"Potato Eater"
1885
Dia
melukis dengan keseluruhan warna kentang yang indah, berdebu, tidak dikupas.
Ada
taplak meja linen yang kotor, dinding yang penuh asap,lampu menggantung dari
rusuk langit-langit yang kasar. Sien melayani ayahnya dengan menghidangkan kopi
pahit, saudara laki-lakinya mengangkat cangkir ke bibir, dan di semua wajah
mereka ada ketenangan, penerimaan yang penuh kesabaran atas tatanan semesta
yang abadi.
( Lust For Life – Irving Stone )
Berbicara
tentang seorang Vincent Van Gogh, saya kira tidak akan habisnya rasa kagum saya
kepada tokoh ini bagi saya pribadi—setelah membaca buku biografi seorang
Vincent Van Gogh. Kerja keras, pantang menyerah, dan tangguh melewati tiap
penderitaan yang datang di sepanjang hidupnya tak membuat ia sekalipun untuk
berhenti melukis. Jalan baginya untuk mengabdikan hidupnya di dunia
ini dengan cara menjadi seorang pelukis.