Abu
Sa’id ( Rafi’) bin Mu’alla ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda kepadaku,
“Bagaimana
jika kuajarkan kepadamu surah yang paling agung dalam Al-Qur’an sebelum kamu
keluar dari masjid ini?” beliau lalu menggandeng tanganku. Ketika kami hendak
keluar, aku berkata,“Wahai Rasulullah engkau tadi berkata,
“Aku ajarkan kepadamu surah yang paling agung
dalam Al-Qur’an.”
Maka
Rasulullah saw bersabda,
“Alhamdulillahirabbil’alamiin ( Surah
Al-Fatihah ) adalah 7 ayat yang dibaca berulang-ulang dan ( bagian ) Al-Qur’an
yang paling agung yang diberikan kepadaku.”
Tiap
surah di dalam Al-Qur’an mempunyai makna dan keistimewaan masing-masing dalam
sisi peristiwa/kejadian, penyebab
turunnya surah, hingga jumlah dari surah tersebut.
Namun
diantara sekian banyak surah yang terdapat di dalam Al-Qur’an terdapat sebuah
surah teragung, bahkan Rasulullah saw sendiri pernah bersumpah bahwa Allah swt
tidak menurunkan surah yang serupa baik dalam Taurat, Injil, Zabur, maupun di dalam Al-Qur’an
sendiri. Surat tersebut adalah Surah Al-Fatihah.
Terjemahan Surah Al-Fatihah
Nabi
Muhammad saw bersabda:
“Demi
jiwaku yang ada dalam genggaman-Nya, tidaklah Allah swt menurunkan yang sebanding dengannya ( Al-Fatihah
), baik didalam Taurat, Injil, Zabur, maupun Al-Furqon, sesungguhnya ia adalah
7 ayat yang dibaca berulang-ulang (As-Sab’ul
Matsani ), dan Al-Qur’an yang agung yang diberikan kepadaku.”
( H.R Ahmad )
Fatihah
berasal dari kata fataha yang
mempunyai arti membuka atau memulai. Diturunkan di Mekah, jadi
surah Al-Fatihah termasuk ke dalam surah Makkiyah dan merupakan surah ke-5 yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Peletakkannya di permulaan Al-Qur’an
berdasarkan Tauqifi, perintah dari
Allah swt yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw.
Surah
ini merupakan As-Sab’ Al-Matsani ( 7 ayat yang dibaca berulang-ulang ). Bahkan,
nama As-Sab’ Al-Matsani lebih dahulu Allah swt sebutkan daripada kata Al-Qur’an
itu sendiri.
Dalam sebuah pembicaraan-Nya kepada sang kekasih, Muhammad saw, Allah
swt berfirman :
“Sungguh
Kami telah memberikan kepadamu 7 ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur’an
yang agung.”
Rasulullah
saw menggunakan berbagai nama untuk menyebut surah yang paling agung ini,
seperti Umm al-qur’an ( induk al-qur’an ), al-Kanz ( perbendaharaan ), al-Waqiyah ( Yang Melindungi ), asy-Syafiyah ( penyembuhan ), asy-Syukur ( syukur ), as-salah ( shalat ), ad-Du’a ( doa ), asasaul-qur’an ( pokok-pokok
al-qur’an ), al-Khafiyah ( yang
mencukupi ), ar-Ruqyah ( bacaan untuk
pengobatan ), al-Asas ( asas segala
sesuatu ).
Begitu
istimewanya surah ini dikarenakan surah yang tidak pernah diturunkan dan diberikan kepada seorang nabi pun
selain Nabi Muhammad saw, ia adalah salah satu cahaya yang dirurunkan dari
langit.
Ibnu
Abbas ra menceritakan,
“Ketika
Malaikat Jibril as duduk dihadapan Nabi saw, dia mendengar suara dari atas,
maka dia mengangkat kepala dan berkata,
“Hari
ini pintu langit dibuka. Baru hari ini pintu itu dibuka.”
Lalu
seorang malaikat turun. Ini adalah malaikat yang turun ke bumi. Ia belum pernah
turun ke bumi kecuali hari ini. Lalu malaikat itu mengucapkan salam dan berkata,
“Bergembiralah
dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, yang tidak diberikan kepada seorang
Nabi pun sebelum mu, yaitu Fatihatul Kitab ( Surah Al-Fatihah ), dan ayat
terakhir Surah Al-Baqarah. Engkau tidak membaca satu huruf pun dari ayat-ayat
itu kecuali engkau diberinya ( diberi yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut ).
Jika
Surah Al-Fatihah tidak dibaca di dalam shalat, maka shalat kita tidak menjadi
sah. Orang yang shalat tanpa membacanya, tidaklah dinamakan shalat. Sebagaimana
diterangkan didalam hadits,
“Tidak
sah shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah.”
( Riwayat Ashabus-Sittah dari
‘Ubadah Bin As-Samit )
Membaca
Surah Al-Fatihah di dalam tiap shalat
berarti membuka pintu kemuliaan dan salah satu cara untuk berkomunikasi
dengan Allah swt.
Rasulullah saw menyatakan dalam
hadist qudsi,
“Aku
membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku
apa yang ia minta, apabila hamba berkata,
“segala
puji bagi Allah, Rabb Semesta Alam.”
Allah
berfirman, “yang hamba-Ku memuji-Ku”
Apabila
hamba berkata,”Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang”
Allah
berfirman, “hamba-Ku menyanjung-Ku”
Apabila
hamba berkata,”yang menguasai hari pembalasan”
Allah
berfirman, “hamba-Ku memuliakan-Ku”
atau berfirman,” hamba-Ku berserah diri
kepada-Ku”
Aapabila
hamba berkata, “hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan”
Allah
berfirman, “ini antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang dimintanya”
Apabila
hamba berkata, “Tunjukilah kami jalan yang lurus, ( yaitu ) jalan orang-orang
yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan ( jalan ) mereka yang
dimurkai dan bukan ( pula jalan ) mereka yang sesat.”
Allah
berfirman, “Ini antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang ia minta.”
( H.R. Muslim )
Ibnul Qayyim menegaskan
bahwa,
“Sesungguhnya
Allah swt telah menurunkan sebanyak 104 kitab, seluruh maknanya terkumpul dalam
3 kitab, yaitu Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Seluruh makna pada 3 kitab
tersebut terangkum dalam Al-Qur’an. Seluruh
makna Al-Qur’an terhimpun dalam surah Al-Fatihah dan seluruh makna Al-Fatihah
terhimpun dalam ayat “Iyyaaka Na’budu Wa
Iyyaaka Nasta’iin” ( hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada
Engkau kami memohon pertolongan ).
Surah
Al-Fatihah juga memiliki keistimewaan khusus, yaitu terbebas dari hukum-hukum
tajwid yang rumit sehingga mudah dibaca oleh semua orang, termasuk yang tidak
berbicara dalam bahasa arab.
Sumber :
Khalid,
Amru.2011.Khowathir Qur’aniyah, Kunci
Memahami Tujuan Surat-Surat Al-Qur’an. Jakarta : Al-I’tishom
Nawawi, Imam.Penerjemah: Mustofa Said al-Khin,
dkk.2005.Syirah dan Terjemahan Riyadhus
Shalihin Jilid 2. Jakarta : Al-I’tishom
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.