Sekelompok orang datang kepada
Imam Syafi’i
dan bertanya kepadanya,
“Apa buktinya jika Allah ada?”
Imam Syafi’i menjawab,
“Daun
Murbei ( Tut ). Apakah diantara kalian ada yang tahu rasanya daun Mulberry,
bentuk warnanya, dan baunya?”
“Ya, kami tahu,”jawab mereka.
Kemudian Imam Syafi’i berkata,
“Takkala ulat sutera memakan daun
itu maka yang keluar dari ulat
tersebut adalah sutera.
Jika dimakan
oleh lebah maka yang keluar adalah madu.
Jika dimakan oleh kambing maka yang
keluar adalah kotoran.
Dan jika dimakan oleh kijang maka dalam tubuhnya akan mengkristalkan minyak
misik.
Siapakah yang menjadikan ini semua, padahal asalnya dari bahan yang
sama, yaitu daun Murbei?”
Atas penjelasan yang memukau dan
masuk akal ini, merekapun akhirnya
beriman kepada Allah swt.
Imam Syafi’i
terilhami atas penjelasan tersebut dari firman Allah swt yang berbunyi :
“Dan di bumi ini terdapat
bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan
pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang
sama. Kami melebihkan sebahagian tanaman-tanaman itu atas sebahagian yang lain
tentang rasanya.”
( Q.S. Ar-Ra’du : 4 )
Sumber :
Murad, Mustafa. Allah Tidak
Pernah Tidur, judul asli : Qashash ash-Shalihin 300 Qisbah wa Qisbah min Hayati
ash-Shalihin, penerjemah : Muhtadi Kadi.2007.Jakarta : Mirqat Publishing
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.