Sudah
pernahkah kamu mendengar sebuah pulau bernama Dabo Singkep?
Bagi yang
sudah mendengarnya, mereka akan tahu dimana letak pulau tersebut, dan biasanya
masih serumpun dengan pulau Dabo Singkep.
Tapi….bagi yang belum pernah mendengarnya pasti langsung bertanya, dimana itu Dabo Singkep?
Jujur saja,
saya kecewa berat sama pembuat peta Indonesia juga pembuat globe..sangat kecewa….
(
ups..bercanda… )
Kenapa?
Yang
namanya pulau Dabo itu tidaklah tertera dipeta, ataupun globe..T_T , kalau kamu
tidak percaya, silahkan periksa kembali peta Indonesia maupun globe di
sekolahmu. Kecuali dipeta khusus kepulauan Riau baru bisa kamu temukan.
Dikarenakan
pulau Dabo itu ukurannya kecil sekali,
tapi bukan berarti lantas dilupakan atau orang-orang di luar negri sana pada
mengerutkan kening bertanya dimana letak pulau Dabo Singkep itu.
Ok..maka
kali ini saya putuskan untuk memperkenalkan daerah saya sekaligus membuktikan
rasa cinta saya terhadap tanah kelahiran saya..
Mari ikuti
saya jalan-jalan ......let’s go....
Welcome To
Dabo singkep Island
Garden City Of Dabo Singkep
Dabo
singkep adalah sebuah pulau kecil nan indah dan permai dengan orangnya yang
ramah-tamah. Kalau kamu
tersesat di jalan, jangan sungkan untuk bertanya pada penduduk sekitar, mereka akan
senang hati untuk membantumu. Jadi
kamu tidak termasuk kategori, malu bertanya lalu jalan-jalan entah
kemana..he..he..:D
Dabo
singkep merupakan sebuah nama pulau
diantara 1.602 buah pulau yang merangkaikan Kepulauan Riau juga salah satu wilayah kecamatan yang termasuk ke
dalam kabupaten lingga dan terletak di sebelah selatan Kab.Lingga. Terbagi menjadi dua kecamatan yaitu: Kecamatan Singkep dan Kecamatan Singkep Barat.
Kecamatan
Singkep terdiri dari : Kelurahan Dabo, Dabo Lama, desa Berindat, desa Lanjut,
desa Kote,desa Marok Kecil, desa Sedamai, desa Tanjung Harapan dan desa Berhala.
Luas wilayahnya adalah 491,9 km2 dengan jumlah penduduk 27.108 jiwa,
dan kepadatan penduduknya 55 jiwa per km2.
Sedangkan
kecamatan Singkep Barat terdiri dari : desa
Kuala Raya, desa Sungai Buluh, desa Marok Tua, desa Bakong, dan desa Posek.
Luas wilayahnya adalah 337,1 km2 dengan jumlah penduduk 15.448 jiwa,
dan kepadatan penduduknya 45 jiwa per km2.
Cukup detailkan saya menerangkannya! :)
Jumlah
kepadatan penduduk mungkin bisa bertambah saat ini. Karena data yang saya ambil
ini pada tahun 2007.
Pada
umumnya bahasa yang digunakan masyarakat
Dabo Singkep adalah bahasa melayu,karena mayoritas penduduknya adalah suku
melayu. Orang-orang pendatang dari daerah lainpun telah berbaur jadi satu dan
menggunakan bahasa melayu. Suku -suku
pendatang tersebut seperti suku Jawa, Sunda, Bugis, Tionghoa, Padang, Flores,
Banjar, Batak, dan Juga Arab. Meski bahasa melayu adalah bahasa ibu, bahasa indonesia tetaplah bahasa resmi.
Azzulfa Mosque Of Dabo Singkep
Agama yang
dianut oleh penduduk Dabo Singkep pun beranekaragam , meski mayoritas
penduduknya menganut agama islam, antara
lain : katolik, protestan, budha, hindu, dan
konghucu.
Keberagaman
suku dan agama yang ada di Dabo Singkep tidak pernah menimbulkan konflik antar
suku maupun agama.
Dabo
singkep is a peaceful island, bro and
Sarana dan
prasarana yang terdapat di Dabo Singkep cukup lengkap. Kamu tidak perlu
khawatir, jika ingin menginap. Disini terdapat beberapa hotel dan penginapan
yang cukup nyaman. Tempat-tempat ibadah disini pun juga tersedia untuk
kemudahan warga Dabo Singkep dalam beribadah, seperti mesjid, gereja, dan
wihara atau kelenteng.
Buddhist Places Of Worship In Dabo Singkep
Jalan raya ,
serta pelabuhan menjadi nilai plus
kemudahan dalam sarana kelancaran transportasi warga Dabo Singkep. Meski transportasi udara di sini belumlah memadai
fasilitasnya , namun penerbangan pesawat telah dapat dilakukan meski terbatas antar daerah. Pesawat yang diizinkan mendarat hanya dua jenis saja,
yaitu Poker 50 dan Poker 26, yang memuat
46-50 penumpang. Dan hanya melayani rute penerbangan Batam-Dabo
Singkep dan Dabo Singkep-Batam. Itupun hanya hari-hari tertentu saja. Jadi, jika
kamu ingin berkunjung, pertama-tama kamu harus mengecek jadwal keberangkatan
pesawat yang ada.
Signpost Names Of Airports Dabo Singkep
Tin Island
Siapa yang
tidak kenal dahulu dengan nama pulau singkep? Semua orang langsung
mengidentikkannya dengan pulau penghasil timah. Yups..tanah
kelahiran saya ini memang dikenal akan timahnya.
Dabo
singkep telah dikenal sebagai pulau
penghasil timah dengan reputasi penambangan selama hampir dua abad ( 1812-1992),dan merupakan salah satu pulau
penghasil timah terbesar di Indonesi
Hingga pada
tahun 1993 penambangan timah di Dabo Singkep harus dihentikan. Merosotnya harga
timah dipasaran dunia menyebabkan perusahaan timah saat itu harus menghentikan
eksploitasinya. Dampaknya sekitar 1000
orang karyawan di PHK atau diberhentikan secara terpaksa dan 2000 orang pekerja di non-aktifkan di Tanjung Balai
Karimun.
Sayang
sekali, masa kejayaan Dabo Singkep sebagai pulau penghasil timah kini tak
secemerlang dahulu. Namun,
hingga sekarang Dabo Singkep masih banyak menyimpan tambang timah. Potensi
timah tersebut diperkirakan hingga 10 - 20 tahun ke depan masih bisa digali.
Hal yang
luar biasa bukan..?!
Asal proses
penambangannya dilakukan dengan cara yang baik dan dijalani dengan manajemen
yang baik pula. Tentunya dengan memperhatikan lingkungan.
Selain
pertambangan timah, Dabo Singkep juga mempunyai pertambangan pasir, bauksit dan
batu besi.
Alam Yang
Ramah
Batu
Berdaun Beach of Dabo Singkep
Sama
seperti wilayah Indonesia lainnya, Dabo Singkep beriklim tropis, dengan
temperatur rata-rata terendah sebesar 23 derajat celcius dan tertinggi 30
derajat celcius. Cukup panas, bukan!
Tapi kamu tidak perlu khawatir akan cuaca
panas, Dabo Singkep juga merupakan sebuah pulau yang mempunyai potensi
pariwisata menarik. Banyak objek wisata
pantai yang patut untuk
dikunjungi.
Seperti objek wisata Pantai Indah Sergang, Pantai Batu Berdaun,
Pantai Nusantara, Pantai Tanjung Prepat,
Pantai Tanjung Sawang dan objek wisata lainnya.
Tanjung Jodoh Beach of Dabo Singkep
Recreational
Park Pagoda Dabo Singkep
Jika kamu
yang mempunyai hobi Hiking atau mendaki gunung, disini terdapat dua buah
gunung, yaitu Gunung Muncung ( 415 meter ) dan Gunung Lanjut ( 519 meter ) yang terletak di desa Lanjut.
Saran saya
bagi kamu yang ingin mendaki, sebaiknya kamu mencari seorang pemandu yang telah mahir dengan
kemampuannya serta mengenal lingkungan gunung tersebut. Hutan-hutan
yang masih hijau dan lebat pun masih dapat kamu temui disini. Terdapat hutan lindung seluas 7.005 hektar. sepanjang jalan kamu masih bisa melihat pohon-pohon yang hijau. Serta di beberapa tempat kamu dapat
menikmati jalan raya yang berdampingan
dengan pantai. Dari
beberapa sisi, Dabo Singkep mempunyai potensi wisata yang menarik. Namun, dari
segi pengembangan dan pengelolaannya belumlah begitu berkembang.
Kepurun dan
Tamban Salai : Dua Sejoli Dalam Satu Piring
Jika kamu
pergi mengunjungi sebuah tempat, tidak lengkap rasanya tanpa mencicipi makanan
khas sebuah daerah, bukan ? Hm..saya jadi lapar kalau membahas soal makanan..:D
Kira-kira
apa makanan khas dari Dabo Singkep? Cukup sulit saya menjelaskannya. Sebagai seorang warga asli
yang lahir dan tinggal di Dabo
Singkep saya juga belum menemukan apa makanan khas daerah saya. Eit..tapi ini
bukan berarti makanan khas lainnya tidak ada. Kamu salah berpikiran seperti
itu. Makanan khas daerah Dabo Singkep
cukup banyak, seperti dodol , nasi lemak, laksa / lakse, maupun kepurun.
Untuk nama makanan yang terakhir , saya ingin
menjelaskannya, bahkan dengan senang hati.
^^ Warga Dabo Singkep semuanya saya pikir tidak ada yang tidak tahu akan
makanan ini.
Kepurun
adalah nama sebuah makanan yang bahan dasarnya terbuat dari tepung kanji atau tepung tapioka. Dimasak dengan air
dan didihkan sampai tepung tersebut matang dan berbentuk seperti lem.
Kepurun
Makanan tersebut disajikan dengan sebuah kuah panas yang sedikit bercita rasa asam manis, yang bumbu-bumbunya seperti : lada, cabe rawit, belimbing wuluh, ikan teri atau udang kering , terasi, dan lain-lain.
Paling
cocok dimakan saat cuaca panas...^^
Kue-kue
jajanan pasar pun juga ada, tentunya kue-kue khas Melayu.
Seperti : kue apam,
kue lapis, kue buah malaka, kue tepung gomak, kue talam pedas, kue kole-kole kacang, kue
gugus atau lemper, kue belebat ubi, lepet dan masih banyak lagi.
Satu lagi yang terkenal di Dabo Singkep berasal dari hasil lautnya adalah ikan Tamban / Tambang.
Ikan Tamban
(Hilsa keele) termasuk familia Clupeidae, badannya agak tinggi dan pipih.
Lengkung badan bagian bawah bersisik tebal. Sedangkan kepala bagian atas biru
abu-abu keperakan, dan bagian bawah putih keperakan. Makanan ikan Tamban biasa
berupa fitoplankton (terutama diatom dan juga dinoflagelata), copepoda, larva
molusca dan crustacea, polychaeta dan amphipoda.
Baca juga : Tamban
Pengolahan ikan
Tamban pun bermacam-macam, seperti : di goreng dengan menggunakan bumbu kunyit, dimasak gulai ( ikan di masak
dengan bumbu-bumbu seperti : cabe kering, kunyit, asam jawa, lengkuas,dan
sebagainya serta diberi air secukupnya),
serta paling populer yaitu di panggang
dengan menggunakan asap dari sabut kelapa.
Masyarakat Dabo menamainya dengan Tamban
salai. Salai berarti dipanggang atau
diasapi. Berbicara
tentang ikan tamban salai, saya baru teringat baru-baru ini ada sebuah novel
yang berjudul “Bangkitlah Tamban Salai”, penulis novel ini merupakan putra daerah kelahiran Dabo Singkep. Salut...^^
Pengolahan
makanan dari ikan lainnya berupa
kerupuk. Saya rekomendasikan untuk kamu
mencicipi kerupuk buatan desa Sungai
Buluh. Rasanya begitu gurih dan lezat
sekali. Hati-hati jika kamu telah mencicipinya, kamu bisa menjadi ketagihan
terus menerus untuk memakannya.
Kerupuk di
desa tersebut bukan hanya dibuat dari ikan, tetapi juga dari udang, dan telur
cumi-cumi. Kamu pasti bisa membayangkan bagaimana kelezatan rasanya. Makanan yang kaya dengan bumbu, alam indah serta damai, dan masyarakat yang ramah
tamah adalah gambaran dari sebuah tanah
kelahiran saya. Meski saat
ini daerah saya belumlah terkenal seperti Bali, Bandung ataupun Palembang,
waduh..perumpamaannya berlebihan..=D
semoga akan lahir generasi-generasi muda yang mengangkat serta membangun
pulau Dabo Singkep ini.
Mozart saja
lahir dari sebuah daerah kecil dan
menjadi seorang pemusik besar. ^^
Semoga
tulisan saya ini bisa membuat teman-teman semua sedikit banyak mengenal daerah
saya, serta memberi inspirasi untuk
menulis kembali tentang sebuah pulau yang bernama Dabo Singkep.
Salam...................................................
menarik juga melihat singkep setelah 27 tahun saya tinggalkan, itu potonya di jalan antara Raya dengan Dabo yach?
ReplyDeletehai saya adi dari malaysia. june 2014 lalu saya pergi ke dabok bersama program anak angkat. saya tertarik dengan kehidupan disana yang rata2 sangat peramah dan berbudi. kehidupan tradisi masih lagi terdapat disini seperti mendulang timah dan lain2.saya mendokumentasikan kehidupan dabok di akhbar di malaysia.
ReplyDeleteSy reen dr malaysia..sy ingin mohon bantuan untk.menjejaki saudara mara sy di dabo singkep..arwah bapa sy berasal dr dabo kemudian berhijrah ke malaysia.berkahwin dan menetap disini..sejak kecil sy tidak prnh jpa atau kenal saudara sy di dabo
ReplyDeleteAlamat terakhir yg tinggl adalah di
C.V MERANDI INDAH
JALAN MERDEKA DABO
29171 DABO SINGKEP
RIAU INDONESIA
Surat ini bse diutuskan untk bapa saudara sy yg bernama:MANSUR BIN GOSIHUAT ALIAS ABDILLAH atau YUSRA BIN RAHMAN
Mohon bantuan pd saudara/saudari bagaimana sy hendak menjejaki mereka
assalamualaikum
DeleteApakah sudah bertemu dengan sanak famili di dabok? Jika belum, saye sudah share informasi ini di grup Orang Dabo Singkep..sudah ada sedikit titik terang,
Bagus jike dapat mengirimkan contact/email untuk correspondens..
wassalam
Jadi teringat kembali waktu aku di Dabo. Tinggal di BKt Tima. Di atas. Pemandangannya bagus. Dari ruma keliat laut. Aku suka naik sepeda. Semoga Dabo tambah maju.
ReplyDeleteSaye izin copas tentang yang mencari sedare di dabok tu..tq
ReplyDeletebole kirim email pd saya ye encik/Puan/cik hidup di dunia sekejap saja.email sy seperti berikut.moreenho@gmail.com
Deletediharap dapat bantu
Assalamualaikum. Terimakasih info atas dabo singkep sangat bermanfaat.saya ingin bertanya apakah di dabo, singkep ada kampung yang bernama kampung nira? Mohon maaf dan Terima kasih, mohon di balas bila ada kesempatan
ReplyDeleteTanah kelahiran, bapak masih bekerja bawa kapal dari jambi ke dabo pp. rumah kakek di bukit di raya, tapi sekarang dabo makin sepi, kecuali hari raya lebaran
ReplyDeleteWihh keren artikelnya,saya dari Jambi dan saya sangat tertarik untuk berwisata ke Dabo apalagi sekarang telah di buka pelabuhan penyeberangan Kuala Tungkal,Jambi-Dabo ya semakin mudah akses dari dan menuju nya....oh iya kalau boleh saran jika wisata ke Dabo sebaiknya saya membawa kendaraan sendiri atau menyewa kendaraan di Dabo saja?
ReplyDeleteWihh keren artikelnya,saya dari Jambi dan saya sangat tertarik untuk berwisata ke Dabo apalagi sekarang telah di buka pelabuhan penyeberangan Kuala Tungkal,Jambi-Dabo ya semakin mudah akses dari dan menuju nya....oh iya kalau boleh saran jika wisata ke Dabo sebaiknya saya membawa kendaraan sendiri atau menyewa kendaraan di Dabo saja?
ReplyDeleteSwkarang dirantau org..tengok artikel ni . Terobat rindu sesak didade..
ReplyDeletewah mantap ini. Hayo yang dulu pernah sekolah UPTS Dabo yang lulus tahun 1985 kelas B masih kenal saya gak?Hasrul
ReplyDelete