Belajar sambil
mendengarkan dongeng menyenangkan sekali rasanya. Selain kita dapat menikmati
kisah di dongeng tersebut, kita juga bisa mengambil hikmah pada dongeng yang
diceritakan itu.
Mungkin belajar
dengan cara seperti ini menjadi sebuah kegiatan yang tak membosankan. Andai semua
pelajaran di sekolah bisa menggunakan
metode dongeng, matematika bukan menjadi sosok hantu bagi seorang siswa (
ups...sedikit terkenang masa-masa sekolah dulu ) :D
Belajar agama
sambil mendengarkan dongeng???
Tentu bisa juga,
pasti luar biasa jika kamu berguru kepada kiai Sholeh dan bertemu
murid-muridnya.
Eeeehh..belum
kenal Kiai Sholeh ??
Kalau belum
kenal, mari kenalan terlebih dahulu dengan sosok Kiai Sholeh.
Kiai Sholeh
adalah salah satu tokoh yang terdapat di
buku” Pesantren Dongeng”. Buku yang menurut saya istimewa, jalan cerita
yang mengalir begitu saja, dan tak ada kosa kata yang rumit dan buat kepala
sakit, he..he......:D
Buku “Pesantren Dongeng” berkisah tentang tiga
orang pemuda : Sarimin, Madrais, dan Pardi yang berguru kepada seorang kiai
yang bernama Kiai Sholeh. Kiai sholeh tinggal di Desa Bulusari dan memiliki
sebuah mushola kecil di dekat rumahnya. Di mushola inilah Kiai Sholeh
mengajarkan ilmu agama kepada mereka.
Jika pada umumnya, orang belajar ilmu agama
dengan cara membaca Al-Qur’an, mengkaji hadist, atau membaca kitab kuning maka Kiai
Sholeh punya cara istimewa untuk mendidik murid-muridnya. Kiai Sholeh
menyampaikan pembelajarannya lewat dongeng. “Pesantren Dongeng”, begitulah
murid-muridnya menamakan kegiatan belajar mereka.
Dongeng-dongeng
yang dituturkan Kiai Sholeh sering ditunggu-tunggu oleh Sarimin, Madrais, dan
Pardi. Dongeng yang disampaikan oleh Kiai Sholeh sederhana dan tidak membuat
jenuh mereka. Sembari selesai mendongeng, Kiai Sholeh akan menjelaskan makna
dari dongeng yang ia sampaikan.
Salah satu murid
kiai sholeh yang menarik perhatian oleh tingkah polahnya yang lugu dan lucu
adalah Sarimin. Sarimin punya watak yang tak biasa karena ia bisa membuat
suasana pesantren mereka penuh warna oleh sikap serta celetukannya.
Kiai Sholeh
kerap kali juga mendapatkan lontaran-lontaran pertanyaan dari ketiga muridnya
tentang dongeng yang telah usai diceritakan. Pertanyaan yang terdengar lugu, kadang menggelitik, dan terkadang
membuat mereka merenungi maknanya lebih dalam lagi.
Suatu saat
Sarimin pernah bertanya kepada Kiai
Sholeh apa bunuh diri itu diperbolehkan, lain waktu Sarimin bertanya apa masih
ada gunanya berbuat baik di dunia ini sementara dunia dipenuhi dengan
orang-orang yang berbuat kejahatan. Dengan sabar sang kiai akan menjawab
pertanyaan demi pertanyaan.
Dongeng dari Kiai Sholeh juga menjadi sebuah
jawaban atas permasalahan yang sedang dihadapi oleh sang murid. Seperti yang
dialami oleh Madrais, ia merasa dunia tak adil kepada dirinya. Mengapa ada
orang –orang yang tinggal di rumah mewah sementara ia tinggal di rumah
sederhana.
Serta Pardi yang
mengadu kepada Kiai Sholeh oleh permintaan kakak perempuannya yang minta wirid
agar anak kakaknya tidak lagi mendapat angka merah di raport. Kiai sholeh
begitu mengerti akan perasaan murid-muridnya.
Sekali lagi,
dongeng dari Kiai Sholeh mengantarkan ketiga murid-muridnya untuk menemukan
setitik cahaya dihutan lebat permasalahan – permasalahan yang hadir di dunia
mereka, menumbuhkan semangat mereka untuk tetap bersikap sabar dan kuat menghadapi tiap ujian kehidupan yang datang. Oh,
jangan lupa dongeng Kiai Sholeh juga bisa mengundang senyum dan tawa bagi tiap
pembacanya. ^_^
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia
tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang..”
( Pesantren Dongeng-halaman 43 )
“........jangan
hanya menuntut orang lain agar berubah sesuai dengan keinginan kita, tetapi
kitalah yang harus berubah.”
( Pesantren Dongeng-halaman 170 )
“kualitas seseorang bisa dilihat dari apa
yang diberikan kepada orang lain...”
( Pesantren Dongeng-halaman 64 )
“.......Dan berbuat baiklah ( kepada orang
lain ) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di ( muka ) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.”
( Al-Qashash : 77 )
Yups....semoga sinopsis yang saya
tulis ini bisa memberi manfaat bagi teman-teman semua. Aminn...
Detail Buku :
Judul
Buku : Pesantren Dongeng
Pengarang : Awang Surya
Penerbit
: Zaman
Jumlah
Halaman : 224
ISBN : 978-979-024-270-8
Sampai
jumpa di postingan berikutnya
Have
a nice day for all ^_^
maaf karena jarang meninggalkan jejak......biasanya cuma buka sama baca aja...hehe
ReplyDeleteklo saya nulis buku, nanti tolong di resensi ya...ceri chan