Monday, July 10, 2023

Pantang Larang Orang Melayu

 

Pantang larang adalah sebuah kepercayaan oleh masyarakat melayu yang berkaitan dengan adat-istiadat & budaya warisan nenek moyang. Masyarakat melayu zaman lampau sangat cerdik dalam menyampaikan peraturan & paduan untuk mendidik tua maupun muda ke arah yang lebih baik. Kebanyakan adalah bertujuan untuk mendidik masyarakat agar mengamalkan nilai-nilai murni kehidupan.

Tak salah kalau dikatakan pantang larang ini merupakan suatu peraturan & undang-undang yang perlu dipatuhi oleh masyarakat Melayu. Uniknya, undang-undang yang berbentuk nasehat & sindiran ini disampaikan secara lisan. Pantang larang menjadi salah satu bentuk "disiplin lisan" yang dipraktekkan sebagian besar masyarakat melayu khususnya perkampungan.

Orang Melayu tidak mudah melupakan unsur tradisi yang menjadi amalan zaman berzaman. Mereka percaya jika pantang larang yang ada dalam masyarakat di langgar, maka akan menimbulkan kesialan atau sesuatu yang buruk akan terjadi kepada pelanggarnya. Namun, ini tentu tak lebih dari sebuah sarana / strategi untuk memperkuat larangan yang ada dalam setiap pantangan.

Pantang larang orang Melayu mengatur semua lini kehidupan mulai dari perkawinan, kematian, kegiatan sehari-hari sampai menentukan hari baik untuk beraktifitas. Terdapat beberapa jenis pantang larang orang melayu seperti, pantang larang wanita hamil, pantang larang bayi, pantang larang dalam hutan, dan lain-lain.


Ungkapan pantang larang memiliki makna denotatif & konotatif. Misalnya, pantang anak gadis bernyanyi sambil memasak nanti dapat suami tua. Pantangan ini memiliki makna denotatif / makna yang sebenarnya. Makna dari ungkapan ini sebenarnya untuk menakuti anak gadis, karena pada dasarnya dalam memasak butuh konsentrasi & ketenangan, mengajarkan sikap & etika untuk melakukan sesuatu sesuai pada tempatnya.

Contohnya: pantang duduk di atas bantal, nanti pantat berbisul. Pantangan ini memiliki makna konotatif / makna kiasan. Tidak ada hubungan antara bantal dengan pantat bisul. Dari ungkapan itu dapat diartikan bahwa tidak boleh duduk diatas bantal, karena bantal fungsinya adalah untuk alas kepala, letaknya berada di kepala bukan dipantat, maksud dari ungkapan diatas tidak merujuk pada makna atau arti yang sebenarnya.

Pantang larang dalam masyarakat melayu terbagi dalam beberapa jenis. Ada pantang larang yang berkaitan dengan lahir, masa bayi dan masa kanak-kanak, rumah, mata pencaharian, menikah, kematian dan sebagainya. 




Orang Melayu memiliki ajaran kebajikan demi ketinggian budi & kemuliaan kemanusiaan, hal itu sebagai dasar untuk membangun generasi emas di masa mendatang.


Sejak kecil sudah diasuh

Pantang larang di pegang teguh

Mulia sungguh cinta dulu

Adat resam budaya Melayu



No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.

Dabo Singkep

Welcome To Dabo Singkep Island

Sudah pernahkah kamu   mendengar sebuah pulau   bernama Dabo Singkep? Bagi yang sudah mendengarnya, mereka akan tahu dimana letak pu...