Air Mani & Praktek Kuno

"Maranam Bindu Patanat, Jivanam Bindu Rakshanat"

Menjatuhkan sperma membawa kematian, mempertahankannya memberikan kehidupan

(Yoga Sastra)

"Tak ada obat / makanan, & keselamatan spiritual yang dapat memperpanjang kehidupan pria jika ia gagal memahami & berlatih menyelaraskan energi seksual"

(Peng Tze)

Menyimpan air mani adalah sebuah praktek tantra dengan memisahkan orgasme dari ejakulasi. Seseorang dapat melakukannya dengan cara berpantang dari kegiatan seksual sama sekali atau seseorang dapat belajar bagaimana melakukan orgasme tanpa ejakulasi. Meskipun terdengar seperti sesuatu yang liar & berkonsep modern, praktek ini kemungkinan berumur setua umat manusia.

Menyimpan air mani telah menjadi bagian dari praktek-praktek kuno seperti : Cai Yin Pu Yang & Cai Yang Pu Yin, Karezza, Maithuna, Transmutasi Seksual, Seks Tantrik, & Taoisme. Orang-orang memberi beragam alasan bagi ketertarikan mereka pada praktek ini, termasuk keyakinan bahwa sering melakukan ejakulasi bisa menurunkan kekuatan hidup pria. 

Dalam seksualitas, kata "orgasme" merujuk pada, puncak klimaks seksual, kekuatan elektris, yang mana sistem saraf kelebihan dengan energi seksual & hasilnya merusak. Didalam Kitab Injil, orgasme disebut sebagai perbuatan zina (fornication). Orgasme adalah buah terlarang dari pohon pengetahuan (Daath) di Taman Eden. Eden dalam kata Yahudi berarti kesenangan yang membahagiakan. 

Tiap agama di dunia mula-mula mengajarkan pada manusia tentang kesucian.  

"Dan jika apa saja benih persetubuhan keluar darinya (orgasme), lalu ia sebaiknya membasuh seluruh dagingnya kedalam air, dan menjadi kotor hingga tuntas."

( Musa, Leviticus 15:16 )

Maka, agama menolak perbuatan orgasme. Dengan menahan sperma dalam kegiatan seksual, energi menyediakan sedikit kenikmatan dari orgasme- mengubahnya lalu menghasilkan ekstasi jiwa / kesadaran yang disebut Samadhi, Satori, Manteia, dan lain-lain. Energi ini juga dimanfaatkan untuk pembaharuan jiwa & kelahiran spiritual. 

Beberapa nama lain dari istilah menyimpan air mani yaitu : Coitus Reservatus, Seminal Conservation (pengawetan air mani )& Sexual Continence.

Energi seksual adalah kekuatan hidup yang menghubungkan seseorang dengan jiwa & pusat diri mereka. Sebuah jejak energi dari kesadaraan & peta jiwa. Dalam filsafat kuno & praktek pengobatan Asia serta India telah lama menyatakan bahwa menyimpan air mani membuat kesehatan seorang pria menjadi lebih baik, berumur panjang, serta membantu mengalihkan energi seksual ke area lain kehidupan. 

Air mani merupakan campuran kompleks dari kalsium, fosfor, lecithin, kholesterol, albumin, & nukleoprotein. Ketika ditahan, zat-zat ini diserap kembali kedalam tubuh dimana akan digunakan secara langsung sebagai penyokong otak & sistem saraf pusat.

Didalam otak manusia terdapat cairan yang disebut cairan serebrospinal atau sederhananya cairan otak yang mengalir ke bawah melalui sumsum tulang belakang. Diantara fungsi cairan serebrospinal dalam otak yaitu membersihkan limbah dari metabolisme otak & melindungi otak dari cedera. 

Air mani & cairan serebrospinal terdiri dari unsur-unsur dasar yang sama, sehingga menahan air mani juga dapat memberi nutrisi pada otak. Dalam ajaran mistik Tantra, cairan serebrospinal dinamakan "Tirtha Amertha." Menurut para yogi tantra, ketika tirtha amertha sampai di pusat hati, disana jiwa meminumnya sehingga ia selamanya berada dalam keabadian. 20% dari air mani pria tersusun dari cairan serebrospinal. 

Praktek ini bisa menjadi sesuatu yang membawa kebaikan & terkadang berbahaya. Beberapa orang melaporkan bahwa rasa sakit begitu meningkat ketika menahan & berkurang ketika dilepaskan. Sementara, yang lain melaporkan terjadinya tanda-tanda perbaikan pada tubuh. 

Bagi sebagian orang, praktek ini menjadi perjalanan asal bagi pengendalian diri. Energi seksual adalah energi kreatif & semakin cerdas seseorang maka semakin tinggi perjalanan seksual itu.