Ali dum dum de andar...🎶
Mast Qalandar...Mast Qalandar...🎶
Ada cerita melegenda yang tersebar di benua kecil India. Seorang pengembara datang ke sebuah kota besar mencari perlindungan. Ketika raja mendengar kabar itu, dia menolaknya untuk masuk. Raja mengirimkan pria itu sepanci susu, beserta sebuah pesan, “Lihatlah panci ini terisi penuh dengan susu. Kami tidak memiliki tempat untuk Anda.” Pria itu, sambil tersenyum, meletakkan bunga di panci susu, lalu mengirim pesan. “Aku ingin hidup di antara kalian seperti bunga yang mengapung di atas susu dengan menyebarkan aroma cinta.”
Itulah kisah pengembara bernama Lal Shahbaz Qalandar ketika memasuki kota Sehwan Sharif.
Lal Shahbaz Qalandar (1177-1274)adalah seorang sufi, filsuf, sekaligus penyair yang mengajarkan mengenai cinta dan toleransi bagi semua orang tanpa memandang etnis, keyakinan, jenis kelamin, ataupun kasta. Jalan hidupnya merupakan bukti nyata ucapan sufi-penyair abad ke-13, Jalaluddin Rumi: "Masjid yang dibangun di hati orang-orang suci adalah tempat ibadah bagi semua orang, karena Allah bersemayam di sana."
Sufisme atau dikenal sebagai tasawuf, merupakan aliran mistik dalam Islam yang menembus kemapanan, anti peraturan yang mengikat. Sufisme juga percaya bahwa mendekatkan diri kepada Tuhan tidak hanya melalui satu cara saja, tetapi juga termasuk dengan musik dan tarian.
Jika Wahabbi dan Taliban melarang musik, pengikut Sufi malah menggunakan musik sebagai salah satu cara beribadah mereka.
Setiap Kamis malam ribuan orang dari seluruh negeri dengan berbagai latar belakang agama—Sunni, Syiah, Hindu, Kristen, Sikh, Parsi hadir memberikan penghormatan di makam Qalandar. Peringatan wafatnya dihadiri lebih dari setengah juta peziarah dari seluruh penjuru Pakistan. Di sana, berbagai identitas agama dirangkul.
Mereka berpartisipasi dalam dhamaal ( tarian khas sufi ). Kemudian, orang-orang mulai tenggelam dalam irama dan lagu.
"Mast Qalandar!!!!" seorang lelaki gemuk yang sedang menonton berteriak. "Mast Qalandar mast! Mast Qalandar Mast! Mast! Mast!" Ratusan orang lain yang berada di depan api unggun di perkarangan makam menyambut teriakannya. Mast Qalandar adalah seruan bagi Qalandar sendiri. Mast berarti sebuah keadaan dimana seseorang dirasuk ilham, mendapat pencerahan, lalu menyatu dengan kekuatan spiritual yang agung.
Mereka bergerak lincah, berpadu mengikut irama musik. Kepala mereka digeleng-geleng, berirama bersama. Ketika musik bergema cepat, mereka beraksi lincah seperti orang yang dirasuki.
"Dalam keadaan seperti itu," seorang lelaki lainnya berbisik, "ketika mereka sudah tidak sadar lagi apa yang mereka lakukan, mereka merasa begitu dekat dengan Allah, dengan Khuda (Tuhan). Itulah tujuan dari semua ini."
Lagu Mast Qalandar diciptakan pada sekira abad 13 untuk memuliakan ajaran Lal Shahbaz Qalandar. Intisari lagu sufi spiritual ini adalah “Ali da pehla number” yang berarti “Ali adalah yang pertama”.
Untuk menghindari kontroversi berkepanjangan, lirik utama diubah menjadi “Ali dum dum de andar”, atau Ali ada dalam setiap tarikan nafas.
Saat ini lagu Mast Qalandar dinyanyikan dalam berbagai versi. Versi pertama yang saya dengarkan dibawakan oleh Sami Yusuf. Versi lainnya yang tak kalah mengagumkan dibawakan oleh Orchestral Qawwali.
Alunan musik Qawwali yang menghipnotis, lelaki berjubah yang terus berputar…berputar…berputar… memasuki alam bawah sadar, orang-orang ini mencapai orgasme spiritual.
Sumber :
https://ejajufri.wordpress.com/2017/03/16/hubungan-segitiga-syiah-suni-sufi/
https://www.facebook.com/hasan.a.ibrahim.7
https://www.facebook.com/sharifuddin.lennon.9
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.