Einstein’s
Dreams merupakan sebuah novel indah yang menuturkan konsep waktu dari seorang
ilmuwan Albert Einstein. Paparannya tentang arti waktu akan membawa kita
menelusuri berbagai tempat dan kehidupan orang-orang yang tak dikenal. Masa
lalu dan masa kini saling berjalin terpintal bagai benang-benang sulaman. Dunia sebab
dan akibat, musim-musim berganti, tua muda, menjadi saksi kehadiran waktu. Sang
waktu dirindukan bagi pecinta, ditolak bagi si pesakit, disangkal bagi masa
lalu. Ia masuk kedalam tiap fragmen anak manusia, menjadi saksi tiap kelahiran
dan kematian.
Tulisan
yang pada awalnya ingin saya buat menjadi sinopsis, akhirnya saya menuliskan
isi dari novel tersebut dengan berbagai makna waktu. Semoga waktu masih menjadi sesuatu yang terus
kita syukuri dalam hidup kita, memberi kita berbagai kesempatan untuk merangkai
kebahagian pada diri kita dan orang lain.
Selamat
menikmati waktu anda......
14 April 1905
Andaikan
waktu adalah suatu lingkaran, yang mengitari dirinya sendiri. Demikianlah,
dunia mengulang dirinya sendiri, setepat tepatnya, dan selama-lamanya.
16 April 1905
Di
dunia ini, waktu seperti aliran air, kadang terbelokkan oleh secuil puing, oleh
tiupan angin sepoi-sepoi. Entah kini atau nanti, gangguan kosmis akan
menyebabkan anak sungai waktu berbalik dari aliran utama menuju ke aliran
berikutnya.
19 April 1905
Bagi
dunia seperti ini, waktu memiliki tiga dimensi, seperti ruang. Dan karena satu
benda bisa bergerak tegak lurus ke tiga
arah, horisontal, vertikal, dan membujur, maka sebuah benda dapat berada dalam
tiga masa depan yang tegak lurus. Setiap masa depan bergerak dalam arah waktu
yang berbeda. Setiap masa depan adalah nyata.
24 April 1905
Di
dunia ini ada dua jenis waktu. Waktu mekanis dan waktu tubuh. Waktu yang
pertama kaku, laksana pendulum besi raksasa yang berayun maju-mundur. Waktu
yang kedua bergeliang-geliut seperti ikan cucut di teluk. Waktu yang pertama
tak dapa ditolak, telah ditetapkan sebelumnya. Waktu yang kedua mengambil
keputusan sekehendak hati.
26 April 1905
Di
dunia ini, segera tampak sesuatu yang ganjil. Suatu ketika di masa silam,
ilmuwan menemukan satu kenyataan bahwa waktu berjalan lebih lambat di tempat
yang jauh dari pusat bumi.
28 April 1905
Dan melebihi jam yang mana pun, ada satu cantolan waktu raksasa
yang membentang di alam semesta, menetapkan hukum waktu yang sama bagi
semuanya. Di dunia ini, satu detik adalah satu detik. Waktu melaju dengan
keteraturan yang sangat rancak, dengan kecepatan yang sangat tepat, pada setiap
sudut ruang. Waktu adalah penguasa tanpa batas. Waktu adalah kemutlakan.
Dunia
dimana waktu adalah mutlak adalah dunia yang menghibur. Sementara gerak
orang-orang tak terkirakan, gerak waktu terkirakan. Ketika orang diragukan,
waktu adalah kepastian.
3 Mei 1905
Bayangkan
satu dunia dimana hubungan sebab akibat tidak tentu. Terkadang yang pertama
mendahului yang kedua, terkadang yang kedua menjadi yang pertama. Atau, sebab
selamanya berada di masa silam, sementara akibat berada di masa depan, namun
masa depan dan masa silam saling berjalinan.
Jika
masa silam berakibat tak menentu pada masa kini, tak usahlah merenungi masa
lalu. Dan, jika masa kini hanya berakibat kecil saja bagi masa depan, tak
perlulah membebani tindakan saat ini.
4 Mei 1905
Bila
waktu dan perjalanan peristiwa sama, waktu bergerak lamban sekali. Bila tidak
demikian, maka orang-orang lah yang nyaris tidak bergerak. Jika orang tidak
memiliki ambisi di dunia seperti ini, ia tidak menyadari kalau ia menderita.
Jika berambisi, ia tahu bahwa ia menderita, tetapi penderitaan itu berlangsung
sangat lambat.
8 Mei 1905
Apa
gunanya perdagangan dan industri bila cuma tersisa sedikit waktu ? Mereka
seperti tak peduli pada dunia yang segera berakhir, karena semua orang bernasib sama. Dunia dengan
satu bulan tersisa adalah dunia dengan persamaan hak. Di dunia yang tinggal berumur sehari, mereka
sama.
10 Mei 1905
Secara
hipotesis, waktu bisa halus atau kasar,
bergerigi, atau semulus sutra, keras atau lunak. Tetapi, didalam dunia seperti
ini, tekstur waktu adalah sesuatu yang lekat. Tiap orang terpantik pada
beberapa kejadian dalam kehidupan dan tak mampu bebas. Setiap orang berjalan
sendiri, karena kehidupan masa silam tidak pernah bisa berbagi dengan masa
kini. Setiap orang melekat pada satu waktu, melekat sendirian.
11 Mei 1905
Jika
waktu adalah anak panah, maka sasarannya adalah keteraturan. Para filsuf telah
menyatakan bahwa tanpa arah menuju keteraturan, waktu kehilangan makna.
14 Mei 1905
Beberapa orang mengatakan bahwa yang terbaik
adalah tidak mendekati pusat waktu. Hidup adalah jambangan kesedihan, tapi
adalah lebih terhormat untuk menjalaninya. Tanpa waktu tak akan ada kehidupan.
Yang lain tak setuju. Mereka lebih memilih kebahagiaan yang abadi. Tak penting
bahwa keabadian itu kaku dan beku laksana kupu-kupu yang diawetkan dalam suatu
kotak.
15 Mei 1905
Bayangkan
dunia tanpa waktu. Hanya bayang-bayang.
20 Mei 1905
Dunia
tanpa ingatan adalah dunia saat ini.
Tanpa buku riwayat hidup orang hanya menjadi selembar potret, gambar dua
dimensi, sosok hantu. Beberapa orang memutuskan untuk sama sekali berhenti
membaca. Merekalah orang-orang yang melepas kemudaan dengan langkah tanpa
beban. Merekalah orang-orang yang telah belajar untuk hidup di dunia tanpa
ingatan.
22 Mei 1905
Di
dunia rencana yang berubah-ubah,
kesempatan dadakan, visi yang tak terduga. Di dunia seperti ini, waktu tidak
mengalir utuh, datang bagai kepingan. Kepingan masa depan melintas sekilas.
Lantas, apa artinya meneruskan masa kini bila seseorang telah melihat masa
depan ?
29 Mei 1905
Sejak
timbul kesadaran waktu adalah uang, setiap rumah dagang, setiap rencana
manufaktur, setiap grosir melaju secepat mungkin agar lebih unggul dari para
pesaing. Di dunia yang berkecepatan tinggi ini, ada satu fakta yang lambat
dinilai. Dengan logika tautologi, atau pengulangan yang tidak perlu, efek
gerakan sebenarnya relatif.
2 Juni 1905
Buah
persik coklat yang telah lembek itu diambil dari tumpukan sampah dan ditaruh di meja untuk disegarkan. Persik itu kembali
segar, mengeras, dan dibawa dalam kantong belanja ke kedai sayur, ditaruh di
rak, dipindahkan dan dipak dalam peti kayu, kembali menempel di pohon dengan
buah merah jambu. Di dunia seperti ini, waktu mengalir ke belakang.
3 Juni 1905
Bayangkan
satu dunia dengan orang-orang yang hanya hidup satu hari. Dalam dunia yang
seperti ini, tak seorang pun sempat menjadi saksi atas perubahan musim. Orang
yang lahir di bulan Desember menjalani hidupnya dengan suasana dingin.
Sebaliknya, orang yang lahir di bulan Juli tak pernah merasakan butiran salju
yang jatuh menerpa pipinya.
5 Juni 1905
Sebagian
kecil orang lahir tanpa kepekaan terhadap waktu. Akibatnya, kepekaan mereka
terhadap ruang meningkat sampai taraf yang menyiksa.
9 Juni 1905
Andaikan
manusia hidup selamanya.
Ketika
setiap tindakan harus dikaji sejuta kali, maka hidup menjadi bersifat
sementara. Inilah harga yang harus dibayar demi keabadian. Tak seorang pun
menjadi manusia yang utuh. Tak seorang pun yang merdeka. Seiring waktu, orang
berkeyakinan bahwa satu-satunya jalan agar dapat menempuh kehidupan milik
sendiri adalah dengan kematian.
10 Juni 1905
Waktu
hadir, tetapi tak bisa diukur.
11 Juni 1905
Di
dalam dunia tanpa masa depan, setiap perpisahan adalah kematian, setiap
kesedihan adalah final, setiap gelak tawa adalah yang terakhir. Di dunia tanpa
masa depan, setelah kekinian adalah kehampaan, orang-orang bergantung pada masa
kini bagai bergayut pada tepi tebing.
15 Juni 1905
Mereka
memilih berlambat-lambat, berjingkat melintasi waktu, mencoba mengakrabi
kejadian demi kejadian. Yang lain berpacu menuju masa depan tanpa persiapan,
memasuki perubahan yang cepat dari peristiwa-peristiwa yang melintas.
17 Juni 1905
Begitu
kecilnya ketidaksinambungan waktu, maka satu detik bisa diperbesar dan diurai
menjadi seribu bagian, dan tiap bagian menjadi seribu keping lagi. Begitu
kecilnya ketidaksinambungan waktu, maka jarak antar segmen sama sekali tidak
terlihat. Tiap kali waktu berputar, maka dunia baru tampak seperti yang lama.
18 Juni 1905
Jam
tak bisa lagi diabaikan. Benda ini harus dipuja. Sang penemu dibujuk untuk
membuat jam agung. Setelah itu, ia dibunuh dan semua jam dihancurkan. Mereka
terjebak oleh penemuan dan keberanian mereka sendiri. Mereka harus membayar
dengan hidup mereka.
20 Juni 1905
Apa
yang dipandang benar untuk jam, dipandang benar pula untuk detak jantung,
tarikan dan hembusan nafas, gerak angin di atas alang-alang. Di dunia ini,
waktu mengalir dengan kecepatan yang berbeda di masing-masing tempat.
22 Juni 1905
Inilah
dunia dimana waktu tidak bersifat cair, sebaliknya waktu bersifat kaku seperti
struktur tulang, membentang tak terbatas ke depan mau pun kebelakang, membuat
masa depan sama memfosilnya dengan masa silam. Setiap tindakan, pikiran,
hembusan angin, burung yang melayang telah ditetapkan sepenuhnya, selamanya.
25 Juni 1905
Ia
merasakan dirinya berulang ribuan kali, merasakan kamarnya ribuan kali.
Pengulangan mana yang benar-benar miliknya, yang mana dirinya yang sejati, yang
mana masa depannya sendiri ?
27 Juni 1905
Di
dunia dengan masa silam yang berubah, kenangan bagai butiran gandum yang
tersapu angin, seperti mimpi-mimpi singkat, seperti bentuk-bentuk awan.
28 Juni 1905
Bagi
anak-anak, waktu bergerak terlalu
lambat. Mereka selalu terburu-buru, dari satu kejadian ke kejadian lain. bagi
yang lebih tua lagi, waktu berlalu demikian cepat. Mereka berhasrat menahan
satu menit saja.
“ Ada satu tempat
dimana waktu berhenti. Tetesan air hujan menggelantung kaku di udara. Bandul
jam beku separuh ayunan...ketika seorang kelana mendekati tempat ini dari arah
mana pun, gerakannya semakin lambat. “
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.