Alkisah, seorang pemuda
mengembara mencari arti kebahagiaan. Dalam pencariannya, ia menemui seorang
pertapa di sebuah puri kuno di puncak bukit. Bertanyalah ia kepada Sang
Pertapa, apa arti kebahagiaan.
“Sebelum menjawab pertanyaanmu,
silahkan melihat-lihat rumahku dulu. Tak usah terburu-buru.” Sang Pertapa lalu
memberinya sebuah sendok makan berisi beberapa tetes minyak.
“Bawalah ini sambil berjalan. Awas,
jangan sampai minyaknya tumpah.”