Suatu
hari Nabi Isa a.s., ditanya oleh muridnya yang disebut hawariyyun.
“Apa
yang berharga bagi seorang manusia?”
“Akal,”
jawab Nabi Isa a.s., “Sebab dengan akal, manusia dapat menyejahterakan
hidupnya.”
“Kalau
tidak ada?” tanya muridnya lagi.
“Sahabat
yang mau memberikan nasihat.”
“Kalau
tidak ada?”
“Harta
yang halal dan dapat dibanggakan.”
“Kalau
tidak ada lagi?”
“Adab
kesopanan.”
“Kalau
itu juga dia tidak punya?”
“Diam.”
“Kalau
orangnya tidak bisa diam.”
“Mati.”
Jawab Nabi Isa a.s.
“Manusia
jika tidak punya apa-apa, tidak punya harta, tidak punya kesopanan, tidak bisa
diam, biasanya mulutnya hanya dipakai untuk mengeluh dan iri dengki. Oleh karena
itu, lebih baik mati.”
Pada
kesempatan lain, Nabi Isa a.s bertanya kepada para sahabatnya ( murid-muridnya
).
“Andaikan
kalian, suatu waktu ketika melihat seorang saudaramu terbuka auratnya ketika
tidak sadar, misalnya pada waktu dia sedang tidur. Apa yang akan kalian
lakukan? Kau tutupi auratnya atau justru membukanya sekalian?”
“Sebagai
orang yang waras, tentu kami akan menutupinya.” Jawab sahabatnya.
“Begitulah,
seharusnya orang yang beradab, kata Nabi
Isa a.s.
“Tetapi,
mengapa apabila saudaramu terbuka aibnya, malah sering kau beberkan kepada
orang lain? Bahkan, ditambah membokar aib-aib orang lain. Bukankah itu sama
saja menelanjangi saudaramu sendiri di muka umum?! Bila seseorang telah
dibongkar aibnya di muka umum, biasanya ia nekat berbuat maksiat. Dia akan malu
kembali pada masyarakat. Karena itulah, jangan sekali-kali membongkar aib orang
lain, apalagi membeberkannya secara luas. Orang yang memiliki aib seharysnya
diberi peringatan secara bijaksana agar mau bertobat.”
Sumber
:
Atoirahman,
Ibnu.2006.Hidup Tanpa Masalah.Bandung: Dar! Mizan
sumber foto :
https://sites.google.com/site/davidesolurghiphotography/gallery
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.