Salah satu pelukis aliran
impresionisme yang hasil karyanya paling
mudah di dapat dan paling disukai adalah Pierre-Auguste Renoir. Lukisan-lukisannya
selalu menggambarkan rasa bahagia dalam kehidupan, dan memiliki daya tarik yang
abadi.
Pierre-Auguste Renoir dilahirkan di
kota Limoges, pada tanggal 25 Februari 1841. Tiga tahun kemudian keluarganya
pindah ke Paris, dimana ayah Renoir yang seorang penjahit berharap dapat
meningkatkan bisnisnya yang sedang surut.
Renoir kecil menunjukkan tanda-tanda
kalau ia memiliki bakat artistik, dan pada usia 13 tahun ia magang sebagai
pelukis porselen di perusahaan Levy Brothers.
Ketika perusahaan porselen ditutup, ia
mencari nafkah dengan mendekorasi gorden dan kipas. Sebelum pada akhirnya ia
melamar ke studio milik Charles Gleyre
di Paris, dimana ia belajar seni secara penuh.
Rekan-rekan belajarnya pada saat itu diantaranya Monet, Sisley, dan
Bazille. Mereka semua memiliki ambisi yang sama dengan Renoir, yaitu ingin
membuat lukisan kehidupan sehari-hari, bukan lukisan bertema klasik yang
disarankan dan digemari oleh para pelukis akademik pada saat itu.
Monet kemudian menjadi sahabat dekat
Renoir.
Di tahun 1980 Renoir menikahi kekasih
lamanya, Aline Charigot. Ia menghabiskan tiga puluh tahun terakhir dalam hidupnya
hanya untuk melukis wanita dan
anak-anak. Renoir pernah mengatakan bahwa ia tak memiliki “watak seorang
pejuang”.
Namun pada kenyataannya ia harus berjuang
melawan penyakit arthritis yang
dideritanya dari umur lima puluh tahun sampai hari kematiannya pada tanggal 3
Desember 1919. Tapi ia tak pernah berhenti melukis, ia bahkan mengikat kuas
pada pergelangan tangannya apabila
tangannya terlalu kaku untuk memegang.
Walaupun ia sakit, ia tetap membuat
lukisan yang bahagia tanpa memperlihatkan rasa getir / pesimisnya sedikitpun.
Pada tahun 1910, dalam sebuah surat
kepada seorang pelukis muda, ia menyimpulkan tujuan seninya.
“Bagi saya sebuah lukisan...haruslah
bisa menjadi sesuatu yang disukai, menyenangkan, dan indah.
Benar.....indah. Sudah terlalu banyak hal-hal buruk di dunia ini.”
Berikut ini beberapa buah lukisan
karya Pierre – Auguste Renoir :
Young Girls At The Piano
1892
116 x 90 cm
Cat minyak pada kanvas
Mus’ee d’Orsay, Paris
Young Girls At The Piano
Di tahun 1892 Renoir diminta oleh
pemerintah Prancis untuk membuat lukisan-lukisan baru untuk digantungkan di
Luxemburg Palace, sebuah museum yang khusus menggelar karya-karya pelukis yang
masih hidup.
Dengan niat ingin memberi kesan baik,
Renoir membuat 6 versi ( satu dengan pastel dan lima dengan cat minyak ) dari
lukisan Young Girl At The piano ini.
Ia menyerahkan keputusan akhirnya
kepada Henri Roujon, Menteri Kesenian Prancis. Merasa dimanjakan oleh pilihan
ini, sang menteri akhirnya memilih lukisan yang tampak disini.
Tapi kemudian Renoir merasa bahwa
lukisan yang dibeli oleh negara itu, dimana ia menerima 4000 franc, dianggapnya
bukan yang terbaik.
Walaupun Renoir
keberatan, lukisan nya dianggap berhasil ketika pertama kali dipamerkan.
Sebagai hasil pengakuan negara, karya-karyanya menjadi lebih modern dan lebih
diminati, sehingga masa depan keuangan sang pelukis lebih terjamin.
Countryside Around Menton
1883
66 x 81cm
Cat minyak pada kanvas
Museum Of Fine Arts, Boston
Countryside Around Menton
Pada bulan Desember 1883, Renoir
menghabiskan dua minggu untuk melukis di pesisir Mediterania Prancis, yang
terletak di antara Marseille dan Genoa. Di Menton dan sepanjang pantai Riviera,
ia terpesona oleh beragamnya warna yang ada disana, dan ia mencoba untuk
menangkapnya diatas kanvas. Keberhasilannya tampak jelas terlihat pada lukisan
ini.
Setelah tahun 1898, secara teratur
Renoir kembali ke selatan, terutama ke Cagnes, yang terletak di sebelah selatan
kota Nice. Disana, walaupun dengan susah payah,
ia melukis semak pohon zaitun yang tumbuh di bukit tanah Les Collettes.
“Pohon zaitun sangat kejam!
Daun-daunnya yang kecil mampu membuat saya berkeringat!”
Ketika seorang
pedagang kayu mengancam untuk membeli tanah tersebut dan menggusur pohon –pohon
zaitun yang ada di dalamnya, Renoir dengan dukungan Aline membelinya.
Pada
tahun 1907 akhirnya tanah ini menjadi kediaman mereka yang permanen.
Umbrellas
1881-1885
180 x 115 cm
Cat minyak pada kanvas
The National Gallery, London
Umbrellas
Disini, pengaturan yang ritmik tentang
payung-payung mampu mengubah subyek yang suram menjadi kehidupan modern yang
hidup. Lukisan ini juga menghubungkan kedua sisi gambarnya,
yang dibuat Renoir pada waktu yang
berbeda dan bergaya kontras.
Gambar wanita di sebelah kanan mulai
dilukisnya pada tahun 1881, dengan menggunakan sentuhan kuas bulu yang lembut,
dan warna-warna cerah dari masa impressionisme Renoir.
Sedangkan wanita yang
disebelah kiri, payung, dan lelaki di belakangnya, di gambar dengan lebih tajam. Hal ini menunjukkan bahwa mereka dilukis beberapa waktu kemudian,
mungkin sekitar tahun 1885 jika dilihat
dari model gaun wanita yang dikenakan.
Pada saat itu Renoir yang sedang tak
senang kepada aliran impresionisme dan konsentrasinya, kembali menggunakan
metode melukis tradisional yang didasarkan pada kecendrungan penggunaan garis
tepi.
Fruits Du Midi
1881
51 x 69 cm
Cat minyak pada kanvas
The Art Institute Of Chicago
Fruits
Du Midi
Subyek benda mati merupakan bagian
yang penting pada koleksi lukisan Renoir. Apabila lukisan potret manusianya
gagal terjual, subyek benda mati bisa menjadi sumber nafkah yang diandalkan.
Sama seperti banyak pelukis lain, Renoir menganggap melukis benda mati bisa
digunakan untuk meningkatkan tekhnik melukisnya tanpa harus menghabiskan waktu
model lukisan atau merusak lukisannya
sendiri.
Pendekatan yang santai ini mampu
menghasilkan beberapa hasil karyanya yang paling indah. Buah-buahan Mediterania
yang lezat ini memberikan rasa
sensualitas .
Di kemudian hari, ia menghasilkan
banyak lukisan kecil yang kualitasnya sangat berbeda. Di tahun 1901, dengan
kesal ia mengatakan kepada pemasok Durand Ruel ( yang sering membeli lukisan
benda matinya),
“Jika saya hanya menjual yang bagus,
saya bisa mati kelaparan.”
Gabrielle And Jean
1900
65 x 54 cm
Cat minyak pada kanvas
Musee de l’Orangerie, Paris
Walaupun hampir semua
lukisan-lukisannya bersuasana tenang, sesungguhnya Renoir adalah orang yang
cemas dan gelisah. Pernikahannya dengan aline di tahun 1980. Lima tahun setelah
kelahiran Pierre ( anak pertama dari ketiga puteranya), mampu membawanya ke
dalam kebahagiaan dan emosi yang stabil.
Ketika Jean dilahirkan pada tahun
1894, sepupu Aline yaitu Gabrielle Renard, disewa sebagai pengasuhnya. Selama lebih
dari dua puluh tahun berikutnya ia berpose sendiri, atau membantu
menggembirakan anak-anak seperti yang tampak disini.
Renoir senang jika modelnya memiliki
kulit yang mampu “menyerap cahaya” dengan baik. Tidak mengherankan jika kulit
Gabrielle yang muda dan bercahaya membuatnya lebih menarik untuk dilukis dari pada nyonya Renoir
sendiri.
Pada tahun 1900 Aline sudah berusia
hampir 40 tahun dan tubuhnya telah menjadi sangat gemuk.
**********
Ketabahan serta rasa semangat dalam
jiwa Renoir dalam melakukan hal yang
paling ia cintai “melukis” di dalam hidupnya meski di dera oleh penyakit
sekalipun, tak membuat ia menjadi pribadi yang putus asa. Lukisan-lukisan Renoir menjadi sebuah
peninggalan yang berharga bagi dunia dan untuk kita semua, serta lewat
lukisannya seakan Renoir ingin menyampaikan pesan bahwa dunia masih sebuah
tempat yang indah dan penuh dengan kebaikan meski sudah terlalu banyak hal
buruk terjadi di dunia ini.
Sumber :
Roadway, Juliet. 2000.The Little Book
of Renoir.Jakarta : PT.Elex Media Komputindo
I like very much too this painter.Beautiful dear Anisa :)
ReplyDeletesering-sering aja posting soal lukisan mbak
ReplyDelete