Embusan angin di waktu fajar akan
menceritakan rahasia kepadamu
Janganlah tidur kembali.
Mintalah apa yang sungguh-sungguh kau
inginkan.
Janganlah tidur kembali.
Orang-orang pergi dan kembali melalui
ambang pintu
Tempat dua dunia bersinggungan.
Pintu itu terbuka lebar.
Janganlah tidur kembali.
Maulana Jalaluddin
Rumi, abad ketiga belas
Begitulah bunyi
puisi favorite ibunya Woodrow, yang selalu diulang-ulang sebelum ia menghilang
di suatu pagi minggu pada bulan Oktober 1953. Woodrow meyakini rahasia hilangnya
sang ibu ada hubungan dengan puisi tersebut. Kakek dan nenek Woodrow memutuskan
menjemput Woodrow dan memintanya tinggal bersama mereka di Coal Station,
Virginia. Di sebelah rumah nenek dan kakek Woodrow, tinggallah sepupu perempuan
Woodrow yang sebaya dengannya bernama Gypsy. Gypsy dan Woodrow berbanding
terbalik dalam segala hal. Baik dari segi penampilan maupun sisi kehidupan
mereka. Gypsy yang memiliki fisik yang bahkan bisa dibilang mendekati sempurna
terkadang memandang rendah pada diri Woodrow yang bermata juling. Namun, mereka
bisa berteman dengan baik.
Hilangnya ibu
Woodrow menjadi sebuah ketertarikan bagi Gypsy untuk mengetahui kejadian
sebelum hilangnya sang bibi yang bernama Belle Prater. Ia ingin bertanya pada
Woodrow tentang bagaimana sang bibi bisa menghilang, tapi takut untuk
menyinggung perasaan sepupunya. Tanpa terduga, Woodrow dengan senang hati
menceritakan banyak hal tentang ibunya. Semakin Gypsy mendengar lebih banyak
tentang bibi Belle, semakin ia menyukai sang bibi yang kini keberadaannya entah
berada dimana. Ia mendapati dirinya punya banyak kesamaan dengan bibi Belle.
Woodrow sang sepupu ternyata sangat cerdas dari dirinya dan memiliki pribadi
hangat serta menyenangkan dibalik kekurangannya.
Cerita dari kakek
dan nenek, membuat Gypsy mulai menyadari bahwa ada cerita dari masa lalu ibunya
dan ibu Woodrow yang akhirnya ia ketahui. Belle selalu menginginkan ia berwajah
secantik sang kakak, Lovely. Baginya kecantikan adalah satu-satunya hal yang ia
inginkan dari semua hal di dunia ini. Orang-orang sering membandingkan Belle
dengan kakaknya. Kakek dan nenek Woodrow sangat menyayangi Belle. Mereka tahu
bahwa meski Belle tak secantik Lovely, tapi ada banyak kepribadian menawan
dalam diri Belle yang tidak ada didalam diri Lovely. Belle selalu merasa ia
bukan apa-apa tanpa kecantikan. Hingga ada seorang pemuda tampan yang jatuh
cinta padanya. Ia menjadi gadis yang paling bahagia saat itu. Sampai Lovely
muncul dan lelaki tampan itu berpaling darinya. Lelaki yang menjadi ayah Gypsy.
Dan ibunya telah merenggut kebahagian dari bibi Belle.
Masa lalu dari
ibunya dan ibu Woodrow meninggalkan kesan yang sulit dilupakan didalam pikiran
Gypsy. Woodrow meyakini bahwa ibunya ada di suatu tempat yang aman kini, ia
mencari-cari cara agar dapat berkomunikasi dengan sang ibu lagi. Berhasilkah
Gypsy dan Woodrow menemukan kemana Belle Prater menghilang berbekal petunjuk
dari sebuah puisi tersebut?
“Kata Mama, kalau seseorang meninggal, ia akan
diizinkan memilih satu hari dalam hidupnya yang ingin ia ulang. Satu hari saja
lho. Nah, hari inilah yang akan kupilih.”
( Belle Prater’s Boy-hal.43 )
“.......penampilan cuma itu Gypsy—cuma
penampilan, bukan diri yang sesungguhnya. Waktu aku masih mengajar di sekolah,
aku perhatikan bahwa gadis dan pemuda yang paling cantik & tampan bisa
sejahat ular berbisa. Anak-anak yang buruk rupa bisa berhati mulia. Tapi, bukan
berarti tidak mungkin mereka yang
rupawan berhati mulia. Bisa juga, seperti ibumu. Juga, tidak mustahil mereka
yang buruk rupa, berbuat jahat. Ini bisa juga. Tapi, cuma isi hatilah yang
benar-benar penting.”
(Belle Prater’s Boy- hal.122)
Sebagai pembaca,
saya sangat tersentuh oleh kisah yang kesan dan pesannya begitu kuat serta
dalam. Awalnya saya tertarik untuk membeli novel ini karena sang penulis menjadikan
salah satu puisi Rumi sebagai bahannya didalam cerita tersebut. Berhubung saya
juga tertarik dengan Rumi, maka saya berusaha untuk mendapatkan novel ini.
Meski saya hanya mendapatkannya dalam kondisi “second”. Belle Prater adalah sosok yang begitu mengagumkan bagi
saya di novel ini. Tiap kalimat yang menceritakannya benar-benar membawa saya
memahami bahwa ia sangat istimewa, menimbulkan sepercik perih di dada ketika
membaca tentang kehidupannya, dan segudang rasa kagum atas dirinya juga anak
laki-laki satu-satunya, Woodrow. Hm...saya seakan tidak bisa menerima atas
nasib yang dialaminya. Novel yang tergolong “teenlit” ini layak untuk dibaca
yang tak lagi menginjak remaja. ^_^
Deskripsi Buku
Judul : Rahasia Embusan Angin ( Belle
Prater’s Boy )
Pengarang : Ruth White
ISBN : 979-9452-62-7
Jumlah halaman : 206 halaman
Penerbit : Kaifa
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.