Hallo..hallo....blogku seperti kehilangan
pemiliknya untuk beberapa saat. Bukan beberapa saat, tapi sudah berbulan-bulan
saya tidak mempostingkan sesuatu. Beberapa masalah pribadi hingga rancangan
gambar saya yang belum selesai juga. Singkatnya, ada perubahan terjadi pada
diri saya. Hmm..daripada disebut perubahan, lebih tepatnya saya banyak
mengalami cobaan hidup akhir-akhir ini.
Beruntung,
saya masih menyempatkan diri dan meluangkan waktu untuk membaca. Memiliki waktu
untuk membaca, menggambar, atau hal-hal yang memiliki dampak untuk kepuasaan
batin, bagi saya menjadi semacam meditasi. Karena didalam hidup, kita butuh
pengasingan diri—menepi sejenak dari rutinitas yang membelenggu kita.
Novel
yang menjadi bahan tulisan kali ini adalah “Exploits
of Gerard” atau judul aslinya “ The Exploits of Brigadir Gerard” karya Sir Arthur Conan Doyle. Ini adalah kali
pertama saya membaca novel yang bertemakan perang dan prajurit. Novel yang terlalu
berat untuk dinikmati, begitu pikir saya. Namun, ada rasa penasaran untuk
mengetahui bagaimana kisah yang disajikan didalamnya. Apalagi author novel ini
adalah favorite saya ( dan saya juga telah berusaha mendapatkan buku ini ).
Ettiene
Gerard, begitu nama tokoh utama dalam novel. Ia meupakan anggota pasukan kavaleri
( pasukan berkuda ) dari Grand Army Napoleon. Tak seperti “Sherlock Holmes”
atau “John Watson” yang memiliki karakter cerdas dan tidak terlalu menonjolkan
diri, sang author membuat karakter Gerard sebagai seorang prajurit Prancis yang lebih
membanggakan fisiknya ( ketampanan wajahnya) daripada mengandalkan otaknya.
Sehingga menjadikan tokoh ini begitu unik dan jenaka.
Pada
novel “Exploits of Gerard” terdapat
delapan kisah petualangan-petualangan Gerard yang begitu menegangkan bahkan
konyol. Seperti bagaimana ia mempertaruhkan nyawa serta kebebasannya dengan bermain
kartu melawan pihak lawan. Atau bagaimana Gerard begitu mudahnya diperdaya oleh
seorang wanita yang menyebabkan ia kehilangan surat berharga yang menentukan
nasib Prancis. Atau bagaimana seorang
Gerard bisa lolos berkali-kali dari maut. Membuat saya takjub bagaimana
keberuntungan selalu menyertai dirinya.
Kisah dibuka dengan penugasan Gerard untuk membawa empat ratus kuda
pengganti dari Prusia ke Polandia Timur bersama Mayor Legendre. Setelah
melintasi Sungai Vistula dan sejauh Riesenberg, Gerard mendapat perintah untuk
segera melanjutkan ke kota Rossel dan melaporkan diri ke markas resimen. Dengan menunggang kuda kesayangannya
“Rataplan”, Gerard pun segera menuju ke kota tersebut. Perjalanan yang begitu
jauh membuat Gerard harus berhenti beristirahat di desa kecil yang bernama Desa
Saalfeldt. Di desa inilah Gerard bertemu dengan seorang pemuda berpangkat
ajudan-letnan bernama Duroc.
Pembawaan
Gerard sebagai seorang teman yang menyenangkan, membuat Duroc memutuskan
menceritakan latar belakang mengapa ia berminat masuk ke dunia militer dan
motif yang tersembunyi dibaliknya. Ia meminta bantuan kepada Gerard untuk
menemaninya berkeliling desa mencari seorang lelaki yang bernama Baron
Straubenthal. Setelah bertanya kepada penduduk desa, mereka akhirnya menemukan
dimana tempat tinggal lelaki itu. Gerard pun mengetahui alasan mengapa Duroc
begitu menginginkan sang Baron.
Christophe
Duroc, begitu nama sang ayah. Seorang
bankir yang sangat terkenal pada masa itu telah menjadi korban pembantaian
massa yang didalangi oleh Baron
Straubenthal. Tewasnya sang ayah meninggalkan rasa dendam yang begitu mendalam
kepada Duroc dan keluarga. Tak hanya itu mereka juga kehilangan harta benda
milik mereka. Penegakan keadilan atas kematian sang ayah tak pernah mereka dapatkan.
Sang Baron melarikan diri dari negara tersebut dan mengganti identitasnya.
Ditinggalkan
tanpa sepeser pun uang dan mengingat dendam atas kematian ayah mereka harus
dibayar, membuat kakak lelaki Duroc memutuskan masuk ke dunia militer. Dengan
masuk ke dunia militer akan terbuka jalan bagi mereka untuk mencari keberadaan sang Baron. Malangnya, sang kakak
lelaki Duroc tewas di medan perang sebelum menemukan keberadaan lelaki ini,
hingga tugas tersebut jatuh ke tangannya.
Baron Straubenthal harus ditemukan hidup atau mati.
Betapa
gembiranya Duroc menemukan musuh yang ia cari selama ini. Maka, disusunlah
rencana untuk menghadapi sang Baron. Gerard sebagai seorang lelaki yang
menyukai petualangan tak menolak untuk menemaninya serta rasa simpati yang ia
rasakan terhadap pemuda ini. Dengan menunggang kuda mereka masing-masing,
mereka berangkat untuk menemui sang Baron di kastilnya.
Berhasilkah
Duroc dan Gerard menemui sang Baron, mengingat
Baron Straubenthal bukan hanya seorang lelaki yang terkenal kejam tetapi
juga licik.
“Aku berbicara tentang apa yang telah
kudengar dan kusaksikan.
Jadi, kalian tak boleh mencoba
membatahku dengan mengutip pendapat
mahasiswa atau
pemegang pena yang telah menulis buku
sejarah atau memoar “
-Ettienne Gerard-
***
Sebuah novel yang begitu menarik untuk dibaca, meski
didalamnya terdapat istilah-istilah dunia militer yang tidak semua pembaca (
termasuk saya ) belum tentu mengerti artinya. Dengan latar hutan-hutan di Prancis, kita juga
diajak mengenal nama-nama desa di daerah Prancis. Akan lebih baik, andai novel
ini menyertakan ilustrasi peta pada
bagian cerita yang menjelaskan sebuah daerah, agar pembaca lebih bisa memahami
dan menghayati apa yang terjadi didalam cerita.
Semoga
sinopsis ini bisa menjadi referensi dalam koleksi bacaan pembaca serta siapa
tahu setelah anda membaca sinopsis ini ada yang segera pergi ke toko buku.
Selamat
membaca, luangkan waktu anda untuk membaca dan have a nice day for all....^_^
Detail Buku
Judul
Buku : Exploits of Gerard
Pengarang : Sir
Arthur Conan Doyle
Jumlah
halaman : 406 halaman
Tahun
: 2013
Penerbit
: visimedia
ISBN:
979-065-180-5
menarik sekali,saya sangat menyukai cara anda mengulas dan mengumpan pembaca untuk ikut mengincar novel ini dan membacanya
ReplyDelete