Di waktu
kecil kita selalu mendengar petuah dari orang tua maupun dari guru kita, bahwa di kanan dan
kiri tubuh kita terdapat seorang malaikat yang mengawasi dan mencatat tiap
perbuatan kita.
Malaikat di
sebelah kanan mencatat perbuatan baik, dan malaikat yang di sebelah kiri
mencatat perbuatan buruk kita. Sebagai seorang muslim, kita juga diwajibkan
untuk meyakini akan keberadaan malaikat. Meski, kita tak bisa melihat wujudnya
dengan kedua mata kita.
Agama lainpun
juga mempunyai keyakinan bahwa malaikat itu ada.
Malaikat
selalu kita bayangkan sebagai sosok agung, suci, dan memiliki dua buah sayap.
Mereka memiliki kemampuan untuk terbang melintasi langit dan bumi. Malaikat juga dipercayai sebagai sosok
pelindung dan penyelamat. Bahkan
malaikat sampai digambarkan sebagai
sosok seorang perempuan cantik nan menawan.
Namun,
bagaimana sebenarnya penggambaran malaikat yang sesungguhnya? Akhirnya saya menemukan sebuah buku yang
berisi rincian data-data tentang segala hal yang berkenaan dengan malaikat.
Saya sedikit merangkumkannya untuk teman-teman semua.
“Jika mereka menyombongkan diri, maka
mereka ( malaikat ) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan
siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.”
( QS.Fushshilat : 38 )
Malaikat Diciptakan
Dari Cahaya
Penciptaan
malaikat tidak bisa dipisahkan dari
cahaya. Karena cahaya adalah sumber dari terciptanya malaikat. Ini berdasarkan
dari sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Aisyah bahwa
beliau bersabda,
“Para malaikat diciptakan dari cahaya,
para jin diciptakan dari api, dan menciptakan Adam sebagaimana yang diterangkan
kepada kalian.”
Namun, tidak
dijumpai keterangan yang lebih terperinci tentang sifat malaikat dari cahaya
yang dimaksud dalam hadist tersebut, baik dalam Al-Qur’an maupun hadist nabi
yang lain.
Malaikat Tidak
Membutuhkan Makan Dan Minum.
Jika segala makhluk hidup yang ada dibumi ini
membutuhkan makan dan minum untuk keberlansungan hidupnya, tidak halnya dengan
malaikat. Malaikat tidak membutuhkan makan dan minum.
Sifat
malaikat yang tidak makan dan minum ini bersifat konstan dalam situasi apapun.
Artinya, meskipun malaikat dalam keadaan yang sedang menyamar sebagai manusia,
sifat dasar mereka yang tidak membutuhkan makan dan minum tetap berlaku.
Pandangan ini
sedikit berbeda dengan informasi dan keyakinan kalangan ahlul kitab. Dua
pandangan berbeda ini beranjak dari kisah
yang sama, yaitu kisah Nabi Ibrahim as yang didatangi malaikat yang
sedang menyamar. Nabi Ibrahim as memotong domba untuk menjamu tamunya, ini
adalah kebiasaan orang Arab yang selalu menjamu tamu dengan makanan terbaik
yang mereka miliki. Nabi Ibrahim as
tidak mengetahui bahwa tamunya adalah malaikat.
Bible
menginformasikan bahwa para malaikat yang sedang dalam penyamaran itu mau makan
layaknya manusia. Sehingga di kalangan umat kristiani ada istilah “Jamuan
Malaikat.”
Sebaliknya,
di dalam Al-Qur’an dengan tegas menyebutkan bahwa malaikat yang sedang menyamar
sebagai manusia tersebut tidak mau menyentuh sama sekali makanan yang
dihidangkan oleh Nabi Ibrahim as.
“Sudahkah sampai kepadamu
( Muhammad ) cerita tamu Ibrahim ( malaikat-malaikat ) yang dimuliakan?
Ketika mereka masuk ke tempatnya lalu
mengucapkan : “Salaaman”, Ibrahim menjawab : “Salaamun” kamu adalah orang-orang
yang tidak dikenal. Lalu dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya,
kemudian dibawanya anak sapi gemuk ( yang dibakar ). Lalu dihidangkannya kepada
mereka. Ibrahim berkata : “Silahkan kamu makan.” ( Tetapi mereka tidak mau
makan ), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata :
“Janganlah kamu takut, dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan ( kelahiran ) seorang anak yang alim ( Ishak
).
(QS.Adz Zaariyaat : 24-28
)
Tidak Berjenis
Kelamin
Malaikat
tidak berjenis kelamin seperti manusia. Tetapi orang-orang kafir menyatakan
bahwa para malaikat berjenis kelamin perempuan.
Hal ini
dipertegas di dalam Al-Qur’an surat An-Nadjm :
“Sesungguhnya orang-orang yang tiada
beriman kepada kehidupan akhirat, mereka menamakan malaikat itu dengan nama
perempuan. Dan mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang itu. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti prasangka sedang sesungguhnya prasangka itu tiada berguna
sedikitpun untuk ( mencapai) kebenaran.”
(QS. An Nadjm : 27-28 )
Meski
malaikat tidak berjenis kelamin, namun dalam beberapa tugas untuk bertatap
langsung dengan manusia, baik manusia dari jenis kelamin laki-laki maupun
perempuan, para malaikat ditampilkan dengan menyamar sebagai seorang pria yang
gagah dan menarik. Tidak dijumpai riwayat
yang menyebutkan bahwa malaikat pernah menyamar sebagai perempuan.
Diciptakan Dalam
Bentuk Yang Berbeda Dan Bertingkat
“Tiada seorangpun diantara kami (
malaikat ) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu.
Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf
( dalam menunaikan perintah Allah ).”
(QS. Ash Shaffaat : 164-165 )
Beberapa
ulama berpendapat, bahwa makna bershaf-shaf menunjukkan adanya tingkatan peran
dan kecepatannya dalam menunaikan tugas yang diberikan oleh Allah swt kepada
mereka.
Memiliki Sayap
Dalam
beberapa kesempatan Rasulullah saw sempat melihat Jibril dalam bentuk aslinya.
Rasulullah saw melihat adanya sayap pada tubuh Jibril.
Rasulullah
saw bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud yang
berkata :
" Rasulullah telah melihat Jibril dalam pakaian hijau memenuhi antara
langit dan bumi.”
Dalam riwayat
lain, Rasulullah saw ketika Isra’ dan Mi’raj melihat Jibril. Ia memiliki 600
sayap antara kedua sayapnya, sebagaimana menerangkan antara timur dan barat.
Keberadaan
sayap para malaikat ini, secara tidak langsung juga mengukuhkan fakta bahwa
para malaikat diciptakan dengan bentuk berbeda antara satu dengan yang lainnya.
“Segala puji bagi Allah Pencipta
langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai
utusan – utusan ( untuk
mengurus berbagai macam urusan ) yang
mempunyai sayap ,
masing-masing ( ada yang ) dua, tiga, dan empat, Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya, apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.”
( QS.Faathir : 1 )
Malaikat Memiliki
Kemapuan Untuk Terbang
Hadist
riwayat Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Para malaikat datang berganti-ganti
kepada kalian pada waktu malam dan siang hari. Mereka berkumpul saat shalat
subuh dan Ashar. Kemudian yang menjaga kalian di waktu malam naik. Kemudian
Allah Yang Maha Mengetahui urusan mereka, bertanya kepada malaikat-malaikat
tersebut,
“Bagaimanakah keadaan hamba-Ku ketika
kalian tinggalkan ? mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka ketika mereka
sedang shalat dan kami datang juga ketika mereka sedang shalat.”
( HR.Muslim )
Kata “naik”
dalam konteks hadist tersebut adalah naik ke langit, maknanya adalah terbang,
Malaikat Memiliki Wajah
Malaikat
memiliki wajah, hal ini berdasarkan kisah Nabi Luth as, yang di datangi
malaikat dalam sosok pemuda yang rupawan, mereka bertamu ke kediaman Nabi Luth
untuk memberitahukan agar nabi Luth as beserta pengikutnya untuk segera
meninggalkan kota, karena tidak lama lagi Allah swt akan menurunkan azabnya
kepada penduduk kota tersebut. Nabi Luth saat itu khawatir akan keselamatan
tamu-tamunya dikarenakan umatnya yang berperilaku menyimpang ( homoseksual ).
Di dalam surat
An-Nadjm juga menerangkan sebagaimana malaikat memiliki wajah,
“Yang diajarkan kepadanya oleh (
Jibril ) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas, lalu ( Jibril itu ) menampakkan diri dengan rupa
yang asli.”
(QS.An-Nadjm : 5-6 )
Jumlah
Malaikat Tidak Terbatas
Tidak
ditemukan di dalam Al-Qur’an maupun hadist jumlah pasti berapa banyak malaikat
yang ada, hanya Allah swt Yang Maha Mengetahui jumlah makhluk ciptaan-Nya
tersebut. Namun, dalam situasi tertentu kita dapat menemukan jumlah malaikat
tersebut.
Seperti
jumlah malaikat yang diperbantukan dalam peperangan yang dihadapi oleh kaum
muslim dan Rasulullah saw ketika terjadi perang Badar.
“( Ingatlah ), ketika kamu mengatakan
kepada orang mukmin : “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan
tiga ribu malaikat yang diturunkan ( dari langit )?”
Ya, ( cukup ) ! Jika kamu bersabar dan
bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga,
niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.”
(QS. Ali Imran : 124 -125 )
Dari Ayat
Al-Qur’an diatas terdapat sekitar 1.000 – 5.000 malaikat yang ikut berperang
bersama Rasulullah untuk menegakkan kebenaran islam.
Di dalam
hadist lain, jumlah malaikat disebutkan lagi dengan jumlah yang lebih banyak
lagi,
“Langit mengeluarkan suara dan sudah
menjadi haknya untuk mengeluarkan suara. Kemudian beliau bersabda, “Pada hari
yang ditentukan, neraka jahanam dijaga oleh tujuh puluh ribu pemimpin malaikat.
Dan setiap pemimpin memiliki anak buah sebanyak tujuh puluh ribu malaikat.”
************
Dari
informasi yang saya dapatkan, malaikat juga memiliki hal-hal yang tidak
disukai. Seperti, malaikat tidak menyukai rumah yang terdapat patung, malaikat
tidak menyukai aroma bawang putih, malaikat tidak suka melihat orang yang
telanjang, malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalammya terdapat anjing.
Semoga
tulisan saya ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Salam.....
Sumber :
Anwari,
M.Hilal Tri Anwan. 2009.Jejak Malaikat Di
Bumi.Jakarta : Al-Kautsar
keren mas,
ReplyDeletejangan lupa balik mampir ya mas
Bonjour Anisa.Très joli :)
ReplyDelete