Saturday, March 9, 2019

The Twelve Aphorism From Raja Ali Haji : Gurindam 12 Edisi Terjemahan Bahasa Inggris




Tahu pekerjaan yang tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan

Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa

Kepada segala hamba-hamba raja
Disitulah syaitan tempatnya manja

( Gurindam Dua Belas Pasal 9 )


Gurindam Dua Belas merupakan sebuah karya dari Raja Ali Haji yang berisikan bait-bait yang terdiri dari 12 pasal. Karya sastra ini selesai ditulis pada 23 Rajab tahun 1263 Hijriyah atau tahun 1846 M. Ia diperkirakan wafat pada usia 63 tahun dan dimakamkan di pulau Penyengat pada tahun 1872.  Raja Ali Haji ( 1809-1872 ) lahir pada sekitar tahun 1809 di pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Ia juga masih mempunyai hubungan kerabat dengan Haji Ibrahim, Raja Haji Daud, Raja Zaleha, Raja Ali, Raja Haji Abdullah, yang juga terkenal piawai dan fasih dalam menulis. 

Tak banyak catatan yang ditulis mengenai bagaimana sosok Raja Ali Haji semasa hidupnya.  Akan tetapi, kita bisa menemukan sedikit gambarannya dari surat-suratnya yang dikirimkan kepada Herman Von De Wall. Herman Von De Wall adalah  seorang ambtenaar ( pegawai bahasa ) pada abad ke-19 yang dikirim oleh pemerintah kolonial Belanda untuk mempelajari bahasa Melayu di Riau ( Kepulauan Riau ) hingga tahun 1870-an. Didalam surat-surat tersebut, Raja Ali Haji digambarkan sebagai sosok yang kehidupannya penuh dengan warna intelektual. Rutinitasnya sehari-hari tak luput dari kegiatan membaca, menelaah kitab, menulis, dan berbagai kegiatan bernuansa intelektual lainnya.

Kepiawaiannya dalam menulis membuatnya mampu merambah dalam berbagai bidang. Karya-karyanya mencakup bidang sastra, sejarah, hukum, bahasa, serta politik. Karena itu, bukanlah suatu kebutulan jika karyanya masih dapat ditemukan pada hari ini. Gurindam Dua Belas merupakan  masterpiece dari sebuah ketajaman mata pena  Raja Ali Haji yang mampu menjelajahi dan meretas tembok zaman. Karyanya selalu memiliki kedalaman makna, gaya, dan komposisi yang mengagumkan.

Keindahan retorika bahasa dan kedalaman makna yang terkandung dalam Gurindam Dua Belas, mungkin menjadi salah satu alasan Eliza Netscher, seorang mantan Residen Riau ( 1861 – 1870 ) yang juga banyak menulis tentang Riau, menerbitkan edisi rumi ( Arab Melayu ) dan menerjemahkannya kedalam bahasa Belanda dengan judul “De Twaalf Spreukgedighten,” dalam Tijdschrift voor Indische Taal Land en Volkenkunde pada tahun 1854. 

Berawal dari teks yang diselenggarakan oleh Netscher, yang diperkirakan bersumber dari manuskrip koleksi Von De Wall No.W.233, yang kini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Gurindam Dua Belas mulai menyebar dan dikenal luas. Kemudian menyebar melalui buku pelajaran kesusastraan di sekolah-sekolah. Apa yang telah dilakukan oleh Eliza Netscher merupakan upaya intelektual yang patut diperhitungkan dalam penyebarluasan gagasan Raja Ali Haji tentang kebenaran dan kearifan karyanya melalui bait-bait Gurindam Dua Belas.

Hasan Junus, dalam bukunya “Raja Ali Haji Budayawan di Gerbang Abad Ke XX”, menyebutkan bahwa, Gurindam Dua Belas adalah inti pati dari karya Raja Ali Haji yang diciptakannya kemudian. Mukadiamah  Fi Intizam ( 1887 M ) dan Tsamarat al-Muhimmah ( 1888 M ), “dalam dua karya inilah isi Gurindam Dua Belas yang tersurat dan tersirat dipaparkan dengan rinci dan meluas, dan dengan menunjuk kepada sumber rujukan.” Dua belas pasal  tersebut berisikan bait-bait “Gurindam Cara Melayu “ yang memberikan tuntunan hidup dan nasehat dalam kehidupan manusia yang kental dengan nuansa Islam.

Sebagai sebuah kontiniutas aktivitas intelektual dalam penerjemahan Gurindam Dua Belas, penerjemahan pasal terakhir Gurindam Dua Belas  dalam bahasa Inggris dilakukan oleh S.Jaafar Husin dengan judul “The Twelve Couplets,” dimuat dalam “Ketika Kata Ketika Warna”  ( In Words In Colour ),dan  Puisi dan Lukisan” (  Poetry and Painting ) pada tahun  1995.

Sedangkan penerjemahan utuh Gurindam Dua Belas kedalam bahasa Inggris untuk pertama kalinya  dilakukan oleh Aswandi Ariyoes dengan judul “The Twelve Aphorism From Raja Ali Haji” pada tahun 2002 melalui penerbit Yayasan Khazanah Melayu. Penerjemahan tersebut tetap mempertahankan makna “Gurindam Melayu.”

Gurindam Dua Belas yang disajikan kepada para pembaca berikut ini merupakan penerjemahan dari Aswandi  Ariyoes. Selamat membaca......

Aku hendak bertutur
Akan gurindam yang beratur...

THE TWELVE APHORISM FROM RAJA ALI HAJI

This is the first Gurindam
Anyone that haven’t a religion ( Barang siapa tiada memegang agama )
You can’t call him with a certain name  ( Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama )

Anyone who know four of the  rightness ( Barang siapa mengenal yang empat )
So, he is the highest knowledge man ( Maka ia itulah orang yang ma’rifat )

Anyone that know Allah almighty ( Barang siapa mengenal Allah )
All of his order and probided carried out ( Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah )

Anyone who know his self ( Barang siapa mengenal diri )
So, he know Allah almighty ( Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri )

Anyone who know the world ( Barang siapa mengenal dunia )
So, he know something deceived ( Tahulah ia barang yang terpedaya )

Anyone who recognized the feature ( Barang siapa mengenal akhirat )
So, he know the world disadvantaged ( Tahulah ia dunia mudharat )


This is the second Gurindam
Anyone who know all of thing that mention in the Qoran (Barang siapa mengenal yang tersebut)
He know the meaning of afraid ( Tahulah ia makna takut )

Anyone who forget the prayer ( Barang siapa meninggalkan sembahyang )
Like a house without the propped up ( Seperti rumah tiada bertiang )

Anyone who forget the fast ( Barang siapa meninggalkan puasa )
There’s no him come up two spectacle ( Tidaklah mendapat dua termasa )

Anyone who forget the due to poor ( Barang siapa meninggalkan zakat )
His property does not get blessings ( Tiadalah hartanya beroleh berkat )

Anyone who forget pilgrim to Mecca ( Barang siapa meninggalkan haji )
There’s no him proper the promise ( Tiadalah ia menyempurnakan janji )


This is the third Gurindam
When man take care of  his eyesight ( Apabila terpelihara mata )
Very little his desire ( Sedikitlah cita –cita )

When man take care of  his sense of hearing ( Apabila terpelihara kuping )
The bad news don’t neares ( khabar yang jahat tiadalah damping )

When man take care of  his words ( Apabila terpelihara lidah )
Certainly, he has a lot of profit from it ( Niscaya dapat daripadanya faedah )

Try seriously to protect againt your hand ( Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan )
From all that heavy work and light is ( Daripada segala berat dan ringan )

When your stomach too full is ( Apabila perut telah penuh )
Emerge from it the bad behavior (Keluarlah fi’il (sifat/kelakuan seseorang) yang tiada senonoh)

Take care of  your leg and hand ( Anggota tengah hendaklah ingat )
Because of they, many of man lose his soul ( Disitulah banyak orang yang hilang semangat )

Take care of the step of your foot ( Hendaklah peliharakan kaki )
From the walk floor that bring lose out ( Daripada berjalan yang membawa rugi )


This is the fourth Gurindam
The heart is king in the human body ( Hati itu kerajaan didalam tubuh )
When cruel, the whole body of man will be collapse ( Jikalau zalim segala anggota pun roboh )

When jealously already deeply rooted ( Apabila dengki sudah bertanah)
Will be come from it, a number of arrows ( Datanglah daripadanya beberapa anak panah )

When you swear and praise, must think it over ( Mengumpat dan memuji hendaklah pikir )
Because over there many of man slip down ( Disitulah banyak orang yang tergelincir )

Can’t take care the behaviour of the bad tempered ( Pekerjaan marah jangan dibela )
Later lose the  mind in your head ( Nanti hilang akal di kepala )

When the man do lie a little ( Jika sedikit pun berbuat bohong )
Allright compare his mouth foul like smelling ulceration (Boleh diumpamakan mulutnya itu pekong)

The sign of man that very bad luck ( Tanda orang yang amat celaka )
The schame of his own didn’t he think over ( Aib dirinya tiada ia sangka )

The stingy man shouldn’t bring to your home ( Bakhil jangan diberi singgah )
Because, that is very strong robber ( Itulah perampok yang amat gagah )

Anyone that already grow up ( Barang siapa yang sudah besar )
His behaviour can’t do coarse ( Janganlah kelakuannya membuat kasar )

Anyone who speak dirty ( Barang siapa perkataan kotor )
His mouth like a cuspidor ( Mulutnya itu umpama ketor )

Who know the wrong of his self ( Dimana tahu salah diri )
If not any person who tell him ( Jika tidak orang lain yang berperi )

The haughty activity don’t belittled ( Pekerjaan ta’bur jangan direpih )
Because, it will be make bad aspect ( Sebelum mati didapat juga sepih )


This is the five Gurindam
If you want to know a kind of man ( Jika hendak mengenal orang yang berbangsa )
Let’s see to his character and speech ( Lihatlah kepada budi dan bahasa )

If you want to know a man be happy (Jika hendak mengenal orang yang berbahagia)
He always keep away something that useless ( Sangat memeliharakan yang sia-sia )

If you want to know a honorable man ( Jika hendak mengenal orang mulia )
Let’s see to his behavior ( Lihatlah kepada kelakuan dia )

If you want to know a man that have a knowledge ( Jika hendak mengenal orang yang berilmu )
Ask a question and studies didn’t he tired ( Bertanya dan belajar tiadalah  jemu )

If you want to know a smart man ( Jika hendak mengenal orang yang berakal )
In the world prepare of for  his own ( Didalam dunia mengambil bekal )

If you want to know a man that have a good behaviour ( Barang siapa mengenal orang yang baik perangai )
Let’s see when him associate with other people ( Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai  )


This is the sixth Gurindam
You must look up a friend ( Cahari olehmu akan sahabat )
Who become to be a medicine ( Yang boleh dijadikan obat )

You must look up a teacher ( Cahari olehmu akan guru )
Who know every enemies ( Yang boleh tahukan tiap seteru )

You must look up a wife ( Cahari olehmu akan istri )
Who can give up all of his soul ( Yang boleh menyerahkan diri )

You must look up a partner ( Cahari olehmu akan kawan )
Chose the faithful man ( Pilih segala orang yang setiawan )

You must look up the servant ( Cahari olehmu akan abdi )
Who have a good conduct of life ( Yang ada baik sedikit budi )


This is the seventh Gurindam
When man speech very much ( Apabila banyak berkata-kata )
That’s the way get him tell something lie ( Di situlah jalan masuk dusta )

When man over cheerful ( Apabila banyak berlebih -lebihan suka )
That’s a sign he near to the sorrow ( Itulah tanda hampirkan duka )

If we lack of careful ( Apabila kita kurang siasat )
That’s a sign a work be loss away ( Itulah tanda pekerjaan hendak sesat )

If a child didn’t accustomed
 ( Apabila anak tidak dilatih )
When he come of age his father will be weary 
( Jika besar bapanya letih )

If man like to disapprove of other man
 ( Apabila banyak mencela orang )
That’s a sign his own lack of something
 ( Itulah tanda dirinya kurang )

If man who leep gread deal  
( Apabila orang yang banyak tidur )
That’s is useless his life 
( Sia-sia sahajalah umur )

If you hear something news 
( Apabila mendengar akan khabar )
Accept it whit calm 
( Menerimanya itu hendaklah sabar )

If you hear something accusation
 ( Apabila mendengar akan aduan )
Discuss it with jealously kind
 ( Membicarakannya itu hendaklah cemburuan  )

If you speech with very graceful
 ( Apabila perkataan yang lemah lembut )
The other man can follow you with cheerful ( Lekaslah segera orang mengikut )

If you speech with very coarse 
( Apabila perkataan yang amat kasar )
It can make other man angry 
( Lekaslah orang sekalian gusar )

If you act with truthful 
( Apabila pekerjaan yang amat benar )
The other man can’t humiliated 
( Tidak boleh orang berbuat onar )


This is the eighth Gurindam
Anyone who betrayel his self
 ( Barang siapa khianat akan dirinya )
Even so the other one
 ( Apalagi kepada yang lainnya )

If someone injustice to himself 
( Kepada dirinya ia aniaya )
Don’t you believe him
 ( Orang itu jangan engkau percaya )

Anyone that always justify his self 
( Lidah yang suka membenarkan dirinya )
From another one he can get a blunder 
( Daripada yang lain dapat kesalahannya )

Don’t fond of praise  your self 
( Daripada memuji diri sendiri hendaklah sabar )
Let’s the other person to appraise it 
( Biar daripada orang datangnya khabar )

Someone that like to show his commendable service
(Orang yang suka menampakkan jasa)
Can’t give him the authority 
( Setengah daripada syarik mengaku kuasa )

The badness of his self hide and seek 
( Kejahatan diri disembunyikan )
But his goodness nothing else
 ( Kebajikan diri diamkan )

Don’t you open the humiliation of anyone
 ( Keaiban orang jangan dibuka )
the humiliation of your self must be think 
( Keaiban diri hendaklah sangka )


This is the ninth Gurindam
Anyone who know his work false but he work it
 (Tahu pekerjaan yang tak baik tetapi dikerjakan  )
That’s not human but the evil
 ( Bukannya manusia yaitulah syaitan )
The wickedness of the old woman 
( Kejahatan seorang perempuan tua )
That’s the follower of evil
 ( Itulah iblis punya penggawa )

The place that crowded of young people 
( Kepada segala hamba-hamba raja )
In over the evil try to make a tempt
( Disitulah syaitan tempatnya manja )

The gathering of man and woman 
( Perkumpulan laki-laki dan perempuan )
In over the evil holding a party 
( Disitulah syaitan punya jamuan )

The old man that always thrift
 ( Adapun orang tua yang hemat )
Don’t like the evil made him to be a friends
( Syaitan tak suka membuat sahabat )

If a young person is strong learns
( Jika orang muda kuat berguru )
With demons becoming hostile  
( Dengan syaitan jadi berseteru )


This is the tenth Gurindam
With your father should not rebelious 
( Dengan bapa jangan durhaka )
In other Allah almighty did not anger 
( Supaya Allah tidak murka )

With your mother must be respect 
( Dengan ibu hendaklah hormat )
In other to your self can get a blessing 
( Supaya badan dapat selamat )

With your child should not be careless 
( Dengan anak janganlah lalai )
In other to they can go up to middle of ceremonial hall 
( Supaya boleh naik ke tengah balai )

With your wife should not be neglecful 
( Dengan istri dan gundik janganlah alpa )
In other to bashful did not jump at
( Supaya kemaluan jangan menerpa )

With your friend must be fair 
( Dengan kawan hendaklah adil )
So that, he will trust you 
( Supaya tangannya jadi kapil )


This is the eleventh Gurindam
Must be render a service 
( Hendaklah berjasa )
To the your fellow brother ( Kepada yang sebangsa )

Before become to be a leader ( Hendaklah jadi kepala )
Through away your bad behaviour 
( Buang perangai yang cela )

Before take hold the order 
( Hendaklah memegang amanat )
Through away the treason 
( Buanglah khianat )

Before angry ( Hendak marah )
Present up your proof argument 
( Dahulukan hujah ( pikiran, pendapat ) )

Before embarassed ( Hendak dimalui )
Don’t starting ( Jangan melalui )

If you want to increase your friend 
( Hendak ramai )
Hospitable and friendly to the other one 
( Murahkan perangai )


This is the twelve Gurindam
When the king and his  minister working together ( Raja mufakat dengan menteri  )
Like a garden fenced with the thorn
 ( Seperti kebun berpagarkan duri )

Faithfull your heart to the king 
( Betul hati kepada raja )
It’s the sign of succesfull all of the work
( Tanda jadi sebarang kerja )

Executing the fair law to the people 
( Hukum adil atas rakyat )
It’s evidence that the king get a support 
( Tanda raja boleh inayat ( dukungan, sokongan ) )
Love to the learned man 
( Kasihkan orang yang berilmu )
It’s sign of bleesing upon yourself 
( Tanda rahmat atas dirimu )

Respect to the smart man ( Hormat akan orang yang pandai )
It’s sign you know the difference of silk and muslin ( Tanda mengenal kasa dan cindai )

If you remember to the death ( Ingatkan dirinya mati )
That’s is the beginning to make a good deeds ( Itulah asal berbuat bakti )

The here after of life clear and real ( Akhirat itu terlalu nyata )
To someone that his heart didn’t blind ( Kepada hati yang tidak buta )


*****
Dengarkan tuan suatu rencana
Mengarang didalam gundah gulana
Barangkali gurindam kurang kena
Tuan betulkan dengan sempurna

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua......

Sumber :
Haji, Raja Ali.2002. The Twelve Aphorism.Alih Aksara dan Terjemahan: Aswandi Ariyoes.Tanjung Pinang : Yayasan Khazanah Melayu



1 comment:

  1. hallo.. saya ingin punya yang sudah dicetak dan terjemahan bahasa Inggris macam ni... apakah ada dijual? please 🙏

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.

Dabo Singkep

Welcome To Dabo Singkep Island

Sudah pernahkah kamu   mendengar sebuah pulau   bernama Dabo Singkep? Bagi yang sudah mendengarnya, mereka akan tahu dimana letak pu...