Menutup Mulut Saat Menguap Dalam Tradisi Pagan dan Islam

 

Paganisme mengacu pada kepercayaan spiritual kuno dan politeistis yang berakar pada alam. Banyak dari hal-hal yang kita lakukan setiap hari tampaknya tidak ada hubungannya dengan agama sama sekali, tetapi tradisi tersebut berawal di dunia politeisme. Lebih mengejutkan lagi, ada tradisi yang kita kaitkan dengan agama tertentu (seperti Kristen) berasal dari agama lain. Ketika agama Kristen menyebar ke seluruh Eropa, tentara Salib berusaha untuk menghilangkan tradisi pagan.

Tetapi kebiasaan masyarakat yang telah lama dipraktekkan tidak akan mati. Orang-orang melanjutkan praktik pagan mereka, dan tentara Salib hanya mengubah namanya menjadi serupa dengan Kristen. Banyak dari tradisi ini hidup sampai hari ini dengan kedok agama Kristen atau takhayul.

Air Mani & Praktek Kuno

"Maranam Bindu Patanat, Jivanam Bindu Rakshanat"

Menjatuhkan sperma membawa kematian, mempertahankannya memberikan kehidupan

(Yoga Sastra)

"Tak ada obat / makanan, & keselamatan spiritual yang dapat memperpanjang kehidupan pria jika ia gagal memahami & berlatih menyelaraskan energi seksual"

(Peng Tze)

Menyimpan air mani adalah sebuah praktek tantra dengan memisahkan orgasme dari ejakulasi. Seseorang dapat melakukannya dengan cara berpantang dari kegiatan seksual sama sekali atau seseorang dapat belajar bagaimana melakukan orgasme tanpa ejakulasi. Meskipun terdengar seperti sesuatu yang liar & berkonsep modern, praktek ini kemungkinan berumur setua umat manusia.

Menyimpan air mani telah menjadi bagian dari praktek-praktek kuno seperti : Cai Yin Pu Yang & Cai Yang Pu Yin, Karezza, Maithuna, Transmutasi Seksual, Seks Tantrik, & Taoisme. Orang-orang memberi beragam alasan bagi ketertarikan mereka pada praktek ini, termasuk keyakinan bahwa sering melakukan ejakulasi bisa menurunkan kekuatan hidup pria.