“Mereka yang tahu cara bersyukur adalah
mereka yang bisa menikmati keindahan dunia dan arti
kebahagiaan hidup”
( anonim )
“Bahagia”
adalah kata yang ingin setiap orang mampir didalam kehidupan mereka. Bukan
hanya sekedar kata tetapi juga sebuah perasaan, sebuah rasa yang ingin
didapatkan oleh tiap hati. Ada bahagia yang diinginkan semua orang, maka
kesedihan dan penderitaan adalah sesuatu yang sama sekali tak diinginkan setiap
orang. Namun, jika tidak ada kesedihan—penderitaan bagaimana mungkin “ADA”
kebahagiaan. Kebahagiaan akan selalu berdampingan dengan penderitaan. Seperti seorang manusia dengan bayang-bayang dirinya.
Kebahagiaan
bisa datang dari hal-hal kecil sampai hal-hal paling besar yang terjadi didalam
kehidupan. Begitu pun sebaliknya dengan
kesedihan dan penderitaan. Nyatanya, seringkali kita lebih mudah menjadi
pribadi yang tak berbahagia seolah-olah kebahagiaan benar-benar jauh dari mata
kita. Banyak waktu, pikiran, dan perasaan
terkuras hanya untuk kita habiskan dengan mengingat-ingat kesedihan.
Kita mulai memenuhi hati dengan rasa kesedihan yang makin lama makin besar
bongkahannya. Sedikit demi sedikit
kebahagiaan mulai terkikis hingga kita tak bisa melihat lagi kebahagiaan.
Lupa bahwa kebahagiaan tidak akan pernah benar-benar hilang apalagi sampai
meninggalkan kita.
Lantas,
jika anda ditanya apa yang membuat anda bahagia dalam hidup ini, apakah anda
bisa menjawabnya secepat anda memaparkan semua keluhan dan penderitaan yang
anda alami?
Mungkin
ada yang langsung menjawabnya dengan yakin apa yang membuatnya bahagia, ada
yang menjawabnya dengan ragu-ragu apakah hal itu benar-benar membuatnya
bahagia, ada yang berpikir terlebih dahulu sebelum menjawab, dan ada yang tidak
tahu sama sekali jawabannya.
Meski,
kita belum sepenuhnya mengerti apa yang membuat kita bahagia, kita ingin
mendapatkan kebahagiaan sebagaimana orang lain ingin dapatkan. Akan tetapi,
kebahagiaan pada tiap orang itu berbeda. Bervariasi. Sederhananya, semua orang
ingin bahagia.
Lewat
buku “101 Alasan Untuk Bahagia”
karya Mukhammad Faris Hazim, disini
kita bisa menemukan beragam alasan untuk menjadi bahagia dari bermacam-macam
orang dengan berbagai latar belakang berbeda. Sembari membaca alasan mereka
memilih menjadi bahagia, terkadang--hampir sering kali kita akan mendengarkan
kehidupan yang telah mereka jalani.
Pengalaman-pengalaman dari tiap orang
melewati rasa sakit disebabkan keterpurukan, bayang-bayang hitam masa lalu, berapa banyak air mata tertumpah lalu bangkit
untuk menghapusnya, dan waktu yang mereka habiskan untuk sadar dan memanggil
kembali kebahagiaan di dalam hidup mereka.
Kadang-kadang
alasan yang mereka paparkan untuk merasa bahagia membuat kita tersenyum
mendapati bahwa kebahagiaan datang dari sesuatu yang remeh lagi kecil. Kadang
tertawa bagaimana orang lain bisa bahagia hanya dengan tindakan sederhana, dan
terkadang diam-- merenung sembari terharu melihat bagaimana orang lain akhirnya
bisa meraih dan menyadari bahwa ia bisa bahagia.
Berikut
ini, beberapa kutipan yang saya ambil dari buku “101 Alasan Untuk Bahagia” :
·
Saya bahagia karena ... saya baru saja
selesai membaca buku yang bagus.
·
Saya bahagia karena...setelah 11 TAHUN
berusaha, akhirnya saya hamil.
· Saya bahagia karena... saya memilih
untuk “Bahagia”. Saya tahu itu terdengar biasa, tapi, sungguh, sikap kitalah
yang membuat semua perbedaan di dunia ini. Aku mungkin tak bisa merubah
keadaaan atau peristiwa dalam hidupku saat ini, tapi bagaimana aku memilih
untuk menerima keadaan, itu yang terpenting.
Kebahagiaan
tidaklah terjadi begitu saja kepada kita.
Kita harus
memilih untuk bahagia dan terus memilihnya setiap hari.
( Henri Nouwen )
·
Saya bahagia karena... obat antidepresi
saya bekerja.
· Saya bahagia karena... saya kembali
“KULIAH” pada usia “47” dan menemukan hal-hal baik yang tidak pernah terbayang
sebelumnya.
·
Saya bahagia karena...lelucon saya
membuat pasien tertawa dan tersenyum ( saya
seorang perawat ).
· Saya bahagia karena...memilih untuk
tetap hidup ketika saya ingin bunuh diri. Kehidupan telah berubah menjadi
perjalanan indah dan saya bersyukur menjadi bagian darinya. Saya sudah menikah.
Kami punya rumah. Kami berdua bekerja. Kami memiliki tiga kucing yang
mengagumkan. Saya senang. Saya mencintai hidup dan aku mencintai diriku.
Orang yang
bijaksana adalah
mereka yang
tidak berduka cita pada hal-hal yang tidak ia miliki,
dan merasa bahagia dengan apa yang telah ia
miliki.
( Democritus )
·
Saya bahagia karena...saya hidup cukup
lama untuk menemani cucu.
·
Saya bahagia karena...seorang wanita mau
meluangkan waktunya untuk mengobrol dengan pecundang seperti saya lewat SMS.
·
Saya bahagia karena...istri saya mau
bermain video game dan menonton anime dengan saya.
·
Meski saya kadang-kadang benci
dilahirkan, saya tidak pernah berpikir serius untuk bunuh diri karena hidup
sering kali cukup menyenangkan dan selalu sangat menarik. Ini seperti setiap
makhluk, setiap bintang dilangit, dan setiap setitik debu. Mereka adalah faktor
pendukung dalam film, mustahil tidak memiliki awal atau akhir, selalu ada
tujuan atau makna. Sungguh menakjubkan dan luhur, saya menyukainya.
Jangan menunggu
bahagia untuk tersenyum
tetapi
tersenyumlah
untuk bahagia
( Dr.Aid
Abdullah al-Qarni )
Walau
terkadang sulit untuk menjadi bahagia karena berbagai alasan-alasan didalam
hidup ini, semoga kita tak lupa bahwa ( teruntuk saya juga ^_^ ) ada beribu alasan untuk kita juga
menjadi bahagia. Bahagia adalah karunia bagi mereka yang bisa melihatnya,
meraihnya, dan menyadarinya. Semoga kita bisa berbahagia untuk kini dan nanti.
Bukan hanya “sekedar” bahagia tetapi benar-benar bahagia. Aamiiin....:)
Special Thanks to “Mukhammad Faris Hazim” atas pemberian
buku ini, atas ditulisnya buku yang inspiratif ini. Semoga karya – karyamu bisa
bermanfaat untuk banyak orang, dan mengubah dunia di sekelilingmu menjadi lebih
baik lewat goresan-goresan penamu. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang
lebih baik lagi. Dinantikan karya berikutnya darimu teman ^_^
Detail Buku :
Judul
Buku : 101 Alasan Untuk Bahagia
Pengarang : M.F.Hazim
Jumlah
halaman : 192
Tahun
: 2015
Penerbit
: Bhuana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia
ISBN
: 978-602-394-019-6
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.