Kisah
tentang keberanian, keromantisan, dan religiositas.
Dalam
satu pertempuran penting pada masa-masa awal Islam, seorang pemuda menyongsong
Ali dengan berapi-api, matanya tajam, kedua ujung alisnya hampir berpautan, dan
tangannya mengayunkan pedang. Mereka lalu berhadap-hadapan.
“Kau
tidak tahu siapa aku?!” kata Ali.
“Ah, bodoh! Aku Ali! Kau tidak akan mampu
mengalahkanku.
Kenapa kau masih nekat?”
“Karena
aku sedang jatuh cinta,” kata pemuda itu. “Dan, kekasihku berkata jika aku
mampu membunuhmu, dia akan menjadi milikku sepenuhnya.”