Pada langkah
senja, ia memburu asa. Gemerincing koin-koin di dalam saku bajunya, dan
menimbang-nimbang rencana yang akan dilakukannya.
Di tikungan
jalan, di samping tempat penjual buah, di depan toko permen -- yang biasa sesak
dengan para bocah merengek minta dibelikan permen oleh ibunya. Di situlah ia
berhenti.