“Beri
aku sebuah kisah
Tentang
cinta yang mendera
O
kawan, jadilah Laylaku
Karena
aku majnun”
(
Nizami Ganjavi )
Layla
Majnun adalah sebuah kisah cinta terbesar dalam khazanah sastra islam. Kisah cinta
yang berakhir dengan tidak bahagia. Layla
yang tidak bisa bersatu dengan kekasih
hatinya, Qays. Dikarenakan keluarga mereka berseteru satu sama lain.
Dan
sang pemuda memilih selama hidupnya tidak menikah dan mencintai wanita selain Layla,
hingga ajal menjemputnya. Sangat tragis !!!
Kisah cinta yang tragis ini pula menginspirasi Shakespeare menulis cerita "Romeo dan Juliet" dan menginspirasi Rumi menulis "Masnawi dan Diwani Syamsi Tabriz."
Ada
sebuah cerita yang pernah saya dengar bagaimana pada suatu hari di rumah Layla
diadakan sebuah pesta, semua penduduk desa diundang, kecuali Qays dan
keluarganya. Qays pun pergi ke rumah Layla meski ia tidak diundang.
Qays
hanya ingin melihat wajah Layla, sang kekasih hati. Orang-orangpun mengantri
untuk mengambil makanan, sementara Layla bertugas memberi piring kepada para
tamu.
Berdebar-debar
hati Qays menanti giliriannya untuk melihat wajah Layla. Tiba giliran Layla
memberi piring, dan dilihat yang berdiri di hadapannya adalah Qays, merah padam
wajah Layla. Seketika ia menghempaskan piring itu di hadapan Qays hingga hancur
berkeping-keping.
Semua
orang serta keluarga Layla menertawakan Qays yang malang tersebut. Namun, Qays
hanya tersenyum dan mengatakan,
“Lihatlah
....Layla tidak membenciku, ia memecahkan piring itu agar aku bisa mengantri
kembali dan melihat wajahnya lebih lama lagi.....”
“Dimanakah
tempat berlindungku jika tidak kepada Engkau?
Venus dan
Yupiter adalah abdi-abdi-Mu dan nama-Mu adalah mata air dari semua nama.
Pengetahuan-Mu
melampaui segala pengetahuan, dan rahmat-Mu tak terkatakan.
Tiada rantai yang
tak dapat Engkau ruaskan.
Engkaulah hakim,
raja dari segala makhluk.
Perbuatan orang-orang besar di dunia adalah
perbuatan-Mu dan
Kau datang untuk membantu mereka yang membutuhkan-Mu dalam
penderitaan mereka.
Kami semua adalah tahanan yang terantai.
Tiada pertolongan
bagi mereka yang tidak Engkau tolong, oh Tuhan....
Tujuh langit dan
semua yang dikandungnya berada di bawah kaki-Mu.
Segala makhluk, besar dan
kecil, tinggi dan rendah, patuh kepada isyarat tangan-Mu.
Mata yang melihat-Mu
akan padam selama-lamanya di dalam mata-Mu.
Jiwa dia yang merupakan anjing-Mu
tetaplah suci.
Sengsaralah mereka
yang tidak bersama-Mu dan melawan-Mu!
Akulah bumi,
yang gelap lagi berat.
Karunia-Mu telah mengubahku menjadi air suci.
Aku ini orang
mati bagi diriku sendiri.
Jangan biarkan
aku kehilangan jalanku dan binasa.
Jangan keluarkan aku dari kedermawanan-Mu.
Hanya karunia-Mu
yang mampu mengubah gelapku menjadi terang benderang
Dan mengangkatku
keluar dari malam hitam nasibku menuju siang-Mu yang abadi.”
(
Dikutip dari “Pengantin Surga”- Nizami Ganjavi )
Nice flower dear Anisa.Have a pleasant weekend :)
ReplyDelete