“Wahai anak Adam, Janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan
sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Dia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya
auratnya. Sesungguhnya dia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu
tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya, Kami telah menjadikan
setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”
( QS. Al-A’raf : 27 )
KEHIDUPAN JIN
Pada
postingan sebelumnya kita telah membahas tentang bentuk dan sosok jin. kali
ini, saya akan menuliskan tentang
kehidupan jin yang saya janjikan sebelumnya. Sumber tulisan yang saya muat
disini masih sama.
Apakah
kehidupan jin sama seperti kehidupan manusia?
Jawabannya
adalah sama. Mereka bertempat tinggal, menikah, memiliki keturunan, bahkan
mereka memiliki agama seperti manusia. Mereka ada yang beragama islam, kristen,
yahudi, hindu, budha, bahkan penganut ajaran komunis. Lalu apa perbedaan antara
jin, iblis, dan setan?
Perbedaan Iblis, Jin, dan Setan
“Dan ( ingatlah ) ketika Kami berfirman kepada
malaikat,
“Sujudlah kamu kepada Adam !”
Maka, sujudlah mereka kecuali
iblis.
Dia dari golongan jin, lalu dia
mendurhakai perintah Tuhannya.....”
( Q.S. Al – Kahfi : 50 )
Iblis adalah keturunan jin, yang berarti jin adalah moyangnya iblis. Sedangkan setan adalah keturunan iblis, yang
berarti bahwa iblis adalah moyangnya setan.
Dikisahkan
bahwa iblis menikahi salah seorang jin perempuan yang menjadi pengikutnya, lalu
mereka dianugerahi keturunan. Keturunan yang berasal dari iblis inilah yang
kemudian disebut setan.
As-Suyuthi
dalam Laqth Al-Marjan meriwayatkan
dari Ibn ‘Abbas,
“Ketika Allah swt menciptakan Samum ( moyang
jin yang diciptakan dari api yang menyala-nyala ), Allah swt berfirman,
“Sampaikan kepada-Ku harapanmu.” Maka
Samum menjawab, “Aku berharap kepada-Mu agar kami bisa melihat ( makhluk lain )
tetapi kami tidak bisa dilihat dan agar kami dapat menjadi gaib di angkasa, dan
kami tidak mati sebelum jin-jin tua kami kembali menjadi muda.”
Riwayat
tersebut masih dipertanyakan tentang kebenarannya. Sedangkan dari penuturan jin
sahabat si penulis, harapan dari Samum tersebut memang terealisasikan. Namun,
ia tidak mengenal jin yang bernama Samum itu.
Jin Terbagi Menjadi 3 Kelompok
Berdasarkan
beberapa hadis, dijelaskan bahwa jin terbagi menjadi 3 kelompok. Kelompok
pertama adalah jin yang mempunyai sayap dan terbang di udara. Kelompok kedua
terdiri dari jin yang berbentuk ular dan anjing. Sedangkan kelompok ketiga adalah
kelompok jin yang dirinya bisa berubah menjadi bentuk apa saja.
Dari
Jabir Ibn Nafir, dari Abi Tsa’labah Al-Khuntsa ra., bahwa Rasulullah saw.
bersabda,
“Jin terbagi menjadi 3 kelompok. Kelompok
pertama adalah jin yang mempunyai sayap dan terbang di udara. Kelompok kedua
terdiri dari jin yang berbentuk ular dan anjing. Dan kelompok ketiga adalah kelompok jin yang
dirinya bisa berubah menjadi bentuk apa saja.”
Sedangkan
menurut kalangan jin, iblis mempunyai 5 wakil dalam pekerjaan untuk menyesatkan
umat manusia. Nama-nama mereka adalah :
Tsabar
Setan
ini selalu mendatangi orang-orang yang sedang tertimpa kesusahan/musibah.
Kemudian dia melancarkan bisikannya dan menyatakan permusuhannya kepada Allah
swt. Diucapkannya melalui orang yang tertimpa musibah ini keluh-kesah dan caci
maki terhadap ketentuan Allah swt atas dirinya.
Dasim
Ia
selalu berusaha dengan sekuat tenaganya untuk mencerai-beraikan ikatan
perkawinan. Mengobarkan rasa benci satu sama lain pada pasangan suami istri
sehingga terjadi perceraian.
Al-A’war
Dia dan seluruh penghuni kerajaannya dalah
spesialis-spesialis dalam urusan mempermudah terjadinya perzinaan. Anak-anaknya
menjadikan indah bagian bawah tubuh kaum wanita.
Maswath
Setan
yang selalu menciptakan kebohongan-kebohongan besar maupun kecil. Ia
menampakkan dirinya dalam bentuk seorang manusia lalu menyebarkan kebohongan
kepada manusia. Dan pada gilirannya kebohongan tersebut disebarkan pula oleh
manusia.
Zalnabur
Setan
ini selalu berkeliaran di pasar-pasar di seluruh penjuru dunia. Merekalah yang
mengorbankan pertengkaran, caci-maki, perselisihan, dan saling membunuh
diantara sesama manusia.
Asy-Syibli meriwayatkan sebuah riwayat dari
Zaid bin Mujahid, mengatakan bahwa, “Iblis mempunyai 5 anak, yang masing-masing
diserahi urusan-urusan tertentu. Kemudian dia memberi nama masing-masing
anaknya itu: Tsabar, Al-A’war, Maswath, Dasim, dan Zalnabur.
Jin Kafir dan Jin Muslim
Seperti
di kalangan manusia, bangsa jin juga menganut bermacam-macam agama. Ada jin
yang menganut agama islam, ada juga yang kristen, ada jin yang menganut agama
yahudi, dan sebagainya. Kita juga pernah mendengar kisah tentang seorang jin
yang mendatangi Nabi saw. lalu bersyahadat dihadapan beliau, dan menyatakan
keislamannya.
Berdasarkan
isi pembicaraan sang penulis dengan jin
muslim sahabatnya, perbandingan jin muslim dengan jin non-muslim bagai setitik
air di samudera. Jin-jin muslim selalu mencari rumah yang penghuninya seorang
muslim, demikian pula jin-jin yang beragama lain.
“Dan sesungguhnya diantara kami terdapat jin-jin yang taat, dan ada
pula jin-jin yang menyimpang dari
kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih
jalan yang lurus.
Adapun jin –jin yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi
kayu api bagi neraka jahanam.”
( QS. Al - Jin : 14-15 )
Usia Jin
Berdasarkan
isi pembicaraan sang penulis dengan jin
muslim sahabatnya, jin memiliki usia yang sangat panjang dibandingkan dengan
usia manusia. Ada yang berusia 3000 tahun, 4000 tahun, 5000 tahun, 6000 tahun,
bahkan ada pula yang mencapai usia 7000 tahun.
Allah
swt. Berfirman, “ Turunlah kamu dari surga itu, karena kamu tidak sepatutnya
menyombongkan diri didalamnya, oleh sebab itu keluarlah, sesungguhnya kamu
termasuk orang-orang yang hina.”
Iblis
menjawab, “Beri tangguhlah kepadaku sampai waktu mereka dibangkitkan.”
Allah
swt. Berfirman, “ Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.”
( QS. Al-A’raf : 13-15 )
Perkawinan Jin
Berdasarkan
catatan si penulis, usia perkawinan yang terjadi di dunia jin antara usia 170
atau 180 tahun hingga 200 sampai 250
tahun. Usia yang dipandang sebagai usia perkawinan yang paling baik. Wanita-wanita di kalangan bangsa jin juga
mengalami proses kehamilan dan melahirkan yang disertai oleh rasa sakit. Kesulitan di kalangan jin wanita saat hamil dan
melahirkan lebih berat dibandingkan oleh manusia. Mereka mengandung selama lima
belas bulan, yang terkadang berisi 7 sampai 9 janin bayi. Terkadang terjadi
kembar dua belas.
Usia
penyusuan seorang bayi jin bisa menghabiskan seluruh usia seorang manusia. Bayi
jin biasanya menghabiskan waktu lama dengan tergolek dan tertidur tanpa banyak
suara.
Pertanyaan
yang sering muncul adalah, “Apakah
terdapat kemungkinan terjadinya perkawinan antara bangsa jin dan manusia?
Jawabannya
adalah TIDAK. Berdasarkan
pembicaraan si penulis dengan jin yang menjadi sahabatnya perkawinan antara
bangsa jin dan manusia itu tidak mungkin terjadi. Rahim jin dan rahim seorang
manusia itu tidak sama, sperma jin dan manusia juga tidak sama. Sedangkan semua
itu adalah syarat bagi terjadinya kehamilan. Meski di kalangan para ulama
terjadi perbedaan pendapat. Sebagian ulama mengatakan perkawinan antara jin dan
manusia memang dapat terjadi, akan tetapi melahirkan anak itu adalah hal yang
mustahil karena perbedaan karakter serta asal muasal kejadian.
“Dan diantara tanda-tanda
kekuasaan-Nya,
Dia telah menjadikan bagimu pasangan-pasangan
dari jenismu,
agar supaya kamu tenang bersamanya,
dan Dia menjadikan diantaramu cinta dan kasih sayang.”
( QS. Ar-Rum: 21 )
Lantas,
bagaimana dengan hadis yang menyebutkan bahwa setan dapat menzinahi seorang wanita?
“Dari ‘Atha’, dari Ibn ‘Abbas, berkata,
“Al-Mukhannats” itu adalah anak-anak jin. seseorang bertanya kepada Ibn ‘Abbas,
“Bagaimana bisa begitu?”
Ibn ‘Abbas menjawab, “Sesungguhnya Allah
swt. dan Rasul-Nya melarang seorang laki-laki mencampuri istrinya dalam keadaan
haid. Kalau dia melakukannya, maka setan akan mendahului, dan jika isterinya
hamil maka anak yang lahir itu Al-Mukhannats.
( HR. Al-Hafiz Ibn Jarir
Ath-Thabari )
Menurut
Jin muslim sahabat sang penulis atas pernyataan hadis tersebut, hal itu mungkin
saja dapat terjadi jika itu adalah kehendak Allah swt. Rasulullah saw. pun
mengajarkan kepada setiap laki-laki yang ingin mencampuri istrinya, maka hendaklah ia berdoa meminta
perlindungan kepada Allah swt.
“Dari Ibn ‘Abbas, bahwa Rasulullah saw.
bersabda, “Sekiranya salah seorang diantara kamu bermaksud mendatangi (
mencampuri ) istrinya, maka hendaklah ia mengatakan, “Dengan nama Allah, ya
Allah jauhkanlah kami dari setan, dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau
anugerahkan kepada kami.”
( HR. Bukhari-Muslim )
Kemampuan Jin
“Berkata ‘Ifrit ( yang cerdik )
dari golongan jin, “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar
kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.”
( QS. An-Naml: 39 )
Pada
postingan sebelumnya, saya telah menuliskan bagaimana bentuk dan sosok jin.
Seperti ular, anjing dan kucing hitam.
Seperti kita ketahui dari sekian banyak kemampuan jin adalah mereka dapat
merubah dirinya menjadi bentuk apa saja. Selain itu, menurut catatan penulis
kecepatan gerak jin melebihi kecepatan cahaya. Ini tentu mengingatkan kita pada
kisah Nabi Sulaiman as. yang salah satu prajurit jin nya menawarkan bantuan
untuk memindahkan istana Ratu Balqis sebelum Nabi Sulaiman as. bangkit dari
duduknya. Namun seorang ahli kitab dapat melakukannya sebelum mata Nabi
Sulaiman as. berkedip. Kisah tersebut dengan indahnya diabadikan didalam
Al-Qur’an.
Jin
juga memiliki kemampuan untuk mencuri berita-berita dari langit. Tentang
kemampuan jin yang seperti ini, Al-Qur’an dan hadis telah membenarkan
pernyataan tersebut. Dalam tafsirnya Al-Qurthubi mengatakan, “Jin duduk-duduk di suatu tempat untuk
mendengar – dengar berita di langit. Mereka adalah jin-jin yang sangat jahat
dan pembangkang.”
Nabi
saw. berkata, “Apabila Allah swt.
menentukan sesuatu di langit, maka para malaikat mengepak-ngepakkan sayap
mereka karena tunduk terhadap firman-Nya, yang suaranya demikian hebat laksana
rantai besi yang dihantamkan ke batu besar. Ketika rasa takut itu telah hilang
dari kalbu mereka, maka salah seorang diantara mereka bertanya kepada yang
lainnya, “Apa yang difirmankan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Kebenaran, dan
Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Lalu setan-setan mencuri dengar, dan para
pencuri menyampaikan kepada yang dibawah,
dan seterusnya.”
Setan-setan
yang mencuri dengar berita langit akan dilempari oleh suluh-suluh api dari
langit. Suluh-suluh api akan menghantam salah-satu dari mereka sebelum menerima
berita itu. Tetapi bisa jadi mereka berhasil mendengar dan lepas dari kejaran
suluh api tersebut. Setan yang berhasil itu, akan membuat ratusan kebohongan
tentang berita tersebut ,sampai berita itu masuk ke dalam telinga tukang
sihir/dukun. Meski jin memiliki kemampuan yang hebat, namun mereka tidak bisa
melihat wujud malaikat.
“Dan Sesungguhnya
kami telah mencoba mengetahui ( rahasia ) langit, maka kami mendapatinya penuh
dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. Dan sesungguhnya kami dahulu
dapat menduduki beberapa tempat di langit untuk mendengar-dengarkan ( beritanya ).
Tetapi sekarang, barang siapa yang ( mencoba ) mendengar-dengarkan ( seperti
itu ) pasti akan menjumpai panah api yang mengintai untuk membakarnya.”
( QS. Al-Jin : 8 - 9 )
Singgasana Iblis
“Dan Dialah yang membiarkan dua
laut mengalir,
yang ini tawar lagi segar, dan yang
lain asin lagi pahit,
dan Dia jadikan antara keduanya
dinding dan batas yang menghalangi.”
( QS. Al-Furqan : 53 )
Pada
postingan sebelumnya, kita telah mengetahui tempat-tempat tinggal jin. kali ini
kita akan membahas tempat tinggal iblis yang masih keturunan jin. Iblis
mempunyai kota-kota dan tempat huniannya. Biasanya di padang-padang pasir,
gunung-gunung, pulau-pulau terpencil, dan di permukaan laut.
Dikisahkan dalam sebuah riwayat, tentang
para pengikut Dzu Al-Qarnain, yang diduga seorang Macedonia. Dalam perjalanan
mereka, mereka sampai di suatu tempat yang banyak airnya. Dan tampaklah suatu
pulau dikejauhan. Mereka melihat suatu umat yang berkepala anjing. Taringnya
keluar dari mulut mereka, persis nyala api. Para pengikut Dzu Al-Qarnain segera
keluar dan menyerang mereka.
Di kejauhan,
mereka melihat sinar yang sangat terang, dan ternyata itu adalah sebuah
istana yang terbuat dari kristal. Dzu Al-Qarnain bermaksud menaklukkan mereka
dan masuk kedalam istana. Akan tetapi, Bahram, sang filsuf, melarangnya. Dan
memberitahu bahwa siapa saja yang masuk kedalam istana itu pasti akan tertidur
didalamnya dan tidak bisa keluar lagi, dan ditawan oleh orang-orang yang ada
dalam istana itu.
Berdasarkan
kisah diatas, apakah singgasana iblis
terletak di Segitiga Bermuda?
Banyak
berita yang kita dengar tentang hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal di
segitiga bermuda ini secara misterius. Jin muslim sahabat si penulis tidak
memberi jawaban pasti atas pertanyaan yang sama yang diajukan oleh si penulis.
Ia mengatakan bahwa, pasukan iblis dan penjelmaannya dalam bentuk manusia
adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap hilangnya pesawat-pesawat dan
kapal-kapal laut yang memasuki wilayah Segitiga Bermuda.
Semua
tempat yang merupakan pertemuan dua laut, yakni pertemuan antara aliran air hangat
dan air dingin adalah kawasan yang dipilih oleh iblis dan
pembantunya-pembantunya sebagai pusat pemerintahan kerajaan dan negaranya.
“Dua lautan mengalir, dan kemudian
bertemu.
Antara keduanya ada batas yang
tidak dilampaui oleh masing-masing.”
( QS. Ar - Rahman : 20 - 21 )
Rasulullah
saw. pun melarang seseorang untuk duduk diantara tempat yang panas dan yang
teduh. Beliau mengatakan, “Itu adalah tempat duduk setan.”
Rasulullah saw bersabda, “Apabila salah
seorang berada di tempat terbuka atau di tengah matahari sedang bersinar, lalu
bayangan yang meneduhinya bergeser, sehingga sebagian dari dirinya terletak di
tempat panas dan sebagian lagi di tempat teduh, maka hendaknya dia berdiri (
meninggalkan tempat itu ).”
Jin Pendamping ( Qarin ) Manusia
Apakah
tiap diri kita memiliki jin pendamping atau Qarin ?
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bersama-sama menyimak sebuah kisah dari
Nabi saw.
Abdullah bin Mas’ud mengatakan bahwa
Rasulullah saw. bersabda,
“Tidak seorang pun diantara kalian yang
ditunjuk untuknya jin pendamping ( Qarin ).”
Para sahabat bertanya, “Termasuk anda, ya
Rasulullah ?”
“Ya, jawab Nabi saw., “Hanya saja aku
mendapat pertolongan Allah swt, sehingga jin pendampingku masuk islam, dan dia
tidak pernah mengajakku kecuali yang baik-baik.”
( HR. Muslim )
Tiap
kita memiliki jin pendamping / Qarin. Seorang wanita akan memiliki jin
pendamping ( Qarin ) seorang jin wanita,
sebaliknya seorang lelaki akan memiliki
jin pendamping ( Qarin ) seorang jin lelaki pula. Jin pendamping ( Qarin ) manusia yang berada
di sebelah kanan berpengaruh dalam
kepribadian seorang manusia dalam melakukan tiap kebaikan. Dia akan melindungi
seorang manusia dari berbagai bahaya, dia akan mengingatkan segala perintah
Tuhan yang lalai dikerjakan oleh seorang manusia, ketika ketaatan manusia
tersebut meningkat, ia tak henti-hentinya memujimu kemudian mendoakan kebaikan
bagi manusia tersebut. Dia tidak pernah meninggalkan manusia tersebut kecuali
ketika datangnya waktu shalat, dan secepat itu pula ia kembali. Ia meninggalkan
seorang manusia ketika seseorang
mendatangi ( mencampuri ) istrinya, dan ia tidur diluar.
Sedangkan
Jin pendamping ( Qarin ) manusia yang berada di sebelah kiri selalu melancarkan
rasa was-was dalam diri manusia. Ia
selalu menghalangi manusia dalam menjalankan kebaikan. Pada hari kiamat,
manusia tersebut akan berdebat satu sama lain. Jin pendamping ( Qarin ) manusia
yang berada di sebelah kanan akan merasa lemah dan sakit menyaksikan seorang manusia berbuat
kejahatan. Ia akan memalingkan diri dan lari sejauh-jauhnya. Sesudah orang itu
melakukan kemaksiatan, jin pendamping tersebut kembali dengan hati pilu.
Tidak
setiap Jin pendamping ( Qarin ) manusia yang
seorang muslim pasti muslim. Ini tergantung pada kepribadian tiap orang.
Sedangkan jin pendamping ( Qarin ) yang dimiliki orang non-muslim juga beragama
non-muslim seperti mereka. pengaruh jin pendamping ( Qarin ) terhadap keimanan
dan kepribadian seorang manusia tidak sebesar pengaruh manusia itu tersendiri
terhadap diri mereka. jika seorang manusia terus berkubang dalam kejahatan,
maka jin pendampingnya itu terus pula dalam kesesatan.
Dan pendampingnya ( Qarin ) berkata, “Inilah
yang tersedia di sisiku.” Allah swt berfirman, “Lemparkanlah olehmu berdua
kedalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala. Yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas,
lagi ragu-ragu. Yang menyembah selain Allah, maka lemparkanlah dia kedalam
siksaan yang sangat pedih. Pendampingnya itu berkata pula, “Ya Tuhan kami, aku
tidak menyesatkannya, tetapi dia sendirilah yang berada dalam kesesatan yang
jauh.”
Allah swt berfirman, “Janganlah kamu
bertengkar di hadapan-Ku, karena sesunggunya dulu Aku telah memberikan ancaman
kepadamu. Keputusan di sisi-Ku tidak bisa diubah, dan Aku sekali-kali tidak
menganiaya hamba-hambaKu. Dan ( ingatlah ) akan hari ( yang pada hari itu )
Kami bertanya kepada Jahannam, “Apakah sudah penuh!” Jahannam menjawab, “Masih
adakah tambahan lagi?”
Dan didekatkan surga itu kepada orang-orang
yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh ( dari mereka ).”
( QS. Qaf : 23-31 )
Apakah seorang jin memiliki jin pendamping
juga?
Jawabannya
adalah, YA. Bahkan setiap jin memiliki jin pendamping. Apa yang berlaku pada
manusia berlaku pula pada jin. Akan tetapi, jin tidak bisa melihat jin
pendamping mereka.
Jika
apa yang berlaku pada manusia juga berlaku pada bangsa jin, pertanyaannya
adalah
Apakah jin ada yang masuk surga dan juga
ada jin yang masuk neraka ?
“Didalam surga itu terdapat
bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya,
tidak pernah disentuh sebelumnya, oleh jin maupun manusia.”
( QS. Ar-Rahman: 55 - 56 )
Didalam
tafsirnya, Imam Al-Qurthubi mengatakan, “Didalam ayat ini terdapat petunjuk
yang menyatakan bahwa jin, sebagaimana halnya manusia, juga mati, lalu diantara
mereka ada yang masuk surga. Untuk mereka disediakan jin-jin perempuan (
bidadari-bidadari jin ).”
“ Wahai golongan jin dan manusia, apakah
belum datang kepada kalian rasul-rasul dari golongan kalian sendiri, yang
menyampaikan kepada kalian ayat-ayat-Ku,dan mengingatkan kalian akan pertemuan
hari ini ?
Mereka berkata, “Kami menjadi saksi atas
diri kami sendiri.”
Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan
mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang
yang kafir. Yang demikian itu karena Tuhanmu tidaklah membinasakan
negeri-negeri secara aniaya, melainkan penduduknya telah lalai. Dan
masing-masing orang akan memperoleh derajat seimbang dengan apa yang
dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lalai atas apa yang mereka kerjakan.”
( QS. Al – An’am: 130 - 132 )
Campur Tangan Jin Dalam Pekerjaan Manusia
Bukan
sesuatu yang baru ketika kita mendengar seorang manusia meminta bantuan kepada
jin maupun setan dalam melaksanakan niat jahatnya untuk mencelakai seseorang.
Bahkan Nabi saw. pernah terkena sihir, namun Allah swt. memberikan
pertolongan-Nya sehingga Nabi saw. terlepas dari kejahatan tersebut.
Akan
tetapi, dapatkah seorang manusia
melakukan kontrak/ikatan perjanjian terhadap jin ?
Berdasarkan
pembicaraan antara penulis dan jin sahabatnya, para tukang sihir biasanya
mendatangkan setan dan jin dengan ucapan-ucapan yang seluruhnya kufur dan
syirik, juga dengan perbuatan-perbuatan yang sangat kotor. Dalam banyak hal,
sihir dilakukan dengan menggunakan perjanjian antara si tukang sihir dengan jin
atau setan yang dimintai pertolongan.
Bentuk
perjanjian tersebut biasanya tertuang dalam selembar kertas. Memang
kedengarannya janggal, mengingat bahwa jin adalah makhluk yang tak terlihat
oleh manusia bisa menandatangi perjanjian tersebut. Perlu diingat, jin bisa
berubah bentuk dan membuat mereka terlihat dihadapan manusia. Dikisahkan bahwa ada seorang muslim yang
pernah mengopy salah satu bukti perjanjian manusia dengan seorang jin yang ia
dapatkan dari orang asing. Dalam surat perjanjian biasanya terdapat nama
jin/setan yang membuat perjanjian dan nama manusia yang meminta bantuan kepada
jin tersebut. Juga terdapat stempel tersendiri dari kaum jin diatas surat perjanjian
itu. Bahasa yang digunakan pada surat perjanjian tersebut kemungkinan adalah
bahasa yunani kuno.
Dalam perjanjian tersebut, si tukang sihir
mengakui kepemilikan jin atas dirinya. Si jin boleh memerintahnya sesuka
hatinya, dan orang itu harus melaksanakannya. Sebagai imbalannya, si jin juga
melakukan apa saja yang di perintahkan oleh pemiliknya.
Jika pada
suatu hari si tukang sihir bermaksud membatalkan ikatan perjanjian dengan jin
tersebut, jin itu akan menyiksa si tukang sihir dengan membuat kedua matanya
buta bahkan membunuhnya.
“Dan mereka ( ahli sihir )
mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi
manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang
menukarnya ( kitab Allah ) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di
akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau
mereka mengetahui.”
( QS. Al – Baqarah : 102 )
***
Sekian
postingan dari saya tentang jin dan kehidupannya. Semoga bermanfaat untuk kita
semua.
Sumber :
Dawud, Muhammad
‘Isa.1996. Berdialog Dengan Jin,
Pengalaman Spritual ( Hiwar Shahafiy ma’a Jiniy Muslim ). Bandung : Pustaka
Hidayah
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.