Tuesday, July 22, 2014

Kisah Teladan Dari Seekor Ulat

frog, cute, wallpaper




Dikisahkan suatu hari, Rasulullah saw mengundang para sahabat untuk menghadiri walimatul urusy yang beliau adakan dengan seorang wanita yang menjadi istrinya. Para sahabat yang hadir dan menyaksikan rupa makanan yang disajikan oleh Rasulullah, mereka tak tahan untuk tidak memperbincangkannya.

“Dari mana Rasulullah akan mampu memenuhi kebutuhan hidup dari para istri-istrinya? Coba lihat, jamuan walimahnya saja cuma seperti itu.”


Mendengar pembicaraan sahabatnya, Rasulullah saw hanya diam saja. Beliau bukan tidak tahu apa yang diperbincangkan oleh para sahabat. Maka setelah menunaikan shalat, Rasulullah kemudian berkata kepada para sahabat yang hadir,
“Aku ingin menceritakan suatu kisah mengenai rezeki kepada kalian. Kisah ini diceritakan oleh malaikat Jibril kepadaku. Maukah kalian mendengarnya?”

Rasulullah kemudian memulaikan   kisahnya.

Suatu ketika Nabi Sulaiman a.s melakukan shalat di tepi sebuah telaga. Setelah melaksanakan shalat, Nabi Sulaiman a.s melihat seekor semut sedang berjalan di atas air sambil membawa selembar daun. Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang mendengar si semut memanggil-manggil seekor katak.

Tak berapa lama kemudian muncul seekor katak menghampiri semut itu.
Nabi Sulaiman a.s menyaksikan katak yang baru saja datang itu langsung menggendong semut yang membawa daun itu dan membawanya ke dalam air. Setelah kembali, Nabi Sulaiman lalu bertanya kepada semut perihal perbuatannya itu. Semut lalu menceritakab kepada Nabi Sulaiman bahwa di dasar telaga itu berdiam seekor ulat, dan ulat itu menggantungkan rezekinya dari pemberian si semut.

“Sehari dua kali, aku diantar seorang malaikat ke dasar telaga untuk memberi makanan kepada ulat itu,” ujar sang semut kepada Nabi Sulaiman a.s.

“Siapakah malaikat itu, hai semut?” tanya Nabi Sulaiman a.s masih belum mengerti  mengenai malaikat yang dimaksud semut itu.

“Malaikat itu tak lain adalah sang katak, yang membawaku ke dasar telaga, kata si semut. Diceritakannya lagi bahwa setiap selesai menikmati daun hijau yang dibawakan semut, si ulat tak lupa mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt,

“Maha Besar Allah swt yang menakdirkan diriku hidup di dasar laut.”

Setelah mengakhiri ceritanya, Rasulullah memberi pandangannya.
“Jika ulat saja yang hidupnya di dasar laut, Allah swt masih tetap memberinya makanan. Maka apakah Allah swt tega melantarkan rezeki umat Rasulullah?”

*****
Sumber :
Syamsuddin, Ahmad K.2010.Cinta Dalam Sepotong kepala Ikan.Jakarta:Salsabila Kautsar Utama.  

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.

Dabo Singkep

Welcome To Dabo Singkep Island

Sudah pernahkah kamu   mendengar sebuah pulau   bernama Dabo Singkep? Bagi yang sudah mendengarnya, mereka akan tahu dimana letak pu...