Jika
ada kisah seorang bayi yang dipelihara
monyet kita kenal dengan nama Tarzan, lalu juga ada bocah laki-laki
bernama “Mogwli” yang
diasuh oleh kelompok serigala,
maka tentu kisah sebuah keluarga
yang memelihara anak-anak “incorrigible” atau anak yang tak bisa
diperbaiki karena mereka mempunyai kelakuan mirip serigala juga ada kisahnya.
Kisah
tersebut bisa kita temukan di buku The
Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling, atau
terjemahannya Anak-Anak yang Tidak Bisa
diperbaiki Dari Tempat Ashton, Lolongan Misterius. Sudah lama saya telah
selesai membaca buku ini, dan akhirnya sekarang saya dapat menuliskan sinopsisnya. Senangnya ^_^
The Incorrigble Of Children Of Ashton Place,
The Mysterious Howling ceritanya berawal dari seorang gadis belia yang baru
berusia lima belas tahun dan baru saja lulus dari sekolah akademi keputriannya
di Swanburne. Gadis itu bernama Penelope Lumley, gadis cerdas dan
pemberani. Penelope sedang membutuhkan
sebuah pekerjaan yang cocok dengan kemampuan yang ia miliki. Atas saran dari
Miss Mortimer, guru di tempatnya bersekolah tersebut ia berangkat ke kediaman Keluarga Ashton dengan melamar sebagai seorang
pengajar.
Berdasarkan
iklan lowongan pekerjaan yang dipasang di surat kabar tersebut, Keluarga Ashton
membutuhkan seorang pengajar energik untuk tiga orang anak bersemangat, dan
lebih diutamakan berpengalaman dengan binatang.
Kediaman
Keluarga Ashton sangat megah juga tenang, karena terletak jauh dari perkotaan. Lady Constance telah diberitahu akan
kedatangan Penelope. Tanpa banyak basa-basi, sang lady melakukan serangkaian wawancara pada Penelope. Akhirnya
ia pun diterima sebagai seorang pengajar di kediaman Keluarga Ashton. Keluarga Ashton hanya terdiri dari Lady
Constance dan suaminya, Lord Fredrick Ashton, sisanya para pembantu.
Menyangka
bahwa tiga orang anak yang akan menjadi muridnya adalah anak-anak dari sang
nyonya rumah, Penelope sangat senang karena ia juga menyukai anak-anak. Ia
membayangkan bagaimana nanti suasana yang menyenangkan akan tercipta di
kelasnya.
Ketika
ia sedang menata barang-barang yang ia bawa di kamar yang telah disediakan di
rumah tersebut, tanpa sengaja ia mendengar lolongan anjing—beberapa ekor anak
anjing—terdengar sepertinya mereka kesakitan.
Tergerak
oleh rasa penasaran dari mana sumber suara itu, membawa Penelope sampai ke
sebuah gudang kayu dengan Mrs.Clarke, pelayan di rumah Keluarga Ashton yang
tengah berada di depan gudang tersebut. Wajahnya panik dan ia menghalangi Penelope
agar jangan masuk ke dalam gudang. Menyangka bahwa di dalam gudang itu ada
beberapa ekor anak anjing yang terluka juga rasa sayangnya kepada hewan membuat Penelope nekat masuk kedalamnya.
Bukan
tiga ekor anak anjing yang ada dihadapannya melainkan tiga orang anak manusia. Lebih
tepatnya dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan menatapnya dengan
rasa ketakutan. Mereka bertingkah layaknya seekor anak serigala, tanpa bisa
mengeluarkan sepotong kalimat bahasa manusia.
Rasa
terkejut penelope berganti oleh rasa iba pada anak-anak itu. Siapa yang
menyangka bahwa tiga orang anak yang akan menjadi muridnya bukan sekedar
anak-anak biasa melainkan “anak-anak ajaib.”
Lalu
bagaimana suka duka Penelope mengurus dan mengajari anak-anak incorigble ini?
:D
..............................................................................................................................................
Sewaktu
saya membaca buku ini, ada beberapa kalimat didalamnya yang berisi lelucon yang
mungkin bagi beberapa orang tidak terlalu begitu menghibur, namun bagi saya
menghibur dan sesekali membuat saya mengulum senyum.
Saya
menikmati bagaimana tokoh Penelope yang begitu cerdik menangani tiap masalah
yang dihadapinya dengan cara berimajinasi sebagai tokoh-tokoh di buku-buku cerita yang
telah dibacanya. Dia menikmati tiap masalah yang datang padanya tanpa harus
merasa terlalu terbebani.mungkin kita juga bisa belajar dari nona Penelope
Lumley bukan? ^_^
“Semua buku dinilai dari
sampulnya sampai mereka dibaca”
(
The Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling – halaman
14 )
“Tak ada hal yang bagus yang
pernah dipelajari dari menguping, jadi pikirkan saja urusanmu dan biarkan orang
lain memikirkan urusannya sendiri.”
(
The Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling - Halaman
95 )
Kadang-kadang tindakan yang
paling bijaksana adalah dengan hanya menunggu dan melihat apa yang terjadi
selanjutnya.
(
The Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling - Halaman 288
)
Detail Buku
Judul
: The Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling
Pengarang
: Maryrose Wood
Penerbit:
Ufuk Fiction, Cet.1
Tahun
: 2012
Jumlah
Halaman :294 Halaman
ISBN
: 978-602-9346-40-4
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.