan, sehingga tak kan ada siang untuk waktu belanja.
Jiwa berkata pada tubuh "Penghasilanku lebih pahit dari pada mu, aku adalah penghuni surga".

Tubuh menginginkan kehidupan dari Tuhan Yang Maha Hidup karena ia berasal dari jiwa yang tak terhingga.
Hasrat jiwa adalah pendakian dan keagungan.
Dan hasrat tubuh adalah harta dan kepuasan. Dan Yang Maha Luhur itu menginginkan dan mencintai jiwa, perhatikanlah ayat
"Dia mencintai mereka dari mereka mencintai-Nya"

Prinsipnya adalah bila seseorang mencari, jiwa yang dicarinya pun menginginkannya.
Namun, bila gairah pecinta membuatnya kurus kering, maka gairah dari yang dicinta akan membuatnya indah dan semakin mempesona.

Cinta......................
yang membuat pipi sang kekasih semakin merekah, memakan jiwa sang pecinta.

Ambar mencintai jerami, kelihatannya tak menghasratkan apa-apa, sementara jerami berjuang untuk dapat melangkah di jalan yang panjang.

Jalaludin Rumi


1 comment:

Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.

Dabo Singkep

Welcome To Dabo Singkep Island

Sudah pernahkah kamu   mendengar sebuah pulau   bernama Dabo Singkep? Bagi yang sudah mendengarnya, mereka akan tahu dimana letak pu...