Saturday, March 9, 2019

Alkimia dan Sufisme






Kemanusiaan tertidur,
hanya terpaku pada hal yang tidak bermanfaat,  hidup di dunia yang keliru.
Percaya bahwa orang bisa mengatasinya,
hal itu hanyalah kebiasaan dan penggunaan, bukan agama.
"Agama" ini tidak layak ...
Jangan mencela Orang-orang Tarekat, lebih baik perbaikilah dirimu.
Engkau memiliki pengetahuan dari agama yang keliru jika engkau membelakangi Realitas.
Manusia melilitkan jaring bagi dirinya.
Sementara seekor harimau (manusia Tarekat) menghancurkan kandangnya.

( Sanai “The Walled Garden of Truth” 1131 M )


Alkimia merupakan protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk menghasilkan “ batu filosof,” sebuah zat mitos yang memungkinkan terjadinya transmutasi logam biasa menjadi emas. Secara sederhana, alkimia  diartikan sebagai sebuah proses mengubah logam menjadi emas.

Istilah alkimia pada resep-resep tukang emas yang berasal dari zaman kuno, tidak membuktikan bahwa istilah tersebut tidak digunakan oleh para pengikut mistik. Banyak sekali bukti dalam literatur abad pertengahan yang menunjukkan  pergulatan tetap menuju suatu pengembangan mental,  tertulis dalam istilah yang bersifat alkimia. Dua orang yang sama-sama menggunakan istilah tersebut, bisa jadi salah satunya adalah seorang dukun sementara  satunya lagi adalah seorang guru mistik.

Kata alkimia itu sendiri  berasal dari bahasa Arab yaitu al-kimiyd ( seni transmutasi ). Kata  tersebut dipinjam dari kata Yunani  yaitu xnpi ( khimeia ), “seni transmutasi.” Pada awalnya alkimia   dianggap berasal dari Mesir.  Dikemudian hari diketahui bahwa sebagian besar bukti alkimia berasal dari sumber-sumber Yunani yang dihasilkan di Alexandria dan Harran, sebuah daerah di timur, tempat para filsuf pagan dari Yunani melarikan diri ketika orang-orang Kristen menutup sekolah mereka. Sebelum datangnya masa ketika orang-orang mulai membaca buku, alkimia dianggap sebagai sejenis penyimpangan, suatu kemerosotan dari metalurgi dan merupakan ilmu kimia kuno yang dipraktekkan oleh orang-orang Yunani di Mesir.

Alkimia identik dengan  nama Jabir Ibnu al-Hayyan, bapak dari ilmu alkimia yang di barat dikenal dengan nama “Geber.” Dalam beberapa sumber tulisan, ia disebut sebagai tokoh mitos  yang  menjadi tokoh sentral dari beberapa penulis muslim  tentang alkimia dan sihir.

Jabir Ibnu al-Hayyan hidup sekitar abad ke 8 hingga 10. Menurut buku-buku berbahasa Latin maupun Arab, ia dijuluki “as-Sufi.” Dalam karya-karyanya, Jabir mengakui Imam Ja'far ash-Shadiq ( 700-765 ) sebagai gurunya.  Nama sang guru selalu muncul dalam semua "silsilah-riwayat" dari ajaran sufisme. Tokoh  sufi seperti Rumi dan al-Ghazali menyebutnya sebagai alkimia. Bahkan al-Ghazali menamakan salah satu karya terpentingnya dengan nama “ Kaimiya'us - Sa'adah ( Kimia Kebahagiaan ).

Siapakah Ja'far ash-Shadiq, mursyid dan guru Jabir itu? Ia tidak lain adalah Imam Ke-6, keturunan Nabi Muhammad saw. melalui Fathimah.  Banyak orang percaya bahwa ia adalah penghubung langsung yang menyampaikan rahasia ajaran batin Islam, yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. sendiri, yaitu Sufisme.

Karya-karya Arab tentang alkimia mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sekitar tahun 1150. Sedangkan di Eropa, alkimia dikenal pada akhir abad pertengahan dan zaman Renaisans, yang  merupakan pengaruh langsung dari dunia Muslim.

Pada tahun 1888 dan 1893, seorang ahli kimia Perancis bernama M.P.E. Berthelot mengkaji sejumlah besar dokumen-dokumen alkimia. Ia menemukan bahwa dokumen tertua alkimia berusia 2000 tahun. Selain itu, ia juga menemukan buku-buku yang memuat resep-resep metalurgi untuk mengolah dan menyepuh logam dari para pengrajin dimana teks-teks tersebut bercampur dengan sejumlah teks tentang keruhanian.

Tulisan-tulisan tersebut kadangkala tidak mudah dimengerti, terbatas pada simbolisme dan dikemukakan dengan kiasan serta khayalan tidak jelas seperti, naga, warna-warna yang berubah, pedang berkilat, logam dan planet-planet. Anggapan bahwa alkimia merupakan suatu proses perubahan  logam  merupakan suatu usaha yang muncul akibat suatu kesalahpahaman dari dokumen-dokumen tersebut.

Bahan-bahan itu tidak dikaji dengan pandangan bahwa alkimia merupakan istilah yang diadopsi oleh sebuah madzhab ta'lim ( teaching school ) untuk memproyeksikan pesannya yang disampaikan dalam bahasa alegoris dan secara keseluruhan berasal dari luar konteks metalik. Sesungguhnya, telah lama diketahui bahwa proses alkimia ditujukan pada transformasi  didalam tubuh manusia, suatu usaha untuk  mentransformasikan individu manusia menggunakan teknik-teknik esoterik. Maka, jiwa manusia juga dapat ditransformasikan dari kondisi dasar menjadi kondisi mulia ( emas ) seperti dewa menggunakan rumus analog.

Sejak masa Jabir ibnu al-Hayyan, semua alkimia seperti yang kita kenal mengandung doktrin tentang 3 unsur, yaitu garam, sulfur dan air raksa (merkuri). Banyak ahli alkimia menekankan, bahwa substansi-substansi ini bukanlah substansi yang sama dengan yang kita kenal sebagai garam, sulfur dan air raksa. Seperti  dicatat oleh Profesor Holmyard, Jabir telah memperkenalkan doktrin tentang sulfur dan air raksa yang " tampaknya tidak dikenal oleh orang-orang kuno".

Para ahli alkimia Barat menyadari bahwa mereka tengah mengejar suatu tujuan internal ( batin ). Hal ini jelas terlihat dari nasehat dan berbagai ilustrasi kiasan yang tak terhitung jumlahnya dalam karya-karya mereka. Kiasan alkimiawi sama sekali tidak sulit dipahami jika seseorang mengetahui simbolisme Sufi. Ibnu Arabi sendiri mengungkapkan dua maknanya ketika ia mengatakan bahwa sulfur berarti ketuhanan; merkuri berarti alam.  sulfur ( kibrit, homonim dari kata kibirat, "kebesaran", "keagungan"); garam ( milhun, homonim dari kata milhun, "kebaikan", "pengetahuan" ); dan merkuri ( zibaq, memiliki akar kata yang sama untuk kata "membuka", "membongkar" ).

Ketiga unsur ini ( sulfur, garam, air raksa / merkuri ) bergerak menuju penciptaan dzat setelah diproses melalui "kerja" sebagai terjemahan dari kata "amal". Interaksi antara ketiga unsur dalam proporsi yang tepat akan menghasilkan batu filsof / azoth , esensi yang dimuliakan. Kata Arab untuk batu berkaitan dengan kata "tersembunyi, terlarang". Oleh karena itu, simbol batu diadopsi sesuai dengan aturan wajar dari asonansi di kalangan Sufi. Sedangkan di barat, batu disebut dengan Azoth. Pencarian hidup manusia adalah pemurnian dari unsur-unsur yang tidak berguna dan pembangkitan (unsur) emasnya. Batu Filosuf  adalah sarana untuk mencapai tujuan tersebut.

Gagasan ini cukup esoteris di Barat, dipersiapkan dengan baik di dunia Islam dengan doktrin esensial tentang keesaan makhluk ( wahdat-al-wujud ). Dalam konteks menyeluruh, manipulasi fisik luar dan proses spiritual batiniah dapat dipahami sebagai padanan. Emas fisik dan kesempurnaan makhluk spiritual, keduanya  adalah refleksi dari simbol tunggal yang lebih tinggi –“ sang cahaya.”
Penyebaran ajaran alkimia  juga dinyatakan telah ada pada masa para guru kuno. Salah-satu tokoh yang paling terkenal adalah Hermes. Menurut para penulis Timur dan Barat, Hermes dikenal dengan nama “ Idris” oleh orang-orang Arab. Para penulis dan praktisi menerima penyebaran ajaran ini dari Hermes sampai tingkatan tertentu, sehingga alkimia sering disebut dengan " Seni – Hermetik " dan demikianlah coraknya sejak mereka menerima asalnya dari orang-orang Arab.

Hermes adalah orang pertama yang berbicara tentang bahan dari dunia yang lebih unggul dan tentang gerakan-gerakan planet. Ia membangun kuil untuk menyembah Tuhan. Obat-obatan dan syair adalah keahliannya. Serta, ia  mengingatkan tentang suatu bencana api dan air karena banjir. Setelah banjir, semua ilmu termasuk alkimia dan ilmu sihir, dibawa ke Memphis, di bawah Hermes kedua yang lebih termasyhur.

Hermes Ketiga yang Agung disebutkan  mewakili 3 guru yang berbeda. Namanya muncul diantara para guru kuno, yang kini dikenal orang-orang sebagai jalan  para Sufi ( Tarekat ). Dengan kata lain, baik para Sufi maupun ahli alkimia mengklaim Hermes sebagai penemu ilmu mereka. Maka Ja'far ash-Shadiq, Jabir Ibnu al-Hayyan dan Hermes sang Sufi termasyhur, dianggap oleh para ahli alkimia baik di Timur maupun Barat sebagai guru mereka.
Dalam sosok tri tunggal itu orang Mesir, Yunani dan Romawi -- seperti telah disamakan dengan sosok serupa, hubungannya dengan suatu bentuk hikmah yang telah disampaikan kepada manusia dari sumber-sumber ketuhanan yang tetap terlihat. Pelestarian dan penyampaian ajaran kuno itu tertanam kuat dalam sosok Hermes ini. Ajaran itu terpahat di atas sebuah "Lempengan Batu Zamrud" yang oleh orang-orang Arab disebut sebagai prinsip-prinsip besar dari Karya Agung.
Dalam statusnya yang lebih awal, ia tampil sebagai pria dewasa, tua dan bijaksana, dianggap sebagai hasil pengembangan diri yang benar. Karena itulah ia dipandang sebagai "manusia sempurna" Sufi dari segi jasmaninya.

Hermes  mempunyai kembaran perempuan  bernama Sesheta, yang dikaitkan dengan bangunan kuil dan pemelihara Kitab hikmah kuno. Seperti wujud manusia yang memberikan ilham dari para Sufi dan Kebenaran Sufi (Simurgh), ia digambarkan sebagai seekor burung. Kadangkala ia adalah seorang manusia berkepala burung Ibis, dimana kepala menunjukkan aspirasi atau pencapaian jiwa, yang terletak di kepala.

Dewa - dewi atau legenda apa pun mungkin telah berbaur dengan berbagai kepribadian Hermes, Merkuri dan Thoth. Tetapi unsur-unsur utama yang menghubungkan antara manusia dan Tuhan, hikmah, musik, huruf dan obat-obatan tetap ada.

Kita juga menemukan” Teori Elixir (obat mujarab),” yaitu tentang suatu persiapan atau cara yang bisa memberikan keabadian pada para filosuf Cina yang dihubungkan dengan alkimia, serta dalam Atharva Veda Hindu yang berusia lebih dari 1000 S.M.

Di Timur,  Cina dan India, gagasan bahwa lokasi operasi alkimia di dalam tubuh manusia sering dibuat sangat jelas. Ini sering kali sama sekali tidak jelas dalam deskripsi alkimia Barat. Ahli alkimia Cina, Lu Tsu (yang dikutip William A.P. Martin, The Lore of Cathay, 1901, hlm. 59) memberikan sesuatu yang oleh sebagian penulis telah diduga sebagai upaya sengaja untuk mengaburkan perubahan "proses kimiawi".  Adanya peniru yang mempraktekkan kimia fisik juga tidak diragukan.

Alkimia juga ditelusuri sebagai suatu pengajaran dalam Freemason, sebuah kelompok rahasia yang namanya begitu terkenal.  Sebenarnya, Kelompok rahasia ini sendiri pada mulanya adalah sebuah kelompok Sufi. Kelompok ini pertama kali memasuki Inggris pada masa kekuasaan Raja Aethelstan (924-939) dan diperkenalkan di Skotlandia secara rahasia, tentu saja oleh Knights Templars, sebagai sekelompok ahli seni (kerajinan) pada awal abad ke-14. Bukan suatu kebetulan bahwa setelah bubarnya aliran Templar tersebut, para freemason mengambil alih tradisi Templar. Freemasonry adalah semacam metafora untuk "pembenahan-kembali" atau pembangunan - kembali spiritualitas manusia dari reruntuhannya.

Manusia adalah mikrokosmos, ciptaan makrokosmos -- kesatuan. Semua berasal dari Yang Esa. Dengan menyatukan kekuatan kontemplasi, semua bisa diraih. Esensi ini harus dipisahkan dari tubuh, kemudian digabungkan dengan tubuh. Inilah “kerja.” Mulailah dengan diri sendiri dan akhirilah dengan semua. Di depan manusia, di belakang manusia, (adalah) transformasi.

Cara-cara pemusatan, penyulingan, pematangan dan pencampuran dengan nama - nama kimiawi merupakan suatu pengaturan jiwa dan tubuh untuk menghasilkan seorang manusia, bukan hasil yang bersifat kimiawi. Model operasi yang digunakan untuk mencapai tujuan ini dapat dengan mudah dilihat, yaitu tubuh dipandang sebagai instrumen proses alkimia.

Alat-alat laboratorium yang paling mudah dibandingkan dengan fungsi tubuh dalam proses ini adalah Athanor dan Alembic. Athanor berbentuk seperti oven, dengan api di bawah dan mudah terbakar di tengah dengan uap naik ke tingkat atas instrumen.  Alembic adalah sebuah  instrumen distilasi yaitu proses yang dengannya, misalnya, alkohol diproduksi.

Kata Athanor berasal dari bahasa Arab yaitu  al-Tannur ( oven ). Alembic juga berasal dari kata Arab, al-Anbiq, yang dipinjam dari istilah Yunani ( ambyx, yang berarti "masih"). Dalam kedua kasus, energi ( api ) digunakan untuk menggabungkan, mencampur, atau memisahkan zat-zat dasar dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih halus atau spiritual.

Metode praktik freemason Turki kuno menunjukkan sebuah proses yang sama. Roh disuling dari materi. Ini dilakukan dengan menarik dan menutup tingkat energi dalam sistem sirkulasi esoterik tubuh dengan menggunakan formula yang ditentukan oleh muqatta'at Alquran. Fakta bahwa surat-surat ini digunakan untuk tujuan esoteris tersebut adalah yang paling penting. Didalam formula-formula ini, formula seluruh kekuatan kitab ( Qur’an ) terkandung dan dikodifikasi.

Mungkin karena hal ini para alkemis berusaha menyembunyikan sifat sebenarnya dari pekerjaan mereka, hal itu akan menyaingi tujuan agama itu sendiri. Hanya karena penyembunyiannya didalam ungkapan-ungkapan alkimiawi itulah yang menghalanginya untuk diserang sebagai kemajuan manusia dalam (bentuk) upaya pribadi yang berada di luar gereja. Ada sebuah contoh tipikal, bagian dari suatu diagram alkimiawi yang menyimbolkan “ amal / kerja,” dalam Viridarium Chymicum -- sebuah koleksi besar yang diterbitkan pada tahun 1624.

Seribu tahun setelah masa Jabir, sang Perintis, para ahli alkimia Eropa menyimpan daftar para mursyid / guru secara berurutan yang mengingatkan pada "silsilah spiritual" Sufi. Salah satu hal yang paling menarik dari fakta ini adalah bahwa rantai silsilah ini merujuk kepada orang-orang yang terkait dengan tradisi Sufistik dan Islam ( Spanyol ), meskipun demikian tidak mempunyai nama yang sama. Dalam catatan itu, ditemukan nama-nama seperti, Muhammad, Jabir, Hermes, Dante dan Roger Bacon.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa bahan-bahan Sufi adalah sumber karya iluminis Dante, seperti Divine Comedy. Akan tetapi afiliasi Sufistiknya pasti telah diketahui oleh para ahli kimia sepanjang masa. Raymond Lully, tokoh mistik Agung, berkali-kali dikutip sebagai seorang ahli alkimia.

Sebagai contoh, Bacon tidak hanya membaca karya-karya yang berhubungan dengan Jabir. Ia pergi ke Spanyol dan menemukan sumber itu sebagaimana yang kita ketahul dari berbagai kutipannya dari ajaran-ajaran Sufi yang disusun oleh para Sufi iluminis abad ke-12. Lully tidak hanya mempelajari praktek Sufisme dan menjalankan latihan tertentu, tetapi melanjutkan pengetahuan ini agar menjadi sebuah nama yang terus-menerus disebutkan oleh para ahli alkimia pada masa berikutnya. Kecenderungan yang sama dilanjutkan oleh Paracelsus dan lain-lain.

Paracelsus, yang mengembara ke Timur dan memperoleh latihan Sufi di Turki, memperkenalkan berbagai istilah Sufi ke dalam pemikiran Barat. Istilah Azoth-nya identik dengan istilah adz-Dzat-nya Sufi (diucapkan dalam bahasa Persia dan oleh karena itu diucapkan dengan az-zaut dalam hampir semua sajak Sufi). Paragranum sebenarnya merupakan Latinisasi dari ilmu tentang sifat batin dari segala sesuatu. Karena ada Reformasi (Gereja), Paracelsus harus berhati-hati didalam mengungkapkan pemikirannya, sebab ia sedang memproyeksikan suatu sistem psikologis yang berbeda dari cara-cara Katholik maupun Protestan.

Henry Cornelius Agrippa  adalah contoh lain dari apa yang oleh para Sufi disebut sebagai "perintis" (rahbin). Ia diduga telah menjadi seorang ahli alkimia dan sihir, dan bahkan sampai saat ini ada orang-orang yang mencoba meraih kebenaran melalui sistem magis yang dikaitkan dengannya. Ia menulis tentang metode Raymond Lully, yang mengajarkan tentang Hermes dan niscaya mengetahui interpretasi sufi tentang alkimia.
****
Cukuplah berpikir bahwa Kebenaran itu bisa ada;
marilah kita duduk dimana mawar-mawar berkembang;
sungguh ia yang tidak tahu bagaimana untuk tahu
adalah juga ia yang tidak tahu bagaimana untuk tidak tahu
( Paradoks Sufi )

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua dan sampai jumpa di postingan berikutnya...

Sumber :
- Sebottendorff , Rudolf von. Secret Practices of The Sufi Freemasons : The Islamic Teachings at The Heart of Alcbemy .Toronto. Canada.--
- Syah, Idries. Mahkota Sufi, Menembus Dunia Ekstra Dimensi.--.--
-  Dr. John Read, Prelude to Chemistry, London, 1936.
-  J. Read, op.cit., hlm. 178.





























No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.

Dabo Singkep

Welcome To Dabo Singkep Island

Sudah pernahkah kamu   mendengar sebuah pulau   bernama Dabo Singkep? Bagi yang sudah mendengarnya, mereka akan tahu dimana letak pu...