Crossing the street near the mosque Az-Zulfa Dabo Singkep
Pada postingan kemarin, saya telah
memperkenalkan kepada teman-teman semua, tentang tanah kelahiran saya,yaitu
pulau Dabo Singkep. Sebuah daerah erat
kaitannya dengan sejarah bagaimana asal usul nama daerah tersebut. Seperti kota
surabaya, yang namanya berasal dari kata “Sura” yang berarti ikan hiu, dan
“Baya” yang berarti buaya.
Lalu bagaimanakah asal mula nama
pulau Dabo Singkep?
Cukup sulit bagi saya untuk tahu
bagaimana asal-usul nama tersebut. Apalagi menggali lebih dalam bagaimana
cerita hingga terbentuk nama Dabo Singkep. Beruntung sekali ada seorang teman saya mau membantu mencari tahu bagaimana asal –
usul nama pulau Dabo Singkep. Meski informasi ini belumlah begitu lengkap dan
sempurna, dan hanya berupa cerita dari mulut ke mulut.
Hingga akhirnya bisa saya ceritakan
kembali kepada teman-teman semuanya ^^
Selamat menikmati ceritanya...
Asal Nama Nama Pulau Dabo Singkep
View of the beach in the village Berindat of Dabo Singkep
Pada zaman dahulu kala tersebutlah
dua orang pemuda yang berniat ingin merantau. Seorang berasal dari daerah Buton yang bernama
La-Abo, dan satu orang lagi dari etnis Cina yang bernama Singkek.
Mereka bertempat tinggal di Buton.
La-Abo dan Singkek
pun telah bersahabat sejak kecil.
Mereka
berdua sangat berhasrat untuk merantau ke luar dari daerah mereka. karena ingin
memperbaiki kehidupan mereka agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Merekapun mengatur rencana dengan baik, segala perbekalan dan kebutuhan
mereka di dalam perjalanan nanti mereka persiapkan.
Esok paginya, dengan sebuah sampan
kecil, mereka pun berlayar mengarungi lautan luas. Telah berhari-hari mereka mengarungi
lautan. Perbekalan mereka sedikit demi sedikit mulai habis sebab
jarak tempuh ke suatu pulau sangatlah jauh.
Perjalanan tidak mungkin diteruskan
tanpa perbekalan, membuat La-Abo dan Singkek pun mengubah rencana. Hingga
akhirnya mereka memutuskan melabuhkan sampan mereka ke sebuah pulau kecil
yang kosong, tiada berpenghuni untuk
mencari persediaan makanan.
Pada awalnya mereka hanya menetap
untuk beberapa hari saja di pulau kosong tersebut, tetapi setelah melihat
kondisi pulau yang alamnya tidaklah liar dan jauh dari hewan-hewan buas, serta
mereka bisa menemukan persediaan makanan dengan mudah.
La-Abo dan Singkek pun
tidak meneruskan perjalanan mereka. Sebaliknya mereka mulai betah untuk tinggal
di tempat tersebut.
Mereka berdua pun tinggal di pulau
kosong yang belum bernama itu. La-Abo dan Singkek membawa keluarga mereka untuk
tinggal bersama mereka. Satu- persatu pohon-pohon ditebang dan semak-semak
mulai dibersihkan agar memperlancar aktivitas mereka.
Hingga dari waktu ke
waktu pulau tersebut berkembang dan orang-orang dari luar daerah mulai
berbondong-bondong ikut pindah dan menetap di pulau itu.
Tak terasa beberapa tahun telah
berlalu, pulau tersebut makin lama makin
berkembang dan maju, hingga La Abo dan Singkek pun telah meninggal dunia.
Warga pulau ini belum sempat memikirkan nama apa yang
pantas untuk pulau tersebut, melihat keadaan seperti itu, akhirnya warga setempat bertitik
tumpu pada orang yang pertama kali mendiami pulau ini.
La Abo dan Singkek lah orang yang
pertama menjejakkan kaki dan mendiami pulau tersebut.
Mereka pun sepakat untuk menamai pulau tersebut
dengan menggabungkan kedua nama orang tersebut, yaitu La-Abo Singkek, atau
sekarang lebih dikenal dengan nama pulau Dabo Singkep.
one of view at streets in Dabo Singkep island
***
***
Penyebutan nama La-Abo Singkek menjadi Dabo Singkep, saya
juga masih bingung, sebab belum mendapat informasi yang begitu rinci.
Boleh jadi, karena pengucapan dan
logat sebuah daerah membuat kata-kata tersebut menjadi Dabo Singkep.
Saat ini kuburan La-Abo berada dekat di jalan Lorong Fajar, Dabo Singkep, dan kuburan Singkek terdapat dua versi yang berbeda tentang lokasi keberadaannya, versi pertama menyebutkan kuburan Singkek terletak di pemakaman Bukit Leban Dabo Lama, Dabo Singkep dan versi
kedua kuburan Singkek terletak di pulau Lalang.
Lorong Fajar Street, Dabo Singkep
Meski cerita yang saya paparkan
kepada teman-teman belumlah begitu sempurna, saya berharap tulisan ini bisa
menambah pengetahuan teman-teman semua.
Dan bisa disempurnakan kembali jika ada teman-teman yang mengetahuinya lebih
dalam lagi.
Salam.....
Nara Sumber
Nama lengkap : siti ( nyang )
Umur :
98 tahun
Pekerjaan : -
Alamat : Jl.Mutiara, Sekop Darat,
Dabo Singkep Kabupaten Lingga.
Nara sumber merupakan warga asli Dabo
Singkep
Spesial Thanks:
To my friends..Dedi yang telah
mewancarai narasumber, namun sayang sekali lupa menyertakan foto beliau.....T_T
sekali lagi terima kasih banyak teman..^^
Glandy Primatri yang sudah
menyumbangkan fotonya..:D sering-sering saja menyumbangnya, kakak siap
menampung foto-foto hasil jepretanmu..^^
Dan juga Tomy yang saya ajak diskusi
tentang hal ini, salut sama pengetahuan politikmu..dek...x_x
Adela chan atas izin memakai foto-fotomu ^^
Dabo Singkep kota yang indah. semoga ke depan Dabo Singkep makin lebih dikenal dan semakin maju.
ReplyDeleteArtikel menarik menjadikan wawasan berarti. selamat berkarya & beraktifitas..
salam, pelitedabo by rendratwa
Postingan yg bagus,Nice..#jabatErat
ReplyDeleteSetahu saye name pulau ni adalah Singkep bukan dabo Singkep
ReplyDeleteBagos posting cam ni. Lanjotkan, gali lebeh dalam tempat kite ni.tunjokan pade orang-orang bahwe tmpt kite ni dlu pernah maju dan akan tetap maju sampai sekarang.insyallah sumber daya manusie kite bagos ke depanye dan dapat biken bangge daerah dan janganlah saleng menjatohkan satu same laen.apelagi kite satu daerah.maunye kite same-same kritis dlm membangon daerah kite ni agar lebeh baek kedpnye amin.#merepetsebenta
ReplyDeletenah tu Dedy tau lah die kramat Pak Abo...rumah dia dekat situ. Atok nya pun orang Buton 😄
ReplyDeleteizin mengutip sejarah dabo ni. boleh ke?
ReplyDelete