Tuesday, August 22, 2023

Anasyrma : Praktek Kuno Memperlihatkan Alat Kelamin

 





Tersebutlah, seorang iblis singgah di sebuah pulau dan berjalan-jalan untuk meneror para penduduk pulau tersebut. Suatu hari, si iblis membantu memasang baling-baling bersama seorang petani yang bernama Phil, dengan syarat si petani akan memberinya setengah hasil panen. Phil mencoba untuk menipu si iblis dengan memberinya apa yang ia minta. Secara harfiah, setengah daun-daun daripada sayuran yang sebenarnya. 

Sang iblis merasa jengkel dan malu. Ia memutuskan menghukum Phil. Sang petani sangat ketakutan dan menangis pada istrinya. Sang istri berucap, 

"Tenanglah sayang, aku akan mengatasi ini. Aku memiliki banyak kekuatan pada jari kelingkingku daripada si tolol itu."

(kalimat diatas memiliki arti : jari kelingkingku dapat melakukan banyak kedengkian daripada kepala dan tubuh).

Sang iblis pun sampai di rumah Phil. Sang petani segera pergi dan bersembunyi di tempat penyimpanan air suci. Ia membuat sebuah pilihan yang bagus, dan membiarkan sang istri menangani masalah tersebut. 

Sang istri, Perretta mulai menangis keras-keras dihadapan iblis dan mengatakan betapa kuat dan menakutkannya sang suami ketika memukulnya.

"Ia menakutkan, lihat luka ini yang diberikannya padaku.".

Ia mengangkat roknya dan menunjukkan kemaluannya pada si iblis. Sang iblis yang tidak pernah melihat alat kelamin wanita pun terkejut melihat luka yang sangat besar pada wanita muda ini. Ia pun pergi dan meninggalkan desa tersebut. Perretta adalah pahlawan bagi desa mereka.

Kisah diatas merupakan sebuah bagian dari praktek kuno yang disebut Ana Suromai atau Anasyrma . Sebuah bentuk ritual yang ditemukan dalam agama. Seorang wanita yang menyibak roknya dan memperlihatkan alat kelaminnya bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat dan juga menimbulkan rasa takut pada musuh. Itu juga menjadi sebuah tindakan yang menimbulkan rasa terkejut serta melepaskan kesedihan. Dalam beberapa budaya, terdapat sebuah mitos Ana Sumorai atau Anasyrma digunakan untuk penyembuhan emosional.

Anasyrma (bahasa Yunani Kuno: ἀνάσυρμα) terdiri dari dua kata ἀνά ana "atas, seberang, belakang", dan σύρμα syrma "rok"; jamak: anasyrmata (ἀνασύρματα), juga disebut anasyrmos (ἀνασυρμός), adalah gestur mengangkat rok atau kilt. Ini dipakai dalam hubungan dengan agama, ritual, erotisisme, dan lelucon tertentu. 

Anasyrma merupakan ritual kesuburan di mana seseorang atau dewa mengangkat rok mereka untuk menunjukkan alat kelamin.Penegasan praktek kuno ini pertama kali terdapat dalam papirus Chester Beatty I: Hathor mengangkat jubahnya di depan dewa Ra untuk membuatnya tertawa setelah dia tersinggung oleh dewa Baba.

Aphroditus 
Museum Nasional di Stockholm


Patung tanah liat Yunani
Akhir abad ke-4 SM, 
Museum Nasional Magna Grecia



Patung perunggu
 Kekaisaran Romawi, 
Abad 1-3 Masehi, 
Museum British


Di kuil Esna ada ritual sakral yang terkait dengan Hathor: pada hari ke-29 Athyr, dua wanita memperlihatkan alat kelamin dan payudara mereka di depan representasi dewi untuk memberkati Firaun dan tanah.

Herodotus (Historiae, II, 59-61) menggambarkan festival dewi Artemis (Bastet) di Bubasti. Dia melaporkan bahwa, selama perjalanan yang dilakukan dengan perahu di sungai Nil untuk mencapai Bubasti, beberapa wanita mengangkat jubahnya untuk memperlihatkan alat kelaminnya di depan desa dan ladang untuk memberkati mereka dengan kesuburan.

Ritual Anasyrma dikenal di seluruh Mediterania, khususnya yang berhubungan dengan Baubo, seorang dewi yang disebutkan dalam mitos Demeter dan Persephone. Ritual ini juga dapat dilakukan untuk diberkati oleh dewa: Diodorus Siculus (Biblioteca Historica I, 85) menulis bahwa wanita berjalan di depan lembu Apis mengangkat jubah mereka untuk diberkati dengan kekuatan kesuburannya. Ada 16 patung yang menggambarkan dewa Hermaphroditus yang ditemukan di Mesir, semuanya berasal dari periode Graeco-Romawi, 8 di antaranya menunjukkan Hermaphroditus Anasyromenos.

  Patung Hermaphroditus Anasyromenos

Patung Hermaphrodite
Koleksi Museum Louvre
Tinggi : 150 cm ; Lebar : 60 cm 


Dewa Hermaphroditus diyakini sebagai penemu pernikahan dan menjadi bagian dari siklus suci Aphrodite dan Dionysus, yang diasosiasikan di Mesir dengan Hathor, dewi seksualitas, dan Osiris, dalam aspek dewa kesuburannya. Sekalipun kita menganggap anasyrma sebagai ritual apotropaic, di Mesir ia memiliki kaitan kuat dengan kesuburan.

Di saat memiliki sumber daya yang melimpah sangat penting untuk kemajuan masyarakat dan kelangsungan hidup orang, sangat penting untuk memastikan panen yang melimpah juga melalui praktik keagamaan.



No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Silahkan tinggalkan komentar anda yang berhubungan dengan artikel.
No sara / pornografi.

Dabo Singkep

Welcome To Dabo Singkep Island

Sudah pernahkah kamu   mendengar sebuah pulau   bernama Dabo Singkep? Bagi yang sudah mendengarnya, mereka akan tahu dimana letak pu...