Simbolisme Mawar tidak hanya menggambarkan tentang
cinta dan ketulusan. Dalam makna yang kuat, Mawar mengisyaratkan sesuatu yang
lebih besar daripada cinta seseorang kepada manusia ataupun duniawi. Di kalangan
sufi dan para imam agama lain, bunga Mawar mengisyaratkan hubungan besar antara
manusia dan Tuhannya, semua ini tertulis dalam teks terdahulu dan puisi para
sufi yang terkenal di abad pertengahan masehi.
Tuhan menciptakan ribuan bunga, namun Mawar tetap
menjadi favorit sepanjang sejarah manusia dan telah diasumsikan dengan arti
yang sangat berwarna-warni diantara budaya yang berbeda. Mengapa Mawar terlihat
abadi dalam hati manusia ? mungkin karena manusia mampu mempertahankan ingatan
mereka akan Mawar yang ditemukan dalam
jiwa. Mungkin juga puisi yang tak terlupakan, serta cerita cinta dan kebajikan
yang melekat pada bunga ini.
Simbol Mawar mulai dikenal sejak 5000 tahun yang lalu,
menurut beberapa pendapat sudah dikenal di Cina dari catatan fosil yang
menjelaskan Mawar telah berkembang selama jutaan tahun. Di semua wilayah dunia,
Mawar tumbuh dan menjadi simbol tertentu. Diantaranya cinta, kecantikan,
kemewahan, kematian, bahkan perang dan politik, ada pula yang menggunakan bunga
tersebut untuk mewakili tokoh-tokoh terkenal dalam sejarah.
Ketika memasuki masa kekaisaran Romawi, Mawar
berkembang di Timur Tengah. Aromanya yang wangi membuatnya dijadikan sebagai
bahan utama pembuatan parfum. Aroma kuat dari bunga ini dianggap memiliki makna
mistis yang mendalam. Akan tetapi, Mawar yang tumbuh di Cina tidak beraroma
begitu wangi, dan hal inilah yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa simbol Mawar tidak begitu populer di
Cina.
Dalam
mitos Yunani kuno, bunga Mawar sering disebutkan dalam berbagai bentuk yang
berbeda. Sebagai contoh, Mawar putih melambangkan kemurnian dan kesucian bagi
dewi Aphrodit, keinginan dan semangat ditujukan kepada dewi Adonis, sementara
cinta yang terluka diwakili beberapa tetes darah yang merubah Mawar putih
menjadi Mawar merah. Sedangkan didalam mitos orang Romawi, mereka menggunakan Mawar
di pemakaman sebagai tanda kebangkitan. Beberapa pendapat mengatakan Flora sebagai dewi bunga dan musim
semi, yang menciptakan bunga Mawar dan dewa Yunani lainnya membantu Flora
memberikan kehidupan, aroma manis dan bentuk yang indah.
Mitos
lain menyebutkan bahwa dewa Zeus menyebarkan bunga Mawar di tanah sebagai
hadiah pernikahan Eros dan Psyche. Didalam naskah-naskah Gnostik dikatakan
bahwa, tunas bunga Mawar pertama kali berasal dari darah Psyche, sang Perawan, ketika ia terpikat pada Eros, simbol
dari seksualitas. Sedangkan para sufi membicarakan tentang sebuah surga yang
bernama “Gulistan” atau “Taman Mawar,” yang kata tersebut
kemungkinan berasal dari nama dewi Babilonia
kuno, yaitu “Gula.”
Surga yang diumpamakan sebagai sebuah taman ajaib milik ratu peri, surga yang berpusat pada “The Rose of Love” ( mawar cinta ), kata yang sama digunakan untuk alat kelamin wanita. Para penyair Prancis dahulu kala ( Troubadours ) juga mengadopsi simbol yang sama untuk puisi-puisi cinta mereka. Sekarang kata “la rose” adalah sebuah perumpamaan umum di Prancis yang berarti “maidenhead” ( perawan). Sedangkan puisi-puisi Arab berbicara tentang “mawar” sebagai simbol seksualitas wanita dan rahasia-rahasia yang terhubung didalamnya.
Surga yang diumpamakan sebagai sebuah taman ajaib milik ratu peri, surga yang berpusat pada “The Rose of Love” ( mawar cinta ), kata yang sama digunakan untuk alat kelamin wanita. Para penyair Prancis dahulu kala ( Troubadours ) juga mengadopsi simbol yang sama untuk puisi-puisi cinta mereka. Sekarang kata “la rose” adalah sebuah perumpamaan umum di Prancis yang berarti “maidenhead” ( perawan). Sedangkan puisi-puisi Arab berbicara tentang “mawar” sebagai simbol seksualitas wanita dan rahasia-rahasia yang terhubung didalamnya.
Agama
Kristen menggunakan Mawar merah sebagai simbol semangat Yesus, kemartiran dan kebangkitan. Albertus Magnus menulis dalam
bukunya, “Mawar menjadi merah disebabkan
oleh darah Yesus dalam semangatnya.” Sedangkan, bunga Mawar putih ditujukan
untuk Maria, Sang Perawan Suci sebagai simbol kemurnian. Dalam buku puisi Wordsworth tahun 1807, menyebutkan, “ Maria dikelilingi dengan bunga Mawar” atau ” hujan
kelopak mawar yang harum.” Rosary, tasbih
yang digunakan oleh umat kristen untuk
beribadah pada Maria, konon diambil dari
kata Rose-wreath yang berarti “karangan bunga Mawar.” Hiasan jendela
kaca pada gereja juga memperlihatkan gambar Maria sedang memegang Mawar.
Simbol
Mawar telah digunakan dalam penulisan sastra sejak dahulu, contohnya dalam
sastra Iliad, sebuah puisi epik Yunani kuno yang menyebutkan tubuhnya diolesi
minyak Mawar. Jenis-jenis Mawar yang berbeda juga menjadi simbol-simbol pengetahuan
mistis dari alkimia dan Hermetik.
Mawar
dan Sufisme
Pada
abad ke-7, Nabi Muhammad saw. dilambangkan dengan bunga Mawar, sehingga
popularitas bunga ini meningkat seribu kali lipat setelah kedatangannya.
Kepribadian sang Nabi yang menerangi sama seperti warna mawar yang cerah dan
moralitas yang sempurna merupakan sumber aroma yang harum. Salah seorang
penyair mistik sufi terbesar, Farid Ad-Din Attar menulis dalam bukunya “The
Rose Garden” ( Taman Mawar ) sebagai
berikut :
“ Di tempat tidur Mawar, misteri
bersinar, rahasianya tersembunyi dalam Mawar.”
Hazrat Inayat Khan
( 1882-1927 ) seorang pendiri sufi
mengatakan, “Mawar terdiri dari beberapa
kelopak yang menyatu bersama-sama, sehingga jiwa sufi menunjukkan berbagai
kualitas yang berbeda. Kualitas ini memancarkan aroma bentuk kepribadian
spritual.”
Bunga
Mawar memiliki struktur yang indah. Sufi memiliki struktur halus, sebuah cara
berhubungan dengan orang lain melalui ucapan, tindakan, dan sebagainya. Sama
seperti parfum mawar. Parfum yang menembus ruangan. Seorang sufi menembus
masyarakat dan membantu menyelesaikan masalah.
Sedangkan
didalam Al-Qur’an, pada salah satu ayatnya bunga Mawar juga disebutkan,
“Maka apabila langit terbelah dan menjadi
merah Mawar seperti ( kilapan )
minyak,
alangkah dahsyat
keadaannya.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?”
( Q.S. Ar-Rahman 37-38 )
Mawar
memiliki bentuk yang unik dan bunga tersebut diciptakan untuk alasan yang
signifikan. Dalam tradisi Islam, mengenakan parfum merupakan makanan bagi jiwa
dan roh. Salah satu hadist menceritakan bahwa Nabi Muhammad saw. sangat
menyukai aroma yang baik, dan merupakan sebuah tradisi bagi kaum muslim untuk
memakai wewangian murni dari sari mawar,
terutama sebelum shalat. Di kalangan sufi, Mawar menjadi simbol spritual bagi hampir semua sufi dan para wali
Allah, khususnya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Dalam sebuah kisah, ketika
beliau berada di kota Bagdad, ia didatangi oleh utusan para wali dan utusan itu mengatakan kepadanya:
“Wahai Abdul Qadir Al-Jailani,
Engkau tidak mempunyai tempat di kota Bagdad, karena kota ini telah dipenuhi
oleh para Wali-Wali Allah.”
Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan
sambil menunjukkan gelas yang telah berisi air bening,
“Seperti inilah kota Bagdad itu,
gelas adalah kota Bagdad, dan airnya adalah para Wali Allah.”
Lalu ia mengambil sekuntum Mawar merah dari langit, kemudian
diletakkan ditengah air dalam gelas itu, sambil berkata,
“Dan Aku adalah Mawar diantara para Wali-Wali-Nya.”
Pada saat itu juga, wali utusan
tersebut tersungkur lalu bersujud meminta ampun kepada Allah swt. atas
kesombongannya.
Yahudi,
Kristen, dan Islam memiliki simbolisme tersendiri akan bunga Mawar. Ketiga
agama monoteistik ini terikat bersama-sama satu sama lain, dimana asal-usul
ketiga agama tersebut mengarah ke Timur Tengah dan sekaligus tempat berkembangnya
Syair Mawar. Beberapa budaya lain juga berkaitan dengan simbol Mawar, misalnya
sekte yang berbeda dalam agama Hindu, dan didalam legenda Persia kuno
mengisahkan burung Bulbul yang sangat mencintai Mawar putih dan menggenggam erat. Genggamannya yang erat,
menyebabkan duri Mawar menembus dadanya dan menyebabkan darah jatuh pada Mawar
sehingga mengubah Mawar menjadi merah.
*****
Sekian postingan dari saya, semoga
menambah wawasan kita dan juga bermanfaat
^^
Sumber :
Walker, Barbara G.1988.The Woman Dictionary of
Symbols and Sacred Objects.New York : HarperOne
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.